Kenali Gejala dan Ciri-Ciri Alergi Pernapasan, Atasi Dengan Tepat!

  Jumat, 14 Juni 2024 | 09:37 WIB
   TEAM PROSIX
kenali-gejala-dan-ciri-ciri-alergi-pernapasan-atasi-dengan-tepat_Qae.jpg

Alergi pernapasan yang juga dikenal sebagai alergi saluran pernapasan, merupakan respons sistem kekebalan tubuh terhadap zat-zat tertentu yang masuk ke dalam tubuh melalui udara yang dihirup. Zat-zat yang disebut alergen ini dapat mencakup serbuk sari, bulu hewan, tungau debu, jamur, serbuk kayu, atau zat kimia tertentu. Reaksi alergi bisa terjadi pada saluran pernapasan, menyebabkan gejala seperti bersin-bersin, hidung tersumbat, mata gatal, batuk, dan sesak napas.

Berikut adalah beberapa jenis alergi pernapasan umum yang perlu diketahui:

  • Rinitis Alergi (Rhinitis): alergi pada hidung yang dapat menyebabkan hidung tersumbat, bersin-bersin, gatal di hidung, dan keluarnya lendir.

  • Asma: kondisi kronis yang melibatkan peradangan saluran pernapasan. Paparan alergen bisa memicu penyempitan saluran pernapasan, menyebabkan kesulitan bernapas, batuk, dan sesak napas.

  • Konjungtivitis Alergi: alergi bisa menyebabkan iritasi pada mata, disebut konjungtivitis alergi, di mana gejala meliputi mata merah, gatal, dan berair.

  • Dermatitis Alergi: paparan alergen bisa menyebabkan reaksi kulit, seperti ruam atau gatal-gatal.

Untuk lebih jelasnya, langsung saja simak ulasan di bawah ini mengenai gejala, ciri-ciri, hingga cara mengatasi alergi pernapasan.

Gejala dan Ciri-Ciri Alergi Pernapasan

alergi pernapasan

Alergi pernapasan bisa menunjukkan sejumlah ciri-ciri atau gejala yang dapat bervariasi dari ringan hingga parah. Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri umum alergi pernapasan:

  • Bersin-bersin secara berulang merupakan gejala umum alergi pernapasan. Ini dapat disebabkan oleh iritasi hidung akibat alergen.

  • Alergi juga dapat menyebabkan hidung tersumbat atau berair. Pada beberapa kasus, hidung bisa saja bergantian antara kedua kondisi ini.

  • Gatal di hidung, mata, atau tenggorokan sering kali juga terjadi sebagai respons terhadap alergen.

  • Alergi bisa menyebabkan batuk yang terus-menerus atau bersin-bersin, terutama setelah terpapar alergen.

  • Pada kasus alergi yang lebih serius atau pada individu yang memiliki asma, gejala sesak napas ataupun kesulitan bernapas mungkin juga akan terjadi.

  • Beberapa orang dengan alergi pernapasan mungkin juga akan mengalami nyeri pada dada atau ketidaknyamanan akibat peningkatan usaha bernapas.

  • Mata merah, gatal, dan berair bisa menandakan konjungtivitis alergi, yaitu peradangan pada membran di dalam mata.

  • Mengi atau bunyi napas bersiul mungkin akan terjadi pada individu dengan asma atau sensitivitas tinggi terhadap alergen.

  • Beberapa bisa mengalami pengurangan daya penciuman atau pengecapan saat mereka mengalami alergi.

  • Kontak dengan alergen tertentu juga dapat menyebabkan reaksi pada kulit, seperti ruam atau kemerahan.

Cara Mengatasi Alergi Pernapasan

alergi pernapasan

Mengatasi alergi pernapasan melibatkan serangkaian tindakan yang bertujuan mengurangi paparan alergen dan mengelola gejala alergi. Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk membantu mengatasi alergi pernapasan:

  1. Langkah pertama, cobalah untuk mengidentifikasi alergen yang memicu gejala, seperti serbuk sari, bulu hewan, tungau debu, atau jamur. Lalu, hindari atau minimalisir paparan terhadap alergen tersebut.

  2. Langkah berikutnya, gunakan alat bantu seperti masker penutup hidung atau purifier udara, untuk membantu mengurangi paparan alergen di udara.

  3. Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan. Bersihkan rumah secara teratur untuk mengurangi kumpulan debu dan tungau. Selain itu, cuci selimut, bantal, dan penutup tempat tidur secara berkala. Hindari juga benda-benda yang dapat menjadi tempat perkembangan jamur, seperti karpet yang lembap.

  4. Sebaiknya hindari kontak dengan bulu hewan, seperti kucing atau anjing, jika kamu alergi terhadap mereka. 

  5. Rajinlah mencuci tangan dan mandi setelah berada di lingkungan yang memungkinkan kamu terpapar alergen.

  6. Imunoterapi juga bisa menjadi pilihan untuk beberapa individu dengan alergi yang persisten. Ini akan melibatkan pemberian dosis kecil alergen untuk meningkatkan toleransi tubuh terhadap alergen tersebut.

  7. Gunakan obat anti alergi yang tepat. Antihistamin dapat dikonsumsi untuk membantu mengurangi gejala alergi seperti bersin-bersin dan gatal-gatal. Lalu Dekongestan dapat membantu meredakan hidung tersumbat, dan obat antiinflamasi seperti kortikosteroid nasal dapat membantu mengatasi peradangan di hidung.

Jika gejala alergi pernapasan semakin parah atau sulit dikendalikan, maka segera konsultasikan dengan dokter atau ahli alergi supaya dapat dilakukan uji alergi lebih lanjut dan kamu akan memperoleh saran pengelolaan yang lebih spesifik.

Sumber gambar: Freepik