Alergi Tanaman: Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasinya

  Rabu, 21 Agustus 2024 | 23:30 WIB
   Team Prosix
alergi-tanaman-penyebab-gejala-dan-cara-mengatasinya_o0X.jpg

Tanaman hias cukup populer karena keindahan dan juga kemampuan mereka menyegarkan udara. Padahal, ada juga tanaman hias pemicu alergi, lho. Mungkin ini jadi hal yang tidak disadari, tapi kamu perlu waspada jika anggota keluarga di rumah menunjukkan tanda alergi tanaman.

Penyebab Alergi Tanaman

Alergi tanaman adalah penyakit langka dan jarang dialami oleh kebanyakan orang. Kebanyakan orang akan alergi dengan makanan laut atau bahkan bulu anjing maupun kucing, namun apa jadinya jika alergi berasal dari tanaman? Orang dengan alergi ini akan mengalami bersin-bersin dengan terus menerus pada saat mencium bunga atau menghirup serbuk sari.

Biasanya pada saat musim penghujan, yang akan membuat daya tahan tubuh berkurang serta pada musim itu juga bunga-bunga di pinggir jalan dan taman-taman bermekaran yang membuat serbuk sarinya sering kali terbang melalui udara. Jika terlalu dekat dengan bunga maka akan membuat penderita alergi ini bersin-bersin dan bahkan akan sesak napas.

Gejala Alergi Tanaman

Sumber: Freepik

Serbuk sari dari beberapa tumbuhan dan pohon sering menimbulkan alergi dan memunculkan gejala khas seperti mata berair dan hidung tersumbat. Kontak dengan dedaunan tanaman tertentu juga dapat menyebabkan ruam pada orang-orang yang memiliki kondisi kulit sensitif. Selain itu, tenggorokan yang gatal juga bisa menjadi penanda munculnya alergi tanaman.

Cara Mengurangi Paparan Alergi Tanaman

Sumber: Freepik

Alergi tanaman, apalagi jika dalam spektrum yang parah dapat sangat mengganggu terutama di musim-musim tertentu saat serbuk sari banyak beterbangan.

Tidak ada obat khusus untuk alergi tanaman dan pohon. Namun ada cara untuk mengelola alergi tersebut. Beberapa caranya antara lain:

Tetap di dalam ruangan jika memungkinkan saat jumlah serbuk sari tinggi. Jumlah serbuk sari akan lebih rendah pada sore dan malam hari. Kenakan kacamata hitam dan tutupi rambut saat berada di luar.

  • Tutup jendela selama waktu puncak serbuk sari.

  • Gunakan AC sentral atau pembersih udara dengan filter udara ramah asma dan alergi bersertifikat atau filtrasi HEPA .

  • Tinggalkan sepatu di luar; mengganti dan mencuci pakaian yang dikenakan di luar.

  • Mandi setiap hari sebelum tidur.

  • Cuci tempat tidur setiap minggu dengan air sabun yang panas.

  • Jangan mengeringkan pakaian di jalur luar ruangan.

  • Batasi kontak dekat dengan hewan peliharaan yang menghabiskan banyak waktu di luar.

  • Minum obat alergi yang direkomendasikan dokter sebelum musim serbuk sari dimulai.

Perawatan untuk Alergi Tanaman

1. Antihistamin

Antihistamin seperti azelastin, cetirizine, loratadine, chlorpheniramine, dexchlorpheniramine, ketotifen, dan fexofenadine, dapat dikonsumsi untuk mengurangi bersin dan meredakan hidung gatal serta tersumbat. Antihistamin tersedia dalam bentuk pil atau semprotan hidung.

2. Dekongestan

Dekongestan adalah obat yang berfungsi meredakan hidung tersumbat. Dekongestan bisa didapatkan dalam bentuk tablet, misalnya phenylephrine, atau dalam bentuk semprotan/tetes untuk hidung, seperti xylometazoline.

3. Semprotan Kortikosteroid

Kortikosteroid semprot hidung berfungsi mengurangi reaksi peradangan pada hidung. Obat ini dapat meredakan gejala rhinitis alergi, seperti hidung gatal, merah, dan tersumbat.

4. Penghambat Leukotrien

Leukotrien adalah senyawa kimia yang dilepaskan oleh tubuh sebagai bentuk respons terhadap alergen. Senyawa ini dapat menyebabkan pembengkakan pada saluran pernapasan. Obat penghambat leukotrien, seperti montelukast dan zafirlukast, bekerja dengan menghambat efek leukotrien tersebut.

5. Obat Tetes Mata

Obat tetes mata digunakan untuk meredakan gejala rhinitis alergi di mata, seperti mata merah, perih, dan berair. Obat tetes mata untuk rhinitis alergi harus digunakan sesuai dengan resep dokter.

Nah itu lah sekilas tentang alergi tanaman, cara perawatan, serta pengobatan alerginya. Jaga terus kesehatanmu dan keluarga. Segera hubungi pusat kesehatan terdekat jika alergi berlanjut.