Alergi Madu: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

  Senin, 10 Juni 2024 | 04:42 WIB
   TEAM PROSIX
alergi-madu_86c.jpg

Meski merupakan kasus yang jarang terjadi, namun alergi madu tetap bisa terjadi pada siapa pun. Sama seperti jenis alergi lain, alergi madu terjadi ketika sistem imun mendeteksi bahwa kandungan yang ada dalam madu berbahaya bagi tubuh. Cara kerja sistem imun yang berbeda dari manusia pada umumnya ini membuat senyawa histamin diproduksi sehingga muncul reaksi alergi. Beberapa reaksi alergi akan mengganggu aktivitas sehari-hari dan bahkan bisa mengancam keselamatan jiwa. Untuk itu, berikut ini adalah gejala dan cara mengatasi alergi madu.

Alergi Madu dan Penyebabnya

Madu adalah bahan alami yang berasal dari nektar yang dikumpulkan, diproses, dan disimpan oleh lebah. Selain gula, madu juga mengandung protein dan serbuk sari. Beberapa jenis kandungan ini membuat madu memiliki senyawa organik dan anorganik yang kompleks. Dalam kasus alergi madu, pemicu reaksi alergi adalah serbuk sari dan kelenjar protein yang diproduksi oleh lebah.

Hampir semua produk madu dalam kemasan yang sering ditemui di toko secara umum aman dikonsumsi karena telah melalui penyaringan dan pasteurisasi untuk menghilangkan serbuk sari dan kelenjar protein. Sedangkan madu dari lebah liar atau madu yang mentah tidak melalui proses tersebut, sehingga lebih berisiko menyebabkan reaksi alergi. Tidak hanya serbuk sari dari tanaman tertentu yang memicu reaksi alergi, tapi potensi adanya spora, bakteri, atau jamur pada madu juga masih ada tanpa kedua proses tadi.

Beberapa kategori orang yang rentan memiliki alergi madu adalah orang dengan alergi serbuk sari, alergi sengatan lebah, hingga alergi rhinitis atau hay fever. Tentu saja cara untuk mengetahuinya dengan pasti adalah melakukan tes alergi.

Gejala Alergi Madu

Secara umum gejala alergi madu hampir sama dengan alergi rhinitis. Namun jika seorang penderitanya mulai sulit bernapas, syok, hingga pingsan, segera bawa ke dokter untuk mencegah anafilaksis yang mengancam keselamatan jiwa. Meskipun begitu, kasus terjadinya anafilaksis akibat alergi madu jarang terjadi. Beberapa gejala alergi madu antara lain:

  1. Biduran

  2. Pembengkakan

  3. Mata berair

  4. Bersin dan hidung tersumbat

  5. Kesulitan menelan

  6. Napas pendek

  7. Pusing, mual, muntah, dan sakit perut

  8. Diare

  9. Anafilaksis (syok berat)

Cara Mengatasinya dengan Efektif

Saat seseorang mengalami beberapa gejala di atas setelah mengonsumsi madu jenis apa pun dalam beberapa jam atau hari setelahnya, maka mengonsumsi obat alergi yang mengandung antihistamin adalah cara yang efektif dan efisien.

Cara ini harus diiringi dengan beberapa langkah lain agar tidak menimbulkan reaksi alergi baru atau yang lebih parah. Di antaranya adalah dengan menjauhi madu dan semua produk yang menjadikan madu sebagai bahan tambahan atau bahan campuran. Apabila tabel pada kemasan kurang jelas, jangan ragu untuk menanyakannya pada petugas atau pelayan restoran.

Selain itu, penting juga untuk melakukan tes alergi guna mengetahui zat alergen apa yang bisa memicu reaksi alergi dalam tubuh kamu. Jika pemicunya adalah serbuk sari, dokter atau imunolog mungkin akan merekomendasikan terapi alergi untuk menghilangkan alergi tersebut secara permanen. Hal ini juga berlaku untuk pemicu alergi lain dengan bentuk terapi alergi yang bisa saja berbeda. Nantinya dokter juga akan memberikan panduan pola hidup yang perlu diperhatikan agar pemilik alergi mampu mengelola reaksi alergi dengan baik.

Referensi:

  1. NY Allergy & Sinus Senters. https://www.nyallergy.com/honey-allergy/

  2. Medical News Today. 2023. https://www.medicalnewstoday.com/articles/honey-allergy