Sumber: Freepik
Alergi saat hamil bisa saja terjadi pada orang yang sebelumnya punya riwayat alergi maupun tidak. Selain karena paparan zat alergen, perubahan hormon pada ibu hamil juga disebut-sebut sebagai salah satu penyebabnya. Meski tidak membahayakan ibu dan bayi di dalam kandungan, kamu harus tetap hati-hati dalam mengatasi gejala alergi yang muncul. Simak informasi lebih jauh tentang penyebab, macam-macam alergi, beserta ciri-ciri wanita hamil yang terkena alergi dalam artikel berikut ini.
Alergi saat hamil bisa dialami oleh siapa saja, terutama bagi mereka yang punya riwayat alergi sebelumnya. Anehnya, seseorang yang sebelumnya tidak pernah merasakan gejala alergi bisa tiba-tiba mengalaminya lho!
Meski tidak berbahaya bagi kesehatan ibu dan janin, kamu harus tahu cara tepat dalam mengatasinya supaya tidak salah langkah. Lalu sebenarnya apa penyebab alergi pada ibu hamil?
Pada umumnya, reaksi sistem imun dalam mendeteksi zat asing ke dalam tubuh menjadi penyebab utama alergi pada ibu hamil. Pasalnya, sistem kekebalan tubuh menganggap zat alergen/pemicu yang masuk ke dalam tubuh sebagai zat yang berbahaya, sehingga berusaha melawannya. Perlawanan itulah yang kemudian menimbulkan berbagai reaksi alergi.
Penyebab lainnya yaitu karena faktor perubahan hormon, terutama hormon Estrogen dan Progesteron. Perlu kamu ketahui, kedua jenis hormon tersebut sangat berpengaruh pada sel alergi di dalam tubuh. Selain itu peningkatan produksi kedua hormon tadi juga akan menimbulkan reaksi baru di dalam tubuh.
Sumber: Freepik
Ada banyak faktor atau zat alergen yang memicu wanita hamil terkena alergi, misalnya seperti alergi debu, alergi kontak, makanan, hawa dingin, obat-obatan, hingga stres. Simak penjelasannya sebagai berikut.
Debu kerap menjadi sumber utama yang menyebabkan reaksi alergi. Tak hanya itu saja, hal ini juga mencakup tungau, serbuk sari, spora jamur, bulu hewan, dan zat alergen lainnya yang mudah terbawa oleh udara.
Beberapa orang juga memiliki kulit yang sensitif jika bersentuhan atau terpapar benda atau zat alergen lain secara langsung. Contohnya seperti produk skincare/kosmetik, seprai, handuk, pakaian, dan material kain tertentu yang memicu reaksi alergi di kulit.
Meski sebelumnya tidak pernah mengalami reaksi alergi terhadap zat alergen tertentu, kamu mungkin tiba-tiba menunjukkan gejala alergi saat mengonsumsi makanan seperti kacangan-kacangan, telur, dan juga seafood.
Alergi hawa dingin biasanya hanya muncul di waktu-waktu tertentu saja seperti pagi atau malam hari ketika suhu udara menjadi dingin. Seringnya, reaksi alergi yang muncul akan berdampak di saluran napas atau mata.
Wanita hamil sebaiknya jangan melakukan aktivitas fisik yang berat supaya tidak mudah lelah. Selain itu, cobalah untuk mengelola stres dengan baik. Kedua hal tersebut juga bisa jadi penyebab munculnya reaksi alergi.
Berhati-hatilah dalam mengonsumsi obat-obatan tertentu saat hamil. Pasalnya, jenis obat-obatan tertentu juga bisa memicu munculnya gejala alergi pada ibu hamil. Contoh obat-obatan yang berpotensi menimbulkan reaksi alergi adalah anti nyeri, antibiotik jenis tertentu, vaksin, immunoglobulin, dan lain-lain.
Sumber: Freepik
Mengutip UT Southwestern Medical Center, ciri-ciri alergi pada ibu hamil mencakup berbagai gejala sebagai berikut.
Bersin-bersin
Gatal-gatal pada kulit
Muncul bintik-bintik merah di kulit tubuh
Tenggorokan sakit
Merasakan sesak napas
Hidung tersumbat
Sinus membengkak
Pada dasarnya gejala alergi yang dialami ibu hamil tidak akan membahayakan janin. Namun, obati gejala alergi dengan tepat dan segera cari pertolongan medis jika kamu sampai kesulitan bernapas/sesak napas ya!