Mengenal Reaksi Alergi Makanan dan 3 Cara Mengatasinya

  Senin, 19 Agustus 2024 | 08:16 WIB
   Team Prosix
mengenal-reaksi-alergi-makanan-dan-3-cara-mengatasinya_Zii.jpg

Sumber: freepik.com

Tubuh manusia sejatinya merupakan sistem kompleks yang ‘canggih’ sehingga dapat memproses berbagai hal dengan cepat. Namun demikian kondisi bawaan seperti alergi makanan juga dapat terjadi, dan mengganggu metabolisme atau memunculkan reaksi yang beragam. Sekilas mengenal reaksi alergi makanan, dapat kamu cermati di sini.

Reaksi alergi akan berasal dari respons tubuh atas masuknya suatu jenis protein tertentu yang kemudian disebut dengan alergen, dan dianggap ancaman oleh sistem pertahanan tubuh. Pelepasan hormon histamin dilakukan dengan tujuan untuk menghilangkan alergen ini, dan kemudian menimbulkan berbagai gejala alergi di tubuh.

Reaksi Alergi Makanan Cenderung Ringan

Pada banyak kasus, sebenarnya reaksi yang muncul akibat alergi makanan cenderung ringan. Namun demikian hal ini tidak untuk disepelekan, karena tetap ada risiko reaksi berat yang bisa mengancam keselamatan.

Maka dari itu, penting untuk kamu tahu benar apa saja reaksi dan gejala dari alergi makanan. Sederhana saja, ketika kamu bisa cepat mengenali gejala dan reaksi yang muncul, kamu bisa lekas melakukan langkah yang tepat untuk menanganinya sebelum menjadi lebih parah dan berisiko lebih tinggi.

Pemicu dari Alergi Makanan yang Dialami

Sumber: freepik.com

Secara umum, alergi makanan akan muncul ketika sistem kekebalan tubuh salah menganggap protein yang ada di dalam makanan tertentu sebagai sebuah ancaman. Tubuh kemudian melepaskan antibodi yang biasa disebut dengan imunoglobulin E atau IgE, untuk mengeliminasi ancaman tersebut.

Protein ini akan ‘ditandai’ oleh sistem kekebalan tubuh, dan ketika kembali terdeteksi reaksi yang sama akan muncul. IgE akan merangsang tubuh melepaskan senyawa kimia berupa histamin ke aliran darah, dan memunculkan berbagai gejala alergi yang bisa dirasakan.

Beberapa makanan yang biasanya memicu alergi antara lain adalah ikan, kerang, udang, kepiting, berbagai jenis kacang-kacangan, produk susu sapi dan olahannya, telur, hingga daging unggas. Tidak hanya dalam bentuk utuh, namun olahan dan kandungan setiap makanan tersebut bisa memicu tubuh memberikan reaksi alergi.

Kenali Gejalanya dengan Cepat

Untuk gejalanya sendiri, seperti yang disampaikan sebelumnya, cenderung ringan. Namun pada beberapa kasus, gejala yang muncul bisa cukup mengganggu dan perlu ditindaklanjuti dengan tepat.

Umumnya gejala akan muncul beberapa saat hingga dua jam setelah mengonsumsi makanan pemicu alergi. Beberapa gejala yang paling sering muncul adalah sebagai berikut:

  • Hidung tersumbat, berair, atau pilek

  • Rasa gatal di mulut, area tenggorokan, mata, atau bahkan bagian tubuh lainnya

  • Sulit berbicara atau menelan

  • Mengalami sesak napas

  • Muncul ruam yang terasa gatal di kulit

  • Terjadi pembengkakan di bagian wajah, bibir, lidah, hingga tenggorokan

  • Napas berbunyi atau mengi

  • Gangguan di saluran pencernaan, mulai dari sakit perut, diare, hingga muntah

Gejala lebih parah bisa saja muncul, meski kemungkinannya lebih kecil. Gejala ini dapat mengancam keselamatan, dan disebut dengan anafilaksis. Anafilaksis ditunjukkan dengan penurunan tekanan darah hingga hilangnya kesadaran. Ketika ini terjadi, kamu harus lekas membawa penderita ke dokter untuk penanganan lebih serius.

Cara Sederhana Mengatasi Alergi Makanan

Sumber: freepik.com

Cara terbaik yang bisa dilakukan jelas adalah langkah pencegahan, dengan menghindari konsumsi makanan-makanan yang dapat memicu alergi. Kamu bisa mengetahui alergi jenis makanan dengan memeriksakan diri ke dokter, dan mengambil tes alergi yang disarankan.

Namun jika reaksi alergi makanan terlanjur muncul, berikut beberapa cara mengatasinya.

1. Konsumsi Antihistamin

Konsumsi obat antihistamin seperti cetirizine dapat membantu meredakan gejala alergi dengan menghentikan pelepasan antihistamin ke aliran darah. Obat ini mudah ditemui dan dijual bebas, serta aman digunakan.

2. Datangi IGD ketika Anafilaksis

Pada gejala yang parah seperti yang dijelaskan di atas, mendatangi dokter atau IGD akan menjadi rekomendasi terbaik sehingga dapat lekas mendapatkan pertolongan profesional. Cara ini dianjurkan untuk menekan risiko lebih parah dan mengancam keselamatan.

3. Suntik Epinephrine

Suntikan ini akan direkomendasikan oleh dokter setelah melakukan pemeriksaan, sebagai langkah awal mengatasi anafilaksis yang muncul. Kamu dan orang-orang terdekat penderita alergi makanan berat wajib memahami cara penggunaannya agar dapat membantu penderita mencegah gejala berat muncul.

 

Sekilas informasi mengenai reaksi alergi makanan di atas semoga menjadi bacaan yang berguna untuk kamu. Selalu sediakan obat dengan kandungan cetirizine untuk pertolongan pertama, dan maksimalkan langkah pencegahan dengan cermat!