Pernahkah kamu mengalami gejala alergi yang cukup mengganggu? Tidak sekadar gatal atau ruam ringan saja, tapi gangguan pada kesehatan yang terasa sangat berat hingga kamu cukup khawatir memikirkannya? Gejala alergi parah bisa terjadi, dan tidak main-main, dampaknya bisa fatal.
Gejala alergi parah sendiri biasa disebut dengan istilah anafilaktik, yakni reaksi alergi berat yang terjadi secara tiba-tiba, dan dipicu karena zat yang diidentifikasi sebagai bahaya oleh sistem imun tubuh. Namun reaksinya demikian hebat sehingga memberikan efek yang cukup mengganggu.
Tapi apa saja sih kira-kira gejala alergi parah atau bentuk dari anafilaktik ini secara nyata?
Pada fase awal sebenarnya kondisi anafilaktik muncul seperti gejala alergi pada umumnya. Mulai dari ruam di kulit, hidung berair atau pilek, dan sejenisnya. Tapi setelah beberapa saat gejala tidak menjadi lebih ringan, justru semakin terasa parah.
Beberapa gejala alergi parah atau anafilaktik antara lain adalah sebagai berikut.
Sesak napas atau napas terasa tersumbat
Rasa nyeri di bagian dada disertai sesak
Tekanan darah drop menjadi sangat rendah
Melemahnya denyut nadi, namun cepat
Rasa pusing luar biasa hingga berujung pada pingsan
Seorang yang mengalami anafilaktik menjadi linglung
Idealnya gejala ini harus segera dikenali, karena harus mendapat penanganan atau pengobatan yang tepat dalam tempo waktu kurang dari 60 menit. Ada pola tertentu yang bisa kamu jadikan acuan ketika seseorang mengalami kondisi ini.
Orang yang mengalami gejala alergi parah akan menunjukkan gejala beberapa menit setelah kontak dengan alergen. Kemudian gejala alergi muncul secara bersamaan dalam berbagai bentuk dalam waktu yang sama.
Saat gejala awal hilang, gejala lanjutan akan kembali datang antara 8 hingga 72 jam selanjutnya. Gejala lanjutan ini berupa reaksi tunggal yang dirasakan selama berjam-jam, dan ketika ini terjadi sebaiknya lekas mencari pertolongan profesional agar kondisi tidak menjadi semakin parah.
Ketika hal ini terjadi, kamu bisa membawa penderita alergi parah ini ke fasilitas kesehatan terdekat atau dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Nantinya penderita akan diberikan obat alergi darurat dalam bentuk suntikan epinefrin atau adrenalin.
Suntikan ini sendiri ditujukan untuk membalikkan gejala anafilaktik yang terjadi, dengan sasaran utama untuk menaikkan tekanan darah dan mengatasi penyempitan saluran pernapasan yang terjadi pada penderita.
Saat sudah berada di rumah sakit, tindakan yang dilakukan umumnya akan berupa penyuntikan cairan infus, kemudian pemasangan alat bantu pernapasan dengan selang oksigen, hingga resusitasi jantung paru pada pasien yang mengalami henti napas atau jantung.
Karena kondisi anafilaktik ini sendiri adalah hal yang serius dan bisa mengancam keselamatan, maka selain langkah penanganan kamu juga wajib tahu beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan.
Pertama, kenali dan hindari alergen yang sudah diketahui supaya gejala tidak muncul.
Kedua, bawa persediaan obat alergi yang bisa dikonsumsi dengan cepat, seperti misalnya obat dengan kandungan cetirizine.
Ketiga, oleskan produk anti serangga ketika beraktivitas.
Keempat, gunakan alas kaki saat berjalan keluar rumah untuk mengurangi risiko terjadinya alergi kontak.
Langkah sederhana ini bisa membantu seseorang, atau mungkin kamu, untuk mengurangi risiko mengalami gejala alergi parah yang terjadi, yang berawal dari gejala alergi biasa. Dengan demikian kondisi anafilaktik bisa dicegah sejak dini.
Memahami gejala alergi parah sebenarnya bukan hal yang sulit, namun perlu observasi yang cermat pada gejala-gejala yang muncul. Untuk membantu penanganan gejala alergi tahap ringan hingga sedang, obat dengan kandungan cetirizine bisa didapatkan dengan mengklik tautan berikut ini. Praktis, mudah didapatkan, dan langsung dikirim ke rumah, kamu bisa membuatnya menjadi salah satu persediaan pengobatan awal yang ada di rumah atau bekal ketika bepergian.