Sumber: Freepik
Beberapa orang menunjukkan reaksi alergi terhadap jenis obat-obatan tertentu, yang salah satunya adalah antibiotik. Substansi di dalam obat antibiotik telah menyebabkan pembentukan antibodi yang mencoba melawannya saat masuk ke dalam tubuh. Berbagai gejala yang ditunjukkan pasien dengan alergi obat tersebut bermacam-macam, mulai dari ruam, gatal, muntah, pusing, dan lain-lainnya. Namun, tahukah kamu bahwa ada cara untuk mengobati alergi antibiotik secara alami lho! Simak info selengkapnya hanya di sini!
Antibiotik merupakan jenis obat yang ditujukan untuk mengatasi bakteri penyebab infeksi di tubuh. Jenis obat ini bermacam-macam dan diresepkan sesuai dengan gangguan medis yang dialami pasien, seperti misalnya infeksi saluran kemih, infeksi tenggorokan, infeksi sinus, dan lain-lain.
Sayangnya, beberapa orang menunjukkan gejala alergi setelah mengonsumsi obat tersebut. Gejala yang muncul pun bervariasi, mulai dari yang ringan hingga berat. Untuk mengatasi berbagai gejala yang muncul, dokter biasanya akan memberikan obat alergi. Namun sebelum itu, simak dulu cara mengobati alergi antibiotik secara alami berikut ini.
Salah satu gejala alergi obat yang kerap muncul adalah gatal-gatal. Untuk mengatasi hal ini, kamu bisa mencoba mandi air hangat. Perhatikan suhu air dan pastikan air benar-benar hangat dan bukan panas.
Air hangat dianggap efektif dalam mengatasi rasa gatal di kulit. Selain itu, mandi air hangat juga bisa meredakan pembengkakan yang terjadi di tubuh.
Kulit gatal dan bengkak akibat alergi antibiotik juga bisa kamu atasi dengan menggunakan kompres es/air dingin. Ada 2 opsi yang bisa kamu coba yaitu dengan menggunakan botol yang diisi air dingin atau es batu yang dimasukkan ke dalam plastik kemudian dibalut dengan handuk tipis.
Kamu bisa menempelkan botol air dingin atau es batu tadi ke area kulit yang terasa gatal/bengkak selama 5 sampai 10 menit hingga sensasi gatal menghilang.
Sumber: Freepik
Cara mengobati alergi antibiotik secara alami selanjutnya yaitu dengan memanfaatkan madu. Pasalnya, madu memiliki sifat anti-radang, antioksidan, serta anti-alergi. Umumnya, madu dipakai untuk meredakan gejala alergi yang memicu seseorang terkena asma, dermatitis atopik, atau rhinitis alergi.
Kamu bisa mengonsumsi madu secara langsung, atau mengoleskannya ke kulit yang terdampak alergi. Namun perlu diingat, konsumsi madu tidak disarankan untuk anak usia 1 tahun ke bawah.
Vitamin C adalah salah satu jenis nutrisi yang bisa mengurangi kadar histamin di dalam tubuh. Histamin adalah salah satu zat kimia yang diproduksi saat tubuh alami alergi. Zat kimia tersebut bisa meningkatkan aliran darah pada area yang terkena alergen, sehingga menyebabkan peradangan.
Dengan mengonsumsi sumber makanan yang mengandung vitamin C, diharapkan mampu meringankan gejala alergi yang dialami seseorang. Contoh sumber vitamin C yang bisa pilih adalah jambu biji, jeruk, kiwi, pepaya, stroberi, brokoli, dan lain-lain.
Kuersetin adalah senyawa flavonoid yang banyak ditemukan pada buah dan sayur yang memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat. Senyawa ini dianggap mampu menstabilkan produksi histamin dan meringankan gejala alergi. Temukan manfaat kuersetin di dalam sumber makanan alami seperti bunga kol, brokoli, jeruk, atau teh hijau.
Sumber: Freepik
Ada 3 jenis minyak alami yang bisa kamu manfaatkan untuk meredakan gejala alergi secara non-medis, yaitu minyak peppermint, kayu putih, dan kemenyan. Minyak peppermint bisa meredakan gejala asma bronkial dan rinitis alergi.
Kemudian, minyak putih dapat dijadikan obat antimikroba saat musim alergi berlangsung. Kamu juga bisa menggunakan minyak kemenyan untuk mengatasi rinitis alergi dengan mengoleskannya ke telinga bagian belakang.
Jika gejala alergi antibiotik masih terasa dan sangat mengganggu meski sudah mencoba cara alami di atas, sebaiknya segera kunjungi dokter. Umumnya, dokter akan meresepkan jenis obat alergi seperti Cetirizine tertentu kepada kamu dengan mempertimbangkan gejala yang muncul.