Alergi Keringat Sendiri: Penyebab, Gejala dan Tips Mengatasinya

  Jumat, 23 Agustus 2024 | 02:10 WIB
   Team Prosix
alergi-keringat-sendiri-penyebab-gejala-dan-tips-mengatasinya_5YW.jpg

Setiap orang pastinya butuh beraktifitas dan bergerak. Namun bagaimana jika aktivitas tersebut menghasilkan keringat yang membuatmu terkena alergi keringat sendiri? Pastinya sangat tidak nyaman. Eh.. tapi ternyata ada lho alergi yang disebabkan oleh keringat sendiri. Apa penyebabnya? Bagaimana gejalanya? Dan cara mengatasinya? Yuk cari tahu di bawah ini.

Apa itu Alergi Keringat?

Sumber: Freepik

Alergi keringat atau cholinergic urticaria adalah reaksi alergi kulit ketika tubuh berkeringat. Kondisi ini biasanya timbul berupa biduran dan terjadi selama 15-30 menit.

Kondisi ini biasanya akan hilang dengan sendirinya dan kebanyakan memang tidak berbahaya. Namun, reaksi alergi akibat perubahan suhu tubuh ini bisa jadi serius jika respons yang muncul berlebihan.

Masalah kulit ini biasanya muncul pada pria berusia 20 hingga 30-an.

Gejala Alergi Keringat Sendiri

Sumber: Freepik

Berikut beberapa gejala alergi kulit pada cholinergic urticaria yang mungkin kamu rasakan.

  • Ruam kecil pada beberapa bagian tubuh.

  • Kemerahan pada kulit yang mengalami ruam.

  • Rasa gatal.

Gejala pada kulit tersebut akan timbul sekitar 5-15 menit setelah rangsangan panas muncul. Gejala bisa berlangsung selama 15-30 menit. Ruam kulit dan rasa gatal umumnya muncul di bagian mana pun. Namun, biasanya bagian badan dan leher yang akan menjadi area pertama yang mengalami alergi keringat.

Kemudian, gejala menyebar pada wajah, tangan, serta kaki. Alergi biang keringat ini hampir tidak pernah terjadi di telapak tangan, telapak kaki, serta ketiak. Rasa gatal di permukaan kulit juga dapat disertai dengan gejala alergi yang menyerang saluran cerna, seperti:

  • Rasa mual,

  • Muntah-muntah,

  • Nyeri perut,

  • Diare, dan

  • Peningkatan jumlah produksi saliva.

Pada kasus yang serius, cholinergic urticaria juga dapat memicu reaksi alergi serius (anafilaksis). Kesulitan bernapas, suara bernapas abnormal atau mengi, nyeri perut, sakit kepala, tekanan darah rendah bahkan denyut jantung melemah. Bisa menjadi gejala serius yang perlu rujukan dokter segera.

Pengobatan Alergi Keringat

Terdapat beberapa pilihan pengobatan alami yang bisa dilakukan untuk meredakan rasa gatal dan kemerahan akibat alergi keringat, di antaranya adalah:

  • Mengoleskan gel lidah buaya pada biduran.

  • Berendam atau mandi dengan oatmeal.

Jika pengobatan alami belum mampu mengatasi gejala alergi keringat yang kamu alami, konsumsi obat medis yang diresepkan oleh dokter atau obat bebas yang di jual di apotek dapat menjadi langkah selanjutnya.

Sebagai langkah awal, biasanya kamu dapat mengonsumsi obat antihistamin yang kerap digunakan untuk meredakan alergi. Beberapa contoh obat dari golongan ini adalah cetirizine, diphenhydramine, fexofenadine, atau loratadine.

Tips Mencegah Alergi Keringat Sendiri

Pada dasarnya, cara mencegah alergi keringat adalah dengan menghindari pemicunya, yaitu keringat. Penderita alergi ini dapat menghindari berkeringat dengan melakukan cara-cara berikut ini:

  • Hindari paparan sinar matahari langsung dalam waktu yang lama.

  • Hindari berada di ruangan yang panas dengan sirkulasi udara yang buruk.

  • Hindari konsumsi makanan pedas.

  • Hindari minum minuman beralkohol atau minuman panas.

  • Hindari mandi dengan air hangat, berendam di air panas, atau melakukan sauna.

  • Istirahatlah sejenak saat tubuh mulai berkeringat ketika berolahraga.

  • Jaga ruangan tempat beraktivitas tetap sejuk.

  • Kenakan pakaian yang longgar.

Apabila kamu kerap mengalami biduran saat berkeringat dan ingin memastikan apakah kondisi yang dialami adalah alergi keringat atau bukan, periksakan diri kamu ke dokter. Nantinya, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan untuk memastikan penyebab kondisi yang kamu alami, serta menyarankan penanganan yang sesuai.