Sumber: Freepik
Alergi protein adalah respons sistem kekebalan tubuh terhadap protein tertentu yang dianggap sebagai ancaman. Pada saat seseorang yang alergi terpapar protein tersebut, sistem kekebalan tubuh meresponsnya dengan cara merangsang pelepasan histamin dan zat kimia lainnya yang menyebabkan berbagai gejala alergi.
Pada dasarnya, alergi protein ini adalah alergi makanan yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh mengeluarkan reaksi berlebih terhadap protein dari makanan yang dikonsumsi. Dalam kondisi ini, protein justru dianggap sebagai benda asing yang berbahaya.
Sumber Makanan Penyebab Alergi Protein
Sumber: Freepik
Beberapa sumber makanan umum yang dapat menyebabkan alergi protein di antaranya adalah sebagai berikut:
- Beberapa jenis kacang seperti kacang tanah, almond, kenari, kacang mete, dan kacang hazelnut dapat menyebabkan alergi protein.
- Protein dalam telur, terutama protein albumin dan ovalbumin, dapat menyebabkan alergi telur.
- Protein dalam susu sapi seperti kasein dan protein dalam putih telur, sering kali disebut sebagai alergen.
- Makanan olahan yang mengandung susu seperti keju, yoghurt, dan produk susu lainnya juga dapat menjadi pemicu alergi pada individu yang alergi susu.
- Beberapa individu dapat mengalami alergi daging tertentu seperti daging sapi, daging ayam, atau ikan.
- Protein dalam gandum, terutama gluten, dapat memicu alergi pada sebagian orang, meskipun alergi terhadap gandum relatif jarang dibandingkan dengan alergi makanan lainnya.
- Ikan seperti salmon atau tuna, serta kerang dan moluska lainnya, bisa menjadi penyebab alergi.
- Makanan laut lainnya seperti udang, lobster, dan kerang dapat menyebabkan alergi protein.
- Selain kacang, biji-bijian seperti kacang merah, kacang hijau, dan kacang hitam juga dapat menjadi pemicu alergi.
- Makanan yang mengandung bahan-bahan alergen seperti saus tomat, saus sambal, dan saus kari, serta makanan cepat saji yang sering berpotensi mengandung alergen.
- Kemudian, makanan seperti roti, kue, dan pasta yang dibuat dengan tepung gandum dapat menjadi pemicu alergi bagi individu yang alergi terhadap gluten atau protein gandum.
- Makanan yang mengandung telur sebagai bahan tambahan, seperti kue, mayones, dan saus, juga dapat menyebabkan alergi pada individu yang alergi telur.
Gejala Alergi Protein dan Langkah Pencegahannya
Sumber: Freepik
Gejala alergi protein yang timbul karena mengonsumsi telur, makanan laut, susu, dan kacang-kacangan bisa bersifat ringan bahkan parah. Reaksi alergi yang umumnya muncul adalah gatal-gatal dan ruam merah di kulit, mata berair dan gatal, bibir bengkak, gangguan pernapasan, seperti bersin dan hidung tersumbat, hingga gangguan pencernaan, seperti mual, muntah, kram perut, dan diare.
Kemudian, untuk mengatasi dan mencegah alergi protein, ada beberapa cara yang dapat dicoba, di antaranya:
- Mengenal dan menghindari zat pemicu alergi (alergen).
- Jangan lupa untuk selalu membaca label kemasan produk makanan yang kamu beli. Pastikan produk itu tidak mengandung protein yang dapat memicu reaksi alergi.
- Jika mengalami reaksi alergi ringan seperti yang telah disebutkan di atas, kamu dapat mengonsumsi obat antihistamin untuk meredakan gejala alergi.
Nah, untuk menentukan jenis obat yang tepat sesuai kondisimu, sebaiknya konsultasikan gejala alergi yang kamu alami ke dokter. Atau bisa juga membeli obat anti alergi yang dijual bebas di apotek. Pastikan kamu memilih obat yang tepat, ya!