Sumber: 8Photo, freepik.com
Anak pada usia sekolah rentan mengalami dampak alergi yang lebih luas karena memiliki banyak kegiatan di luar rumah. Sebenarnya alergi pada anak bukanlah suatu hal yang perlu ditakuti, namun harus dikenali dan diberi tindakan pencegahan. Gambaran alergi pada anak beserta penjelasannya di bawah ini mungkin dapat menjadi panduan bagi orang tua untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi alergi pada anak usia sekolah.
Uniknya, alergi makanan pada anak lebih sering dialami anak laki-laki ketimbang anak perempuan. Makanan merupakan pemicu utama alergi pada anak. Reaksi alergi ini bisa terjadi pada lebih dari satu jenis makanan.
Berikut adalah berbagai makanan dan minuman yang mampu memicu alergi:
Sumber: Freepik
Selama musim-musim tertentu, anak bisa menjadi lebih rentan terhadap alergi. Kondisi ini disebut dengan rinitis alergi. Rinitis alergi umumnya muncul setelah bersentuhan dengan pohon, rumput dan gulma, atau serbuk sari dari pohon dan tanaman termasuk juga udara dingin.
Sumber Freepik
Tahukah kamu kalau bulu-bulu pada boneka kesayangan anak dapat menyebabkan reaksi alergi? Tidak hanya itu, binatang kecil seperti tungau, serangga, atau jamur, juga bisa memperburuk alergi di dalam ruangan. Terkadang, hewan-hewan kecil ini bersembunyi di dalam bantal, mainan, atau kasur anak. Sekitar 1 dari 6 anak dinilai memiliki alergi dalam ruangan. Gejalanya serupa dengan alergi musiman, seperti pilek, hidung tersumbat, dan bersin.
Sumber: JCOMP, Freepik.com
Jenis alergi pada anak berikutnya adalah alergi hewan peliharaan. Adanya hewan peliharaan, seperti anjing dan kucing, mungkin membuat anak-anak merasa senang. Akan tetapi, bulu hewan peliharaan dapat menyebabkan reaksi alergi, seperti bersin dan hidung berair.
Alergi hewan peliharaan termasuk jenis alergi dalam ruangan. Kucing dan anjing sering kali menjadi penyebabnya. Jika si kecil alergi terhadap anjing atau kucing, kamu bisa menggantinya dengan hewan peliharaan yang ‘ramah’ alergi seperti ikan.
Sumber: Freepik
Salah satu alergi kulit pada anak yang umum adalah dermatitis kontak alergi. Kondisi ini ditandai dengan kemunculan ruam pada kulit setelah anak menyentuh sesuatu yang sensitif terhadap kulitnya, seperti produk kosmetik, bahan kimia atau pewarna sepatu, bahan yang dikandung obat kumur atau pasta gigi, hingga tumbuhan.
Sumber: Freepik
Cuaca dingin juga termasuk penyebab alergi pada anak. Alergi dingin pada anak muncul setelah anak terpapar dengan suhu udara yang dingin.
Tanda-tanda alergi pada anak yang disebabkan udara dingin dapat berupa:
Secara umum, penanganan alergi pada anak dilakukan dengan konsumsi obat alergi untuk mengurangi gejalanya. Ada beberapa jenis obat yang umumnya diresepkan dokter, yaitu:
Gambaran alergi pada anak di atas dapat menjadi rujukan yang bermanfaat bagi orang tua. Alergi pada anak akan menjadi berbahaya jika tidak segera diatasi, Jangan sampai terlambat, sediakan selalu penanganan pertama alergi di rumah.