Sumber: freepik
Beberapa orang terbiasa untuk menempelkan plester penutup luka saat mengalami ruam, lecet atau masalah kulit lainnya. Hal ini dilakukan untuk melindungi kulit dari paparan kuman atau bakteri penyebab infeksi. Namun sayangnya, cara ini justru bisa menimbulkan masalah baru, terutama bagi seseorang yang punya alergi terhadap plester.
Bukannya terhindar dari risiko terkena infeksi, kamu malah mengalami berbagai gejala alergi yang cukup mengganggu. Walaupun hal ini umumnya terjadi pada anak-anak, tapi tidak menutup kemungkinan juga bisa terjadi pada orang dewasa. Nah, jika hal ini terjadi pada kamu jangan disepelekan ya! Segera atasi berbagai gejala alergi yang muncul dengan cara-cara berikut.
Alergi plester bisa terjadi pada siapa saja. Bayi dan anak-anak pun juga rentan mengalaminya karena kondisi kulit yang tipis dan lebih sensitif dari orang dewasa. Sedikit gesekan pada kulit bayi dan anak bisa membuat mereka terluka atau mengalami ruam. Lalu sebenarnya, apa penyebab utama dari alergi plester.
Perlu kamu pahami bahwa alergi plester terjadi karena kandungan bahan perekat di dalamnya. Umumnya jenis bahan perekat yang digunakan adalah akrilat dan metakrilat. Orang yang memiliki riwayat alergi plester, rentan mengalami dermatitis kontak iritan dan dermatitis kontak alergi.
Kedua jenis reaksi alergi tersebut pada dasarnya memiliki gejala yang hampir sama. Namun, gejala yang muncul pada penderita dermatitis kontak alergi biasanya lebih parah dan bisa semakin memburuk setiap terpapar oleh zat atau substansi yang memicunya. Lalu, apa saja gejala-gejala yang umumnya muncul saat tubuh mengalami alergi plester?
Sumber: freepik
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa baik dermatitis kontak iritan dan dermatitis kontak alergi memiliki gejala yang hampir sama. Namun, gejala pada dermatitis kontak alergi umumnya lebih parah dari dermatitis kontak iritan. Berikut adalah ciri-ciri alergi plester yang sebaiknya kamu tahu.
Kulit tampak kemerahan
Muncul ruam di area kulit yang terpapar alergen
Merasakan gatal-gatal
Kulit tampak pecah-pecah dan bersisik
Kulit menjadi lecet dan mengeluarkan cairan
Tekstur kulit mengeras, terutama di area atas ruam atau kulit yang melepuh
Sumber: freepik
Meskipun bukan masalah kesehatan yang cukup serius, tapi berbagai gejala yang timbul harus ditangani dengan tepat dan sesegera mungkin. Pada kondisi yang tidak terlalu parah, gejala yang muncul biasanya akan hilang dengan sendirinya saat plester dilepas. Namun, untuk mempercepat pemulihan, kamu bisa mengupayakan beberapa hal seperti berikut ini.
Oleskan krim atau lotion anti gatal pada area kulit yang terdampak.
Pastikan untuk menjaga area yang terpapar alergi agar tetap lembap.
Tahan diri untuk tidak menggaruk area kulit yang mengalami ruam supaya luka tidak semakin parah dan meminimalkan risiko infeksi.
Untuk meredakan rasa gatal di kulit, kamu bisa mengonsumsi obat antihistamin.
Selain mengonsumsi obat-obatan, kamu juga bisa meredakan area kulit yang gatal dengan menggunakan kompres dingin.
Pemakaian plester memang cukup efektif dalam menutup luka luar di kulit agar terhindar dari kemungkinan terkena infeksi. Namun sayangnya, beberapa orang menunjukkan reaksi alergi plester yang disebabkan oleh bahan-bahan yang terkandung didalamnya. Meski bukan masalah kesehatan yang serius, kamu wajib melakukan penangan alergi plester secara tepat supaya gejala yang timbul tidak semakin parah.