Kulit melepuh adalah kondisi terbentuknya kantong berisi cairan di antara kulit lapisan luar atau epidermis. Lepuh pada kulit ini menjadi bentuk perlindungan jaringan kulit yang lebih dalam. Meskipun begitu, penyebab lepuh ikut memengaruhi ukuran serta jenis isi dari kantong lepuh tersebut. Mulai dari yang diakibatkan oleh gesekan, luka bakar kimia, infeksi, hingga radang dingin. Namun pembahasan kali ini akan fokus pada kulit melepuh karena alergi. Kenali beberapa jenis alergi yang membuat kulit melepuh dan cara menanganinya.
Tubuh memiliki sistem kekebalan yang kompleks dan salah satunya adalah histamin. Saat kamu terpapar oleh zat alergen, sistem imun yang tidak normal akan menganggapnya sebagai bahaya. Padahal zat tadi tidak membahayakan tubuh bagi orang normal. Respons bahaya inilah yang membuat histamin diproduksi secara berlebihan dan muncul sebagai reaksi alergi. Salah satu reaksi alergi yang dimaksud adalah kulit melepuh.
Setidaknya terdapat dua jenis alergi yang menunjukkan reaksi alergi berupa kulit melepuh. Masing-masing dari jenis tersebut juga diikuti dengan gejala lain yang perlu dicermati.
Dermatitis kontak adalah alergi yang disebabkan adanya kontak langsung dengan zat alergen, seperti nikel, karet/lateks, pewarna rambut, wewangian pada produk kebersihan dan kosmetik, dan lain-lain. Gejala awal seperti ruam yang gatal dan membengkak muncul pada beberapa jam setelah kontak dengan pemicunya. Meski jarang terjadi, lepuh pada dermatitis kontak bisa terbentuk dan mengeluarkan cairan sehingga mengeras di area luar kulit dan cenderung bersisik.
Penyebab berikutnya adalah eksim dishidrotik, reaksi alergi yang umumnya muncul pada tangan atau kaki. Meski penyebab utama dari gangguan kulit ini masih diteliti, namun reaksi alergi adalah penyebab yang umum ditemukan. Ciri kulit melepuh karena alergi yang satu ini disertai dengan kulit kering, bersisik, dan pecah-pecah.
Pertama, pastikan kamu telah menghindari benda atau hal-hal yang memiliki kemungkinan memicu alergi. Bisa jadi perhiasan atau kosmetik varian baru yang belum lama dicoba, terlalu lama mengenakan sarung tangan lateks, dan lain-lain. Dengan begitu gejalanya akan berangsur mereda.
Untuk menghindari infeksi, jangan menggaruk dan/atau meletupkan lepuh tersebut agar tidak menjadi luka terbuka yang mudah terpapar bakteri. Namun jika kulit melepuh pecah dengan sendirinya atau tidak disengaja, pastikan kamu tidak melepaskan kulit mati terluar. Biarkan cairan yang ada di dalamnya keluar secara natural sambil sesekali membersihkannya di bawah air.
Karena kulit paling luar dari lepuh ini merupakan pelindung, kamu bisa menutupnya dengan kain kasa steril agar tidak rentan pecah saat bergesekan. Selain itu, pilih pakaian atau celana yang longgar jika lepuh berada di bagian yang tertutup.
Jika kulit melepuh disertai rasa sakit yang mengganggu, kamu bisa mengompresnya dengan handuk yang telah dibasahi air dingin untuk menenangkannya. Kemudian segeralah memeriksakan diri untuk mendapatkan penanganan medis segera.
Cara berikutnya yang juga direkomendasikan untuk menurunkan keluhan akibat kulit melepuh karena alergi adalah konsumsi obat antihistamin. Kandungan yang umum dimiliki adalah Cetirizine Hydrochloride.
Khusus soal konsumsi obat antihistamin, sudah banyak jenis obat yang dijual bebas. Sebagai pertolongan pertama, pembelian langsung tanpa resep dokter bisa dilakukan. Namun jika keluhan tetap berlanjut atau semakin parah, hubungi dokter segera untuk mendapatkan diagnosis lebih tepat.
Referensi: