Ayam dan telur adalah sumber protein hewani yang masih menjadi favorit banyak orang karena harganya yang lebih terjangkau dan cara mendapatkannya yang tergolong mudah. Namun tahukah kamu bahwa sebagian orang mengalami gejala alergi ayam dan telur dan tidak bisa mengonsumsi secara terus menerus.
Biasanya alergi ayam dan telur timbul karena kandungan protein yang terdapat pada daging ayam dan telur. Protein daging ayam dianggap berbahaya oleh tubuh, meski sebenarnya tidak. Inilah yang kemudian mengakibatkan munculnya gejala alergi.
Reaksi alergi ayam disebabkan oleh sejumlah faktor. Berikut ini penyebab alergi ayam yang perlu diketahui:
Penyebab alergi ayam adalah reaksi berlebihan sistem imun tubuh ketika menerima protein yang dikandung ayam, maupun makanan olahan daging ayam. Saat tubuh mendeteksi bahaya yang masuk melalui protein tersebut, secara otomatis sistem imun akan memproduksi antibodi bernama Immunoglobulin E guna melawan protein pemicu alergi (alergen). Aktivitas perlawanan antibodi ini berdampak pada munculnya reaksi alergi.
Munculnya reaksi alergi daging ayam juga disebabkan oleh faktor keturunan (genetik). Misalnya, orang tua yang memiliki alergi makanan (tidak harus daging ayam), maka kemungkinan besar sang anak juga akan mengalami alergi ayam. Sedikit tambahan, jika kamu berpikir bahwa orang yang menderita alergi ayam sudah pasti alergi telur ayam, maka anggapan ini sepenuhnya tidak benar. Namun, bukan tidak mungkin seseorang mengalami keduanya, yang mana kondisi ini disebut sebagai sindrom bird-egg.
Berikut ini adalah beberapa gejala alergi ayam yang umum terjadi:
Gejala yang muncul tersebut bisa ringan atau berat, tergantung seberapa sensitif tubuh terhadap zat pada ayam.
Pada kondisi yang berat, alergi ayam bisa menyebabkan komplikasi serius yang disebut anafilaksis. Ini bisa ditandai dengan peningkatan detak jantung, penurunan tekanan darah secara tiba-tiba, sulit bernafas, nafas berbunyi ‘ngik’ atau mengi, lidah atau bibir bengkak, bahkan pingsan. Anafilaksis merupakan kondisi serius yang membutuhkan penanganan dari dokter sesegera mungkin.
Orang yang menderita asma atau eksim, kemungkinan besar juga memiliki alergi makanan, termasuk alergi pada ayam. Selain itu, seseorang yang alergi terhadap jenis daging lain juga berisiko lebih tinggi mengalami alergi ayam, misalnya angsa, bebek, ikan, atau babi.
Pengobatan alergi ayam disesuaikan dengan tingkat keparahan yang dialami. Umumnya, obat alergi ayam maupun alergi lainnya adalah antihistamin. Obat Antihistamin adalah obat pereda gejala alergi seperti gatal. Antihistamin terdiri dari dua golongan, yakni generasi pertama yang memiliki efek samping mengantuk (Chlorpheniramine, Ketotifen, Alimemazine, Hydroxyzine), dan generasi kedua tanpa efek samping mengantuk (Loratadine, Cetirizine, Fexofenadine).
Selain obat alergi kimia, kamu bisa mencoba sejumlah obat alergi ayam alami seperti: madu, lemon, minyak biji jarak, jahe. Konsultasikan hal ini terlebih dahulu ke dokter terkait sebelum kamu mengonsumsi obat alergi ayam tersebut agar tidak salah dosis.
Penggunaan obat alergi pun lebih ditujukan untuk meredakan gejala alergi ayam yang muncul, bukan lantas menyembuhkan. Tidak mengonsumsi daging ayam atau telur adalah cara mencegah alergi ayam satu-satunya yang bisa kamu lakukan. Semoga bermanfaat!