Sumber: Freepik
Apakah selama ini kamu pernah mendapati kulit terasa gatal dan berubah warna menjadi kemerahan dalam jangka waktu tertentu? Bisa jadi kamu tengah mengalami eksim, di mana kondisi kulit ini sangat umum terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa. Eksim atau dermatitis atopik adalah kondisi kulit terasa gatal, sensitif, kemerahan, serta bersisik. Jenis peradangan kulit ini bisa dipicu oleh sejumlah hal, apa sajakah itu?
Sejumlah faktor pun dapat meningkatkan risiko kamu mengalami eksim, termasuk gender wanita juga memiliki faktor risiko. Supaya lebih paham alasannya, simak penyebab dan faktor risiko eksim di bawah ini, yuk!
Beberapa Faktor Penyebab Eksim
Sumber: Freepik
Eksim adalah penyakit kulit yang kompleks, dan penyebab pastinya sebetulnya belum sepenuhnya dipahami. Tapi, ada beberapa faktor yang diketahui berkontribusi dalam perkembangan eksim. Faktor-faktor penyebab eksim di antaranya adalah sebagai berikut:
- Genetik. Jika ada riwayat keluarga dengan eksim, maka seseorang lebih berisiko mengalami kondisi ini karena ada beberapa gen yang berkaitan dengan kerentanan terhadap eksim.
- Sistem Kekebalan Tubuh. Gangguan dalam sistem kekebalan tubuh juga bisa berkontribusi pada eksim. Pada eksim, sistem kekebalan tubuh merespons dengan cara yang tidak tepat terhadap iritan atau alergen, yang mengakibatkan peradangan pada kulit.
- Faktor Lingkungan. Paparan zat-zat tertentu dalam lingkungan, seperti alergen, iritan, dan infeksi kulit, bisa memicu atau memperburuk eksim.
- Kulit Kering. Orang yang memiliki kulit kering cenderung lebih rentan terhadap eksim, karena kulit yang kering memiliki kerentanan yang lebih besar terhadap retensi air yang buruk, yang dapat memicu peradangan dan gatal.
Selain itu, beberapa faktor lain yang bisa menyebabkan eksim adalah suhu, kelembapan, stres, makanan tertentu, hingga obat-obatan.
Segera Atasi Eksim, Risikonya Mengintai!
Sumber: Freepik
Jika eksim tidak diatasi atau dibiarkan tanpa pengobatan yang tepat, tentunya dapat menyebabkan beberapa konsekuensi negatif yang meliputi:
- Infeksi. Kulit yang rusak akibat eksim lebih rentan terhadap infeksi bakteri, dan infeksi kulit dapat menyebabkan pembengkakan, rasa sakit, nanah, dan komplikasi yang serius.
- Perburukan Gejala. Eksim yang tidak diatasi juga bisa mengakibatkan perburukan gejala, termasuk kemerahan yang lebih parah, gatal yang intens, dan kulit yang semakin kering dan pecah-pecah.
- Penurunan Kualitas Hidup. Gatal dan ketidaknyamanan yang terkait dengan eksim akan mengganggu tidur, produktivitas, dan kualitas hidup secara keseluruhan.
- Peradangan Kronis. Eksim yang terus menerus tidak diobati dapat mengakibatkan peradangan kronis pada kulit, di mana ini dapat menyebabkan kulit menebal, keriput, dan bercak-bercak yang permanen.
- Kulit Berubah Warna. Eksim kronis juga akan menyebabkan perubahan warna kulit, terutama pada daerah yang terkena eksim secara berulang.
- Gangguan Mental. Penderita eksim yang sering mengalami gatal dan ketidaknyamanan bisa mengalami stres, kecemasan, hingga depresi, akibat kondisi kulit mereka.
- Peningkatan Risiko Alergi. Eksim juga bisa memperburuk sensitivitas kulit terhadap alergen lain, yang berarti individu yang memiliki eksim mungkin lebih rentan terhadap alergi lainnya.
Untuk menghindari komplikasi ini, maka sangat penting untuk mengatasi eksim dengan serius dan konsultasi dengan dokter atau dermatologis. Pada umumnya, perawatan eksim bisa melibatkan penggunaan krim atau salep antiinflamasi, termasuk obat antihistamin untuk mengendalikan gatal serta perubahan gaya hidup untuk menghindari pemicu eksim.