Lebah adalah hewan penghasil madu yang membawa banyak manfaat. Namun selain menghasilkan madu yang bermanfaat, faktanya lebah juga dapat memberi sengatan yang berbahaya bagi manusia. Terutama bagi kamu yang memiliki alergi lebah.
Mau tahu apa itu alergi lebah, gejala dan cara mengatasinya? Yuk simak di bawah ini.
Sengatan lebah tentunya menjadi penyebab alergi ini. Saat melakukan sengatan, lebah akan menusukkan sengat berduri dari bagian belakang tubuhnya ke dalam kulit manusia. Sengatan lebah mengandung racun (venom) yang dapat mempengaruhi sel-sel kulit dan sistem kekebalan tubuh.
Reaksi tubuh terhadap racun dari sengatan lebah biasanya memicu rasa sakit dan bengkak pada bagian sekitar sengatan. Namun pada orang dengan alergi sengatan lebah, racun dapat memicu reaksi sistem kekebalan yang lebih kuat.
Beberapa orang memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami alergi dari gigitan serangga. Berikut ini adalah faktor risiko alergi sengatan lebah.
Orang yang tinggal di daerah yang dekat sarang lebah dan lebah aktif menyerbuki tanaman.
Pekerjaan atau hobi yang menghabiskan lebih banyak waktu di luar ruangan.
Mengonsumsi obat-obatan tertentu seperti beta-blocker.
Pernah tersengat lebah sebelumnya.
Menjalani terapi sengat lebah karena racun lebah bisa tertinggal di dalam tubuh.
Orang dewasa cenderung memiliki reaksi alergi gigitan serangga yang lebih parah daripada anak-anak. Hal ini membuat mereka memiliki risiko kematian lebih tinggi akibat anafilaksis.
Sumber: Freepik
Lebah akan melepaskan racun saat menyengat manusia. Racun dari sengatan lebah dapat menimbulkan reaksi alergi yang berbeda-beda pada setiap orang, mulai dari gejala ringan hingga parah.
Pada sebagian besar kasus, sengatan lebah hanya menimbulkan gejala ringan, termasuk:
kemerahan,
sensasi terbakar di kulit,
gatal-gatal,
nyeri, dan
bengkak.
Gejala-gejala tersebut umumnya dialami pada area sekitar sengatan lebah. Pembengkakan dan rasa sakit juga akan menghilang dengan sendirinya setelah beberapa jam.
Selain reaksi ringan, sejumlah orang juga bisa merasakan reaksi yang sedikit lebih kuat dengan gejala tambahan. Kemerahan pada seluruh lengan, kaki, atau sebagian besar tubuh. Pembengkakan yang terus membesar hingga 48 jam ke depan.
Reaksi yang sedikit lebih kuat ini cenderung sembuh 5 sampai 10 hari setelah tersengat lebah. Jika gejalanya bertambah parah, hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan segera.
Sengatan lebah dengan gejala ringan dan sedang umumnya hanya membutuhkan perawatan di rumah. Sementara jika timbul reaksi alergi parah, kamu perlu mendapatkan perawatan darurat.
Jika lebah meninggalkan sengatan pada permukaan kulit, segera singkirkan untuk menghindari tubuhmu mendapatkan lebih banyak racun.
Cara terbaik melepaskannya dengan melakukan goresan cepat dengan kuku.
Hindari memencet bekas sengatan karena bisa memaksa lebih banyak racun masuk ke dalam tubuh.
Setelah berhasil terlepas, kamu dapat mengobati bekas sengatan dengan langkah-langkah berikut ini.
Angkat anggota tubuh yang tersengat lebah dan berikan kompres dingin untuk mengurangi pembengkakan dan rasa sakit.
Bersihkan area kulit dengan lembut menggunakan sabun dan air untuk mencegah timbulnya infeksi lanjutan.
Minum obat pereda nyeri seperti paracetamol atau ibuprofen untuk membantu meringankan rasa nyeri dan ketidaknyamanan.
Gunakan salep kortikosteroid atau minum obat antihistamin untuk meredakan gatal.
Hindari menggaruk bagian bekas sengatan lebah karena bisa memicu rasa gatal, bengkak, dan infeksi.
Umumnya gejala ringan ini akan sembuh dalam hitungan jam atau hari. Jika pembengkakan berlanjut atau timbul infeksi, lebih baik konsultasikan ke dokter.