Pernahkah Anda mengalami gatal-gatal pada sebagian atau seluruh tubuh? Kira-kira, apa yang menyebabkan terjadinya gatal tersebut? Perlu diketahui bahwa gatal-gatal pada tubuh bisa disebabkan oleh berbagai faktor, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Termasuk makanan juga bisa menjadi faktor penyebabnya.
Memangnya, makanan apa saja yang bisa menyebabkan gatal? Ternyata memang ada beberapa makanan yang dapat menyebabkan gatal pada orang yang sensitif atau alergi terhadap komponen tertentu dalam makanan tersebut.
Untuk mengetahui beberapa jenis makanan yang umum diketahui dapat menyebabkan gatal, simak ulasan di bawah ini sampai akhir!
Inilah beberapa jenis makanan yang umum diketahui dapat menyebabkan gatal. Perhatikan baik-baik, ya!
Udang, kepiting, lobster, dan kerang: Alergi terhadap makanan laut ini bisa saja menyebabkan gatal-gatal dan ruam kulit.
Ikan: Beberapa orang juga bisa alergi terhadap jenis ikan tertentu seperti salmon, tuna, atau cod.
Kacang tanah dan kacang pohon: Kacang almond, kacang mete, kenari, dan hazelnut sering kali menjadi penyebab alergi dan gatal-gatal pada sebagian orang.
Alergi terhadap protein dalam susu sapi juga bisa menyebabkan gatal-gatal dan ruam, terutama pada anak-anak.
Alergi terhadap putih telur lebih umum daripada kuning telur dan ini bisa menyebabkan gatal, terutama pada kulit.
Orang-orang dengan alergi gandum atau intoleransi gluten (seperti penyakit celiac) bisa mengalami gatal-gatal setelah mengkonsumsi produk berbasis gandum.
Alergi kedelai bisa menyebabkan gatal-gatal dan reaksi kulit pada beberapa orang.
Stroberi, kiwi, dan tomat: Beberapa buah dan sayuran ini bisa jadi penyebab reaksi alergi yang termasuk gatal-gatal.
Buah-buahan dengan getah: Buah seperti pisang, kiwi, dan alpukat juga bisa menyebabkan gatal pada orang yang sensitif terhadap lateks.
Sulfit yang terdapat dalam anggur, bir, beberapa buah kering, serta makanan olahan lainnya bisa menyebabkan gatal-gatal pada beberapa orang yang sensitif terhadap sulfit.
Makanan yang sangat pedas juga bisa menyebabkan gatal pada mulut atau tenggorokan pada beberapa orang.
Gatal akibat makanan bisa saja terjadi melalui beberapa mekanisme yang melibatkan reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap zat tertentu dalam makanan. Berikut ini adalah penyebab dan mekanisme yang umum:
Protein dalam makanan tertentu bisa dikenali sebagai zat berbahaya oleh sistem kekebalan tubuh, meskipun sebenarnya tidak berbahaya. Makanan yang umum menyebabkan alergi di antaranya adalah susu, telur, kacang-kacangan, makanan laut, gandum, kedelai, dan beberapa buah dan sayuran. Selain itu, beberapa makanan mengandung histamin alami atau dapat memicu pelepasan histamin dalam tubuh, yang dapat menyebabkan gatal.
Kemudian, bahan tambahan dalam makanan seperti pewarna, pengawet, dan perasa buatan juga bisa menyebabkan reaksi kulit, termasuk gatal.
Reaksi Imunologis (Alergi Makanan) meliputi:
Pengaktifan Sistem Kekebalan Tubuh: Ketika alergen (protein makanan) masuk ke dalam tubuh, maka sistem kekebalan tubuh mengenali protein ini sebagai ancaman.
Produksi Antibodi IgE: Tubuh akan memproduksi antibodi imunoglobulin E (IgE) yang spesifik terhadap alergen tersebut.
Pelepasan Histamin dan Mediator Lain: Pada saat alergen masuk kembali, antibodi IgE yang sudah terikat pada sel mast akan mengenalinya dan memicu pelepasan histamin dan mediator inflamasi lainnya dari sel mast dan basofil.
Gejala Fisik: Histamin menyebabkan pelebaran pembuluh darah dan iritasi pada kulit, yang menyebabkan gatal-gatal, ruam, serta gejala alergi lainnya.
Reaksi Non-Imunologis (Intoleransi Makanan) meliputi:
Defisiensi Enzimatik: Misalnya, intoleransi laktosa bisa terjadi karena kekurangan enzim laktase, yang menyebabkan fermentasi laktosa dalam usus dan menghasilkan gejala gastrointestinal serta kemungkinan gatal.
Efek Toksik atau Farmakologis: Beberapa makanan mengandung senyawa yang bisa menyebabkan pelepasan histamin langsung tanpa memerlukan reaksi imun, seperti histamin yang ditemukan dalam ikan yang tidak segar.
Reaksi Terhadap Aditif Makanan:
Pewarna dan Pengawet: Beberapa orang juga bisa mengalami reaksi terhadap aditif makanan seperti tartrazin (pewarna kuning) atau natrium benzoat (pengawet), yang bisa menyebabkan gatal dan ruam kulit.
Untuk mengatasi dan mencegah gatal karena alergi makanan, kamu perlu mengidentifikasi makanan penyebab dengan catatan makanan dan gejala yang dialami. Lalu, hindari makanan yang diketahui menyebabkan reaksi. Selain itu, perlu juga melakukan diet eliminasi di bawah bimbingan medis untuk mengidentifikasi makanan penyebab alergi atau intoleransi.
Tips berikutnya, selalu periksa label makanan untuk memastikan tidak ada bahan yang bisa menyebabkan reaksi alergi. Kemudian, konsultasikan dengan dokter atau ahli alergi untuk melakukan tes alergi serta mendapatkan diagnosis yang tepat serta rekomendasi diet yang sesuai.
Penggunaan obat anti alergi seperti antihistamin bisa membantu mengurangi gejala gatal. Namun, penggunaannya harus sesuai dengan anjuran dokter, ya! Selain itu, jangan lupa edukasi diri tentang alergi makanan dan cara menghindarinya supaya bisa membantu mencegah terjadinya reaksi alergi yang tidak diinginkan.
Dengan memahami penyebab dan mekanisme terjadinya gatal karena makanan, maka kamu dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengidentifikasi, menghindari, dan mengelola reaksi alergi, serta menjaga kesehatan dan kenyamanan tubuh.
Sumber gambar: Freepik