Minyak telon adalah salah satu produk yang sering digunakan ibu untuk menghangatkan tubuh bayi dari lahir hingga anak-anak usia berapa saja. Tidak hanya setelah mandi, minyak telon juga dioleskan untuk mencegah gigitan nyamuk dan mengatasi perut kembung pada anak-anak. Penggunaan minyak telon dengan produk yang aman dan terpercaya secara umum aman dan diperbolehkan. Meski jarang, ada kasus di mana bayi mengalami ruam setelah pemakaian dan ada dugaan alergi minyak telon. Bisakah bayi alergi minyak telon? Apa gejala dan cara mengatasinya? Simak ulasannya berikut ini.
Secara umum, minyak telon terbuat dari 3 bahan, yaitu minyak kayu putih, minyak kelapa, dan minyak adas. Ketiganya merupakan minyak yang diekstrak dari bahan alami seperti halnya minyak aromaterapi atau essential oil. Meski belum ada penelitian spesifik mengenai minyak telon, namun anak bisa saja alergi terhadap minyak telon jika terbukti pernah mengalami reaksi alergi terhadap salah satu dari ketiga bahan tersebut.
Reaksi alergi terjadi akibat sistem kekebalan tubuh mendeteksi alergen dari minyak telon sebagai bahaya. Proses pendeteksian yang tidak normal ini menyebabkan diproduksinya senyawa histamin sehingga muncul beberapa gejala pada tubuh.
Hampir sama dengan alergi terhadap minyak aromaterapi (essential oil), ada kemungkinan bayi mengalami alergi karena bahan alami yang lain dari minyak telon tersebut. Sehingga bisa saja bayi alergi terhadap beberapa produk minyak telon dan tidak alergi pada produk yang lain. Melakukan tes alergi akan sangat disarankan untuk mengetahui zat alergen secara akurat. Terutama jika bayi telah berusia minimal 6 bulan. Sebelum usia tersebut, jika anak mengalami beberapa gejala di bawah ini, hentikan penggunaan minyak telon sesegera mungkin dan konsultasikan dengan dokter.
Gejala awal yang dapat ditandai sebagai reaksi alergi biasanya muncul 5-30 menit setelah anak terpapar minyak telon. Berikut ini gejalanya:
Ruam kulit pada area yang bersentuhan langsung
Kulit kering, kasar, dan bersisik
Kulit mengelupas
Kulit bentol dan/atau melepuh
Kulit gatal, panas, dan sakit ketika disentuh
Khusus pada gejala terakhir, untuk anak yang belum bisa berbicara, ibu bisa mendeteksinya dengan menyentuh ruam. Bila anak kesakitan, bisa jadi anak memiliki alergi minyak telon.
Ibu tidak perlu panik bila anak mengalami beberapa gejala di atas. Lakukan beberapa langkah di bawah ini.
Hentikan penggunaan minyak telon sesegera mungkin. Bilas dan bersihkan kulit yang sudah terlanjur terpapar minyak telon. Kemudian oleskan pelembap khusus bayi yang biasanya digunakan untuk kulit yang kering. Sebaiknya menghindari produk yang mengandung alkohol dan pewangi untuk menurunkan risiko iritasi.
Bila merasakan sensasi sakit atau gatal yang mengganggu, kompres dengan kain basah yang dingin selama beberapa menit bisa membantu meredakan gatal dan kemerahan.
Jika gejalanya ringan, keluhan akan hilang dalam beberapa hari selama menghindari minyak telon sejauh mungkin. Namun apabila gejala awalnya sudah mengkhawatirkan atau gejala ringan tak kunjung reda dan memburuk, segera bawa ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Alergi minyak telon bisa saja terjadi saat anak sudah mulai usia 5 tahun ke atas. Salah satu penyebabnya bisa datang dari produk minyak telon yang berganti merek atau kandungannya yang berubah. Sehingga penting sekali untuk mengetes minyak telon pada kulit anak dengan mencobanya sedikit terlebih dahulu sebelum meratakannya. Tunggu selama maksimal 30 menit dan pastikan tidak ada perubahan warna atau keluhan yang muncul. Baru setelah itu aplikasikan secara merata.
Saat alergi minyak telon muncul pada usia di atas 6 tahun, minum obat alergi yang mengandung antihistamin juga bisa dilakukan dengan dosis yang disesuaikan. Sudah ada produk obat alergi yang dijual bebas di apotek. Namun jika kamu ingin melakukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu, sangat diperbolehkan.
Referensi:
Daniel More. 2022. Can You Be Allergic to Essential Oils?. Diakses dari https://www.verywellhealth.com/allergy-to-essential-oils-83218#: