Alergi anestesi adalah salah satu jenis alergi obat yang menimbulkan reaksi beragam pada tubuh. Anestesi sendiri merupakan kelompok obat yang diberikan pada seseorang sebelum dan/atau setelah operasi untuk mencegahnya merasakan sakit selama proses operasi. Sayangnya, seseorang dengan alergi anestesi memiliki sistem imun yang menganggap bahwa obat ini berbahaya meskipun sebenarnya aman digunakan. Kelainan pendeteksian inilah yang membuat beberapa gangguan kesehatan muncul. Mari memahami alergi anestesi, dari ciri, gejala, dan cara mengatasinya.
Hal pertama yang perlu dipahami adalah tidak semua gangguan kesehatan setelah penggunaan anestesi adalah reaksi alergi. Salah satu efek samping anestesi yang bukan termasuk dalam alergi adalah kelumpuhan otot berkepanjangan pada dosis standar. Ada juga efek samping yang membuat pasien operasi perlu bantuan alat medis untuk bernapas setelah operasi hingga efek dari anestesi menghilang.
Sedangkan alergi anestesi merupakan kasus yang jarang terjadi namun reaksi yang ditunjukkan bisa membahayakan keselamatan jiwa. The World Allergy Organization (2019) melaporkan bahwa reaksi hipersensitif setelah prosedur pembedahan atau operasi terjadi pada 1 orang dari 1.250 hingga 10.000 orang. Tidak hanya pemberian anestesi langsung, beberapa hal di bawah ini juga bisa menjadi pemicu alergi anestesi, yaitu:
Latex
Antibiotik dan/atau antiseptik
Opioid
Agen hipnotis
Itulah kenapa dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan terkait riwayat kesehatan kamu dan keluarga sebelum melakukan tindakan operasi. Di antaranya adalah efek samping anestesi yang pernah dirasakan anggota keluarga, keluhan setelah mengonsumsi obat-obatan tertentu, serta riwayat alergi lain yang pernah dirasakan. Baik saat berinteraksi dengan anestesi tipe lokal, regional, maupun anestesi umum. Ciri dari efek samping anestesi yang termasuk dalam kategori alergi dijelaskan dalam poin gejala di bawah ini.
Secara garis besar, reaksi alergi terhadap anestesi hampir sama dengan reaksi alergi terhadap alergen lain.
Gatal dan biduran
Pembengkakan pada mata, bibir, hingga sebagian atau seluruh wajah
Napas pendek ringan
Batuk
Penurunan tekanan darah ringan
Pada kategori yang membahayakan seseorang memiliki kemungkinan mengalami anafilaksis atau syok berat yang menyebabkan kehilangan jiwa bila tidak mendapat penanganan tepat. Namun reaksi alergi berat yang diakibatkan pemberian anestesi ini sangat jarang terjadi. Selain itu, dokter anestesi telah mempersiapkan beberapa bentuk pencegahan sebelum munculnya kemungkinan anafilaksis.
Salah satu cara untuk menurunkan risiko mengalami alergi setelah pemberian anestesi adalah mengikuti proses wawancara dan konsultasi dengan dokter sedetail mungkin. Jangan ragu menanyakan beberapa kemungkinan efek samping yang lain.
Operasi juga akan melibatkan dokter spesialis anestesi yang lebih cepat mengenali tanda dan potensi dari terjadinya reaksi alergi anestesi atau efek samping biasa. Sehingga sebelum reaksi alergi menjadi masalah serius, pasien akan mendapat penanganan yang tepat dan dilakukan pengawasan yang ketat.
Saat reaksi alergi anestesi yang terjadi bersifat ringan, dokter akan merekomendasikan obat alergi dengan kandungan antihistamin untuk meredakan gejala yang disebutkan di atas. Kemudian di waktu yang akan datang, dokter mungkin akan menyarankan pasien tersebut untuk berkonsultasi dan memeriksakan diri pada ahli imunologi. Nantinya, serangkaian tes alergi akan dilakukan untuk melihat zat alergen apa saja yang perlu diwaspadai. Selain diagnosis yang lebih spesifik, seseorang juga akan mendapatkan saran yang tepat untuk mengelola alergi tersebut.
Referensi:
Sarah Jividen. 2022. Anesthesia Allergy: Causes, Symptoms, & Reducing Your Risk. Diakses pada 4 Januari 2024 dari https://www.verywellhealth.com/anesthesia-allergy-5220938
The Healthline Editorial Team. 2019. Can I Be Allergic to Anesthesia?. Diakses pada 4 Januari 2024 dari https://www.healthline.com/health/anesthesia-allergy
Adam Rowden. 2023. What to know about anesthesia allergy. Diakses pada 4 Oktober 2024 dari https://www.medicalnewstoday.com/articles/anesthesia-allergy#triggers