Sumber: freepik.com
Alergi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh secara keliru melawan zat yang sebenarnya tidak berbahaya. Ada banyak zat yang bisa menjadi pemicu alergi atau disebut juga alergen. Bila merasa memiliki alergi, penting sekali untuk mencari tahu zat apa yang memicu reaksi alergi muncul. Dengan begitu bisa terhindar dari gejala alergi yang parah dan berbahaya.
Alergi yang muncul bisa berasal dari makanan, bahan di dalam obat, serbuk sari, bahkan hingga alergi sinar matahari atau alergi keringat sendiri. Ada berbagai tes yang bisa digunakan untuk mendeteksi zat pemicu reaksi alergi supaya mengetahui risiko kondisi ini sejak dini.
Sumber: freepik.com
Tes alergi adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui dan menentukan apakah tubuh memiliki reaksi khusus pada zat tertentu. Nantinya, pengujian akan dilakukan dengan prosedur tertentu yang dapat memancing tubuh memberikan respons pada beberapa alergen yang diujikan.
Beberapa jenis tes alergi dan prosedurnya bisa kamu cermati di bawah ini.
Sumber: nyallergy.com
Menjadi metode paling umum yang digunakan karena dinilai cepat, sederhana, dan murah. Tes ini dilakukan dengan menguji beberapa alergen sekaligus. Metode ini dapat memberikan prediksi yang tepat jika digunakan untuk meneliti reaksi alergi langsung yang diberikan tubuh.
Prosedurnya adalah dengan mengoleskan beberapa alergen potensi di sepanjang lengan bawah. Beberapa alergen ini diberi jarak untuk mencegah terjadinya reaksi campuran. Dokter kemudian akan membuat tusukan kecil di tengah setiap sampel hingga menembus lapisan luar kulit.
Jika terdapat respons alergi, kulit akan menunjukkan tanda kemerahan, bengkak, atau menghasilkan bintik di area tusukan.
Sumber: gaapp.org
Jika metode tusuk kulit tidak memberikan hasil yang diharapkan atau jika dirasa perlu, dokter juga dapat melakukan tes intradermal. tes ini dilakukan untuk melihat reaksi tubuh jika alergen masuk hingga ke lapisan bawah kulit.
Prosedurnya sendiri dilakukan dengan menyuntikkan sejumlah kecil alergen ke dalam kulit. Dokter kemudian akan mengamati reaksi di lokasi penyuntikan tersebut, dan mencatat apa saja respons dari tubuh pasien.
Sumber: healthline.com
Jenis ketiga dikenal dengan sebutan tes tempel atau uji tempel. Dokter dapat merekomendasikan hal ini jika alergen yang dicurigai memiliki respons tertunda. Respons tertunda sendiri artinya respons yang diberikan tubuh baru akan tampak setelah beberapa hari tubuh terpapar alergen.
Prosedur yang digunakan adalah dengan memasang tambahan berisi sampel alergen di bagian punggung selama sekitar 48 jam. Ketika waktu sudah selesai, dokter akan melepas tambalan tersebut dan menilai reaksi alergi yang muncul. Jika terjadi gejala alergi, maka kulit akan terasa gatal dan menunjukkan tanda bengkak atau kemerahan.
Sumber: ai-care.id
Tes darah sendiri akan dilakukan ketika tiga cara cek alergi di atas tidak memberikan hasil yang diharapkan atau dinilai gagal dan tidak efektif.
Prosedur yang dilakukan akan dimulai dengan pengambilan sampel darah untuk digunakan dalam tes dengan serum imunoglobulin E atau IgE. Selama analisis dilakukan, ahli kesehatan akan mengekstrak lgE dari darah dan menilai respons imun pada alergen potensial yang berbeda.
Tes ini dinilai lebih efektif sebab secara langsung menguji alergen pada serum darah yang langsung diekstrak dari tubuh pasien.
Sumber: bravemindspsychologicalservices.com
Tes kelima ini awam dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi sumber alergi makanan. Meski cukup mudah dilakukan, namun tes ini sendiri wajib dieksekusi dengan pengawasan ketat dari dokter atau tenaga kesehatan yang ahli.
Prosedur yang dilakukan adalah dengan mengonsumsi sampel kecil dari alergen makanan yang dirasa potensial. Dokter kemudian akan mengamati gejala reaksi alergi yang muncul dan mencatat setiap hasilnya.
Sumber: freepik.com
Manfaat utama dari tes alergi sendiri jelas adalah mengetahui risiko dan alergi apa yang kira-kira dimiliki oleh tubuh seseorang. Dengan mengetahui informasi ini, maka alergi dapat dihindari atau diberikan treatment yang tepat, sesuai dengan rekomendasi dokter.
Pada dasarnya memahami cara cek alergi perlu dilakukan agar kamu bisa lekas mengetahui cara-cara yang tersedia dalam melakukan pengecekan. Bersamaan dengan itu, tersedia pula beberapa alternatif jika cara yang digunakan tidak memberikan hasil.
Setelah tahu cara cek alergi kini kamu bisa menjalankan metode yang direkomendasikan oleh dokter. Pada skenario lain ketika alergi terlanjur terjadi, kamu bisa menggunakan obat yang dapat mengurangi gejala alergi yang muncul, seperti obat dengan kandungan Cetirizine. Obat ini dapat dengan efektif mengurangi reaksi yang muncul, dan membantu kamu meringankan gejala yang ada. Kamu bisa mendapatkan obatnya di sini secara langsung. Semoga bermanfaat, dan segera lakukan tes alergi sesuai prosedur!