Sumber: Freepik
Sistem kekebalan tubuh pada penderita alergi, tidak bisa membedakan zat yang berbahaya atau tidak bagi tubuh. Hal ini menyebabkan beberapa zat/substansi tertentu dianggap membahayakan, sehingga tubuh meresponnya dengan cara yang berbeda-beda pada tiap individu. Zat atau substansi yang masuk ke dalam tubuh tadi merupakan alergen atau penyebab alergi. Simak berbagai penyebab dan faktor risikonya hanya di artikel berikut!
Sumber: Freepik
Penyebab alergi bermacam-macam, bisa dari makanan, bahan pakaian tertentu, perhiasan, hawa dingin, debu, dan lain-lain. Berikut ini telah terangkum berbagai macam alergen yang paling umum menimbulkan reaksi alergi pada seseorang.
Tungau adalah serangga berukuran kecil yang menempel di tempat tidur, sprei, sarung bantal/guling, boneka, sofa, dan lain-lain. Kotoran tungau yang terhirup tubuh umumnya yang menjadi penyebab alergi.
Debu juga sering menjadi pemicu utama lainnya yang membuat orang mengalami gejala alergi. Umumnya, debu tersebut terkontaminasi oleh spora jamur, serbuk sari, kotoran serangga, dan sebagainya..
Hewan peliharaan seperti anjing dan kucing juga bisa jadi pemicu alergi berikutnya yang mungkin tidak kamu sadari. Pasalnya, rontokan bulu mereka mengandung protein yang berasal dari urine atau air liur yang menimbulkan reaksi alergi saat masuk ke dalam tubuh.
Selain zat yang bisa melayang terbawa udara, pencetus alergi selanjutnya bisa berasal dari makanan, seperti misalnya kacang-kacangan. Saat kamu sudah didiagnosa alergi terhadap jenis kacang tertentu, sebaiknya juga menghindari kacang-kacangan lainnya untuk meminimalisir risiko.
Beberapa orang juga memiliki alergi terhadap makanan laut/seafood. Contohnya adalah kerang, kepiting, udang, atau jenis ikan tertentu
Protein pada putih telur juga kerap menjadi biang kerok yang menimbulkan gejala alergi. Jika kamu adalah salah satunya, maka sebaiknya tidak menyantap keduanya baik bagian putih maupun kuning telurnya.
Alergi susu sapi biasanya dialami oleh bayi dan anak-anak. Bahkan, hal ini juga berlaku untuk produk olahan susu sapi lainnya seperti mentega, es krim, keju, dan lain-lain. Jadi, hindari berbagai produk turunan susu sapi tersebut untuk menghindari timbulnya gejala alergi ya!
Orang yang punya alergi terhadap polusi udara biasanya akan menunjukkan gejala seperti pilek, asma, hingga masalah kesehatan di kulit tubuh. Bagi kamu yang punya riwayat asma harus sangat berhati-hati karena udara kotor menjadi pencetus utama yang menyebabkan asma kambuh.
Beberapa sistem imun seseorang juga menganggap cuaca panas atau dingin sebagai zat yang berbahaya. Bagi penderitanya, biasanya akan merasakan gejala-gejala tertentu saat kepanasan atau kedinginan. Umumnya, gejala yang muncul seperti gatal-gatal, kulit kemerahan, dan bentol-bentol di kulit. Bahkan sebagian orang yang punya alergi dingin juga mengalami sesak napas.
Sebagian orang juga merasa sensitif terhadap zat kimia pada obat-obatan tertentu, sehingga menimbulkan reaksi alergi. Macam-macam obat yang kerap memicu reaksi alergi antara lain antibiotik, aspirin, krim/lotion kortikosteroid, obat-obatan kemoterapi, obat bius lokal, suplemen yang mengandung bee pollen, dan lain-lain.
Sumber: Freepik
Perlu kamu ketahui bahwa orang-orang tertentu lebih berisiko besar mengalami reaksi alergi terhadap zat atau substansi tertentu. Berikut daftar faktor risiko alergi yang bisa kamu simak.
Jangan anggap remeh penyebab alergi di atas dan lakukan penanganan yang tepat untuk mengatasi berbagai reaksi alergi yang mungkin timbul. Konsultasikan kepada dokter jika kamu mengalami gejala alergi yang cukup parah ya!