4 Tanda-Tanda Alergi Gluten, Segera Tangani dengan Tepat!

  Selasa, 07 November 2023 | 03:13 WIB
   Team Prosix
ep25.1.jpg

Sumber: Freepik

Alergi terhadap makanan bisa berupa bahan atau kandungan apa saja dalam makanan, termasuk alergi gandum atau gluten. Secara umum gluten memang aman dikonsumsi, namun sebagian orang bisa mengalami reaksi alergi setelah mengonsumsi makanan yang terbuat dari bahan gandum, lho. 

Perlu kamu ketahui, intoleransi gluten ini berkaitan dengan permasalahan pencernaan seperti diare sebagai risiko mengonsumsi makanan tinggi gluten. Alergi gluten secara spesifik disebabkan oleh kandungan protein yang terdapat pada gandum, barley, dan turunannya. 

Kondisi seseorang sensitif terhadap gluten berbeda dengan penyakit celiac yang merupakan kelainan autoimun yang dipicu karena gluten. Mari simak ulasan di bawah ini terkait tanda-tanda, penyebab, serta cara menangani alergi gluten secara tepat. 

Tanda-Tanda Mengalami Intoleransi Gluten

Sebelum mengenali tanda-tandanya, alergi gluten bisa dialami oleh siapa saja dari anak-anak hingga orang dewasa. Alergi terhadap bahan makanan yang tinggi gluten ini bagi sebagian orang bersifat terjadi sementara waktu, sedangkan lainnya dapat mengalami alergi dalam jangka panjang.

Tanda-tanda dan gejala intoleransi gluten bisa berbeda-beda setiap orang, namun biasanya langsung muncul setelah mengonsumsi makanan atau produk yang mengandung gluten.

  • Gejala Gastrointestinal. Ditandai dengan sakit perut dan kram, diare, mual dan muntah, dan perut kembung akibat gas.
  • Reaksi Kulit: Kulit mengalami gatal-gatal, biduran (adanya bekas merah yang timbul dan sering terasa gatal). Untuk tingkat yang lebih parah, alergi ini bisa memicu eksim atau ruam kulit yang juga disebut sebagai dermatitis herpetiformis.
  • Gejala Gangguan Pernapasan: Penderita dapat mengalami hidup tersumbat, pilek, bersin, dan mengi yang mirip dengan asma.
  • Gangguan pada Mulut: Bibir, lidah, atau tenggorokan terasa gatal atau bengkak. Selain itu juga muncul kesemutan atau sensasi terbakar di mulut.
  • Anafilaksis (jarang terjadi): Dalam kasus yang parah, alergi terhadap makanan tinggi gluten dapat menyebabkan reaksi alergi parah yang mengancam jiwa (anafilaksis). Ciri-cirinya seperti sulit bernapas, pembengkakan pada wajah, bibir, atau tenggorokan, denyut nadi cepat atau melemah, penurunan tekanan darah, hingga penurunan kesadaran. 

Apa yang Menyebabkan Intoleransi Gluten Bisa Terjadi?

Seperti yang sudah disebutkan di bagian sebelumnya, alergi terhadap gluten disebabkan sistem kekebalan tubuh yang bereaksi akibat kandungan protein yang ditemukan di gandum, barley, rye atau gandum hitam, dan turunannya. 

Terkadang memang sulit untuk benar-benar menghindari gandum karena kerap diolah dalam berbagai bentuk sajian. Makanan olahan gandum di antaranya seperti mie, pasta, kue kering, roti, sereal gandum, hingga pastry.

Sumber: Freepik

Berikut poin-poin penyebab seseorang dapat mengalami intoleransi gluten.

  • Sistem Kekebalan Tubuh yang Terganggu

Bagi orang yang cukup sering mengalami intoleransi gluten, sistem kekebalan tubuhnya keliru mengidentifikasi protein yang terkandung dalam gandum sebagai ancaman berbahaya bagi tubuh. Hal ini memicu respons imun dengan memproduksi antibodi seperti imunoglobulin E atau IgE untuk melawan protein yang dianggap ancaman itu.

  • Faktor Genetik atau Keturunan

Seseorang yang memiliki riwayat alergi dalam keluarga, termasuk alergi makanan gluten, mungkin berisiko lebih tinggi terkena intoleransi gluten.

  • Asupan Gluten Berlebihan sejak Bayi

Penelitian menunjukkan bahwa memperkenalkan makanan yang mengandung gluten terlalu dini dalam makanan bayi, dapat berperan dalam perkembangan intoleransi gluten dalam jangka panjang. Untuk mencegahnya, maka jangan berikan makanan gluten sebelum bayi berusia enam bulan. 

  • Reaksi yang Terjadi pada Lapisan Saluran Cerna

Produk makanan yang mengandung gandum dapat memengaruhi timbulnya reaksi pada lapisan saluran cerna yang dialami sebagian orang. Dalam kondisi normal, lapisan ini mencegah bakteri keluar dari usus, Namun bagi yang memiliki intoleransi gluten, lapisan saluran cerna tidak berfungsi seharusnya sehingga bakteri dapat menembus ke darah atau hati dan terjadinya peradangan. 

Cara Tepat untuk Mengatasi Alergi Gluten

Intoleransi terhadap gluten tidak berisiko komplikasi yang serius, seperti cedera usus dalam jangka panjang. Meski demikian, gejala yang ditimbulkannya tentu membuat tidak nyaman dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Untuk itu, segera lakukan cara mengatasi alergi terhadap makanan atau produk gluten agar reaksinya dapat berkurang.

1. Konsultasi dengan Dokter

Jika kamu menduga memiliki alergi gluten yang ditandai dengan gejala setelah mengonsumsi makanan yang mengandung gluten, ambil keputusan untuk berkonsultasi dengan ahli alergi atau imunologi. Ahli kesehatan akan melakukan tes untuk mendiagnosis kondisi intoleransi gluten dan menyarankan pola makan sehat bebas gluten.

Selama kurun waktu minimal satu bulan, cobalah untuk mengurangi makanan olahan yang mengandung gluten sedikit demi sedikit sembari memperhatikan kondisi tubuh. Apabila sudah tidak terjadi gejala intoleransi selama puasa pantangan, namun muncul lagi setelahnya, dokter dapat mendiagnosis sebagai intoleransi gluten. 

2. Menghindari Pemicu Intoleransi Gluten

Kunci utama menghindari intoleransi gluten adalah dengan menghindari makanan dan produk yang mengandung gandum, barley, granola, biskuit, dan biji-bijian. Pastikan selalu teliti membaca tabel komposisi dan nilai nutrisi makanan yang terdapat pada kemasan produk. 

Perbanyak konsumsi makanan sehat yang gluten-free dan mengandung tinggi serat yang baik untuk pencernaan. Ini adalah langkah pencegahan paling tepat untuk mencegah reaksi alergi dan masalah pencernaan yang tidak diinginkan.

Sumber: Freepik

3. Konsumsi Vitamin dan Suplemen yang Bagus untuk Tubuh

Ketika mengalami intoleransi gluten, cara efektif untuk mengatasinya adalah dengan menghindari makanan atau produk olahan yang mengandung gluten. Ini bagus untuk meredakan gejala intoleran, namun di sisi lain kamu berisiko kekurangan asupan nutrisi penting lainnya dari makanan.

Berdasarkan riset, saat “puasa gluten”, seseorang lebih rentan kekurangan asupan vitamin B6 dan folat. Padahal vitamin B penting untuk membantu tubuh melawan infeksi, memperkuat fungsi saraf, dan mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh.

Oleh karena itu, untuk mencegah kekurangan nutrisi akibat alergi gluten, konsultasikan suplemen makanan terbaik dari dokter. Terutama suplemen vitamin B kompleks yang telah dilengkapi asam folat dan vitamin B6. 

Kini kamu sudah memahami berbagai gejala dan ciri-ciri alergi gluten yang mungkin berbeda-beda untuk setiap orang. Jangan terlalu lama mengabaikan kondisi ini karena bisa menimbulkan kekurangan nutrisi akibat sistem pencernaan yang tidak sehat.

Jika kamu mengalami beberapa ciri-ciri intoleransi gluten yang tertera di atas setelah mengonsumsi makanan dari gluten, segera diet gluten dan langsung periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan obat mengatasi alergi.