Biduran adalah salah satu jenis gejala atau reaksi alergi yang paling umum ditemukan. Beberapa jenis alergen yang bisa memicu biduran adalah protein atau kandungan lain pada makanan tertentu, serbuk sari, bulu hewan peliharaan, sengatan serangga, hingga bahan kimia pada obat atau produk kebersihan dan perawatan wajah. Namun sudahkah kamu memahami ciri-ciri dari biduran itu sendiri? Jika mengalami biduran, alergi apa yang mungkin dimiliki? Adakah cara khusus untuk mengatasinya? Temukan jawabannya pada pembahasan berikut.
Secara garis besar terdapat dua tipe biduran, yaitu akut yang berlangsung dalam jangka pendek dan kronis yang berlangsung jangka panjang. Biduran akut biasanya berlangsung selama beberapa jam hingga beberapa hari, sedangkan biduran kronis bisa muncul selama berbulan-bulan hingga tahunan. Selain itu, kronis juga disebabkan oleh masalah kesehatan lain lebih serius seperti gangguan autoimun, penyakit celiac, diabetes tipe 1, hingga rheumatoid arthritis. Lalu untuk akut adalah biduran yang lebih sering terjadi dan disebabkan oleh paparan terhadap alergen.
Baca Juga: Alami Biduran Setiap Hari? Bisa Jadi Ini 5 Penyebabnya
Biduran akibat alergi terjadi karena sistem imun menganggap pemicu di atas sebagai bahaya sehingga memproduksi histamin. Senyawa histamin yang tersebar dalam pembuluh darah bisa menyebabkan beberapa bentuk reaksi alergi dan biduran adalah salah satunya.
Image by Wirestock on Freepik
Fakta yang harus dipahami adalah apa pun jenis biduran yang dialami, sifat biduran itu tidak menular dan tidak mengancam jiwa. Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri kulit yang mengalami biduran akibat alergi.
Jika kamu mengalami biduran, terutama beberapa jam setelah terpapar salah satu jenis alergen di atas, lakukan hal berikut sebagai pertolongan pertama.
Sebagai catatan tambahan, biduran akut karena reaksi alergi umumnya akan hilang dalam beberapa jam atau beberapa hari setelah melakukan beberapa hal di atas. Apabila biduran terjadi pada area tenggorokan dan lidah sehingga mengganggu pernapasan, atau memiliki gejala penyerta berupa gangguan pernapasan meski saluran napas tidak membengkak, segeralah memeriksakan diri ke dokter. Umumnya dokter akan memberi suntikan epinefrin untuk mencegah syok berat atau anafilaksis. Meskipun kasus ini jarang terjadi, ada baiknya pemilik alergi tetap berhati-hati.
Referensi:
Featured Image - Image by Freepik