Waspada! 10 Pemicu Alergi Ini Ada di Sekitar Kamu

  Senin, 05 Agustus 2024 | 06:05 WIB
   Team Prosix
waspada-10-pemicu-alergi-ini-ada-di-sekitar-kamu_W2q.jpg

Pemicu alergi selalu berada di sekitar kamu. Biasanya kita hidup dengan penyebab alergi tersebut tanpa menyadarinya. Mulai dari makanan, kondisi ruangan, hingga barang yang biasa kita gunakan sehari-hari bisa menjadi penyebab alergi datang tanpa kita sadari.

Agar terhindar dari masalah alergi yang tanpa henti, yuk kenali apa saja yang bisa menjadi pemicu alergi di sekitarmu.

10 Hal Pemicu Alergi Di Sekitarmu

1. Tungau

Tungau termasuk salah satu penyebab utama alergi. Serangga ini memakan sel kulit mati yang kamu lepaskan setiap hari. Maka dari itu, tungau banyak ditemukan pada kasur, seprai, bantal dan guling, bahkan koleksi boneka anak-anak.

Tungau menghasilkan zat buangan yang melayang di udara. Jika kamu menghirup zat buangan ini, sistem imun akan menganggapnya sebagai bahaya dan melepas antibodi untuk menghancurkannya. Pada saat yang sama, reaksi ini menimbulkan gejala alergi.

2. Debu

Debu rumahan mungkin mengandung kotoran serangga, serbuk sari, spora jamur, atau bahan lainnya yang merupakan alergen. Ketika kamu menghirup atau menyentuhnya, bahan-bahan ini dapat memicu reaksi sistem imun dan menyebabkan alergi debu.

3. Lumut dan Jamur

Lumut dan jamur tumbuh dengan baik di tempat yang gelap, basah, serta lembab. Area rumah yang paling mendukung pertumbuhan keduanya adalah kamar mandi, gudang, dan sudut-sudut yang sering terkena kebocoran air.

4. Hewan Peliharaan

Sumber: Freepik

 

Penyebab alergi kadang berasal dari hewan peliharaan. Anjing dan kucing merontokkan rambutnya sebagai cara beradaptasi. Rontokan tersebut biasanya mengandung protein dari air liur atau urine yang dapat memancing reaksi alergi bila terhirup.

Zat asing dalam rambut, liur, dan urine hewan peliharaan begitu ringan sehingga dapat melayang di udara atau menempel pada perabotan selama berbulan-bulan. Jika tidak dibersihkan, zat-zat tersebut bisa menyebabkan alergi hewan yang lebih parah.

5. Kacang-kacangan

Segala jenis kacang dan makanan olahannya dapat memancing respons sistem imun yang berlebihan. Beberapa contoh jenis kacang yang rentan memicu alergi meliputi kacang tanah, kacang kedelai, almond, mede, macadamia, atau pistachio.

Jika kamu didiagnosis alergi terhadap satu jenis kacang, kemungkinan kamu juga harus menghindari jenis kacang lainnya. Pasalnya, meski spesies kacang tersebut berbeda (satu kacang tanah dan satu kacang pohon), struktur proteinnya tetaplah sama.

6. Makanan Laut

Sumber: Freepik

 

Makanan laut seperti udang, kerang, kepiting, dan ikan bersisik (kakap, salmon, tuna, atau halibut) dapat menjadi penyebab kemunculan alergi pada beberapa orang. Alergi seafood lebih sering terjadi pada orang dewasa dan remaja.

7. Telur

Telur merupakan salah satu makanan yang paling sering menyebabkan reaksi alergi pada anak-anak. ‘Dalang’ utamanya adalah bagian putih telur yang mengandung lebih banyak protein dibandingkan kuning telur.

Meski begitu, kamu yang alergi telur sebaiknya tetap menghindari konsumsi telur dalam bentuk apa pun. Begitu juga dengan upaya memisahkan putih dan kuningnya, sebab masih ada kemungkinan protein dari bagian putih bercampur dengan kuning telur.

8. Susu Sapi

Sumber: Freepik

 

Susu sapi segar berikut produk olahannya seperti krim, keju, mentega, dan es krim dapat menjadi penyebab reaksi alergi. Alergi susu terjadi ketika sistem imun tubuh mengenali protein yang terkandung dalam susu sebagai zat berbahaya.

9. Obat-obatan Tertentu

Alergi obat disebabkan oleh reaksi sistem imun terhadap zat kimia pada obat-obatan. Sel-sel kekebalan tubuh keliru mengenali zat kimia tersebut sebagai bahaya, kemudian menyerangnya dengan melepaskan antibodi dan histamin.

10. Stres

Stres memiliki efek psikologis terhadap penderita alergi. Stres memperkuat berbagai gejala alergi sehingga membuat kamu semakin terganggu karenanya. Ketika stres, tubuh juga terasa tidak enak walaupun sebetulnya sedang baik-baik saja.

Pengobatan dan Pencegahan Alergi

Pengobatan utama alergi adalah dengan menghindari zat pemicunya (alergen). Untuk meredakan gejala, dokter dapat memberikan obat anti alergi, seperti antihistamin dan kortikosteroid. Bila reaksi alergi tergolong berat, penderita perlu diberikan suntik epinephrine oleh dokter.

Nah, sekarang sudah tahu kan apa yang menjadi pemicu alergi, dampaknya bagi tubuh, hingga cara tepat untuk mengatasinya? Jadi, saat mengalami gejala alergi, sebaiknya kamu tidak perlu buru-buru panik. Pastikan untuk mengambil langkah yang tepat untuk mengatasi alergi dan jangan ragu untuk konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.