Sumber: Freepik
Dermatitis alergi adalah salah satu jenis penyakit kulit yang dipicu oleh peradangan. Peradangan ini terjadi saat seseorang melakukan kontak langsung dengan zat alergen atau pemicu iritasi di kulit. Umumnya, gejala yang muncul adalah gatal, ruam, bengkak kemerahan, kulit tampak sangat kering, nyeri saat disentuh, dan terdapat lepuhan-lepuhan kecil berisi cairan.
Gangguan kesehatan pada kulit tersebut juga lebih sering dialami oleh anak-anak daripada orang dewasa, terutama yang memiliki riwayat alergi dan asma. Yuk cari tahu langkah pengobatan serta pencegahannya dengan membaca artikel berikut ini.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang mengalami dermatitis alergi. Selain karena respons sistem imun, hal ini juga bisa terjadi karena faktor genetik, lingkungan, hingga paparan iritan. Berikut penjelasannya.
Sebagian orang menganggap zat alergen tertentu sebagai hal yang membahayakan tubuh, sehingga menyebabkan sistem imun meresponsnya secara berlebihan. Respons atau gejala yang timbul pada tiap-tiap orang juga bisa berbeda-beda.
Faktor keturunan juga bisa menjadi penyebab lain yang membuat orang mengalami dermatitis alergi. Jika dalam keluarga ada yang punya riwayat dermatitis, maka hal tersebut bisa diturunkan ke anak atau cucu keturunan.
Selain reaksi sistem imun dan faktor keturunan, gangguan kulit ini juga bisa terjadi akibat faktor lingkungan seperti asap rokok, polusi kendaraan, debu, serbuk sari, dan bulu binatang peliharaan.
Pemicu terakhir adalah paparan iritan seperti bahan kimia atau lainnya. Misalnya saja alergi terhadap bahan-bahan kimia yang terkandung di dalam deterjen.
Sumber: Oporty, Freepik
Dermatitis alergi terdiri dari banyak jenis, tapi yang paling sering dialami seseorang yaitu dermatitis kontak, eksim, dan dermatitis seboroik. Masing-masing jenis biasanya akan menunjukkan gejala berbeda yang telah terangkum dalam ulasan berikut.
Sesuai dengan namanya, peradangan kulit yang satu ini terjadi saat seseorang melakukan kontak langsung dengan zat pemicu alergi. Gejala yang muncul biasanya hanya terasa pada area kulit yang terpapar zat alergen. Jika kamu mengalaminya, maka gejala yang muncul di antaranya adalah ruam merah, benjolan yang berisi cairan, gatal-gatal, bengkak, dan sensasi terbakar.
Eksim bisa terjadi pada usia bayi hingga dewasa. Umumnya, gejala muncul pada area tubuh tertentu seperti leher, siku bagian dalam, dan lutut bagian belakang. Gejala yang ditimbulkan antara lain gatal hebat di bagian lipatan siku, lutut, dan leher; bercak merah; kulit bersisik, kasar, hingga pecah-pecah.
Gejala yang paling parah akan tampak pada seseorang yang terkena dermatitis seboroik. Umumnya peradangan kulit akan disertai dengan gejala-gejala seperti berikut.
Sumber: Tesckz, Freepik
Saat terkena dermatitis alergi, kamu bisa memberikan pengobatan alami pada gejala yang cukup ringan seperti berikut ini.