Sumber: Freepik
Kamu mungkin pernah mengalami gatal biduran atau urtikaria yang ditandai dengan bentol merah yang melebar dan tersebar pada kulit. Biduran secara umum tidak berbahaya tetap membuatmu merasa tidak nyaman. Lalu, apa yang menyebabkan biduran dapat terjadi dan apa jenis obat alergi gatal biduran yang direkomendasikan untuk memulihkan kondisi ini?
Biduran dapat terjadi secara tiba-tiba ditandai ruam dan gatal di wajah, lengan, badan, atau kaki.
Dilansir dari laman yankes.kemkes.go.id, biduran atau urtikaria biasanya terjadi setelah tubuh terpapar atau kontak langsung dengan faktor pemicu alergi (alergen). Saat terkena paparan alergen, tubuh akan merespons dengan melepaskan histamin ke dalam darah yang memicu reaksi pada kulit berupa gatal-gatal dan ruam kulit.
Beberapa hal yang menyebabkan alergi gatal biduran adalah sebagai berikut:
Jika terlanjur terpapar oleh salah satu atau beberapa pemicu alergi gatal biduran di atas, kemungkinan besar biduran dapat terjadi. Setidaknya dengan menghindari beberapa pemicu alergi di atas, risiko gatal biduran dapat dicegah semaksimal mungkin.
Jangan khawatir jika terlanjur berhubungan langsung dengan penyebab alergi gatal biduran, kondisi biduran secara umum tidak membahayakan dan bisa sembuh sendiri tanpa minum obat alergi gatal biduran.
Sumber: Freepik
Seperti apa gejala yang dialami seseorang ketika mengalami biduran atau urtikaria? Gejala yang paling utama adalah munculnya ruam pada kulit yang terasa gatal, perih, bahkan menyengat. Ruam bisa muncul di bagian kulit tubuh mana saja, seperti punggung, perut, dada, lengan, bokong, dan kaki.
Gejala munculnya ruam ini bisa bertahan selama berjam-jam hingga beberapa hari. Biduran yang berlangsung selama kurang dari enam minggu termasuk biduran akut atau jangka pendek.
Ada juga kasus gatal biduran yang berlangsung lebih dari enam bulan atau sifatnya kambuhan dalam beberapa bulan bahkan tahunan. Kondisi biduran jangka panjang atau kronis ini jarang terjadi namun diartikan sebagai tanda penyakit lain yang sedang diderita, misalnya tiroid, diabetes tipe 1 atau lupus.
Pengobatan alergi gatal biduran tergantung pada sejauh mana tingkat keparahan yang dialami. Pada biduran akut yang muncul secara tiba-tiba, dapat diatasi dengan mengonsumsi obat alergi gatal biduran yang mengandung antihistamin non penenang yang dikonsumsi rutin dalam beberapa minggu.
Dikutip dari buku terbitan StatPearls, golongan Antihistamin, termasuk Cetirizine Hydrochloride atau Fexofenadine mampu membantu meredakan biduran saat terasa gatal pertama kali. Dibandingkan antihistamin lainnya, Cetirizine tidak menimbulkan efek sedatif yang memperlambat aktivitas otak, salah satunya kantuk.
Cara kerja obat alergi gatal biduran ini adalah dengan memblokir efek histamin yang dirilis oleh sistem imun sehingga ruam dan rasa gatal dapat berkurang.
Obat untuk mengatasi alergi gatal biduran umumnya tersedia dalam bentuk kapsul, tablet, kaplet, sirup, maupun obat tetes oral. Batas dosis obat Cetirizine tidak boleh lebih dari 10 mg per hari untuk orang dewasa dan remaja 12 tahun ke atas. Sementara pada anak dosisnya tidak boleh lebih dari 5 mg tiap harinya.
Aturan minum Cetirizine boleh dikonsumsi baik sebelum atau sesudah makan. Jika kamu punya permasalahan lambung, sebaiknya diminum setelah makan.
Peringatan, obat alergi gatal biduran yang mengandung Cetirizine untuk ibu hamil dan ibu menyusui sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter untuk menjaga keamanan.
Kamu bisa mendapatkan obat untuk alergi gatal biduran dalam bentuk tablet untuk anak-anak hingga dewasa di apotek-apotek terdekat maupun secara online.