Kenali 3 Jenis Alergi pada Anak & Cara Atasinya Berikut

  Selasa, 12 Desember 2023 | 02:05 WIB
   Team Prosix
ep62.1.jpg

Sumber: Freepik

Alergi tak hanya terjadi pada orang dewasa saja, tapi juga anak-anak. Gejalanya pun beragam dari yang ringan hingga berat. Oleh sebab itu, sebagai orang tua, kamu harus selalu memantau hal-hal apa saja yang sekiranya memicu reaksi alergi pada anak. Dengan demikian, gejala yang muncul bisa segera diatasi sehingga tidak mengganggu aktivitas sehari-hari maupun berdampak pada kesehatannya. Yuk ketahui jenis-jenis alergi apa saja yang umum dialami oleh si kecil dan pelajari bagaimana cara tepat untuk mengatasinya dalam artikel berikut ini.

Jenis-Jenis Alergi pada Anak

Alergi Anak

Sumber: Freepik

Umumnya, ada 3 jenis alergi yang kerap menyerang anak-anak, yaitu alergi makanan, alergi debu, dan juga alergi obat-obatan. Setiap jenis alergi mungkin akan menimbulkan reaksi yang berbeda-beda pada setiap anak. Info selengkapnya dapat kamu simak di bawah ini.

1. Alergi Makanan

Kasus alergi pada anak yang paling sering ditemui adalah alergi makanan. Umumnya, kandungan di dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh dianggap berbahaya oleh sistem imunitas sehingga menimbulkan gejala alergi.

Macam-macam makanan yang kerap memicu reaksi alergi pada si kecil adalah telur, susu sapi, gandum, kacang-kacangan, kedelai, ikan laut serta jenis seafood lainnya seperti cumi, udang, kerang, atau lobster.

Mengutip dari Healthy Children, konsumsi sumber makanan tadi dapat memicu beberapa reaksi alergi seperti ruam, bentol-bentol, bersin-bersin, susah bernapas, tenggorokan sakit, mual muntah, gatal di area mulut, jantung berdebar-debar, dan lain-lain.

Selain itu, berdasarkan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), alergi susu sapi pada anak biasanya terjadi karena konsumsi susu formula. Jika setelah minum susu formula si kecil menunjukkan ciri-ciri di bawah ini, maka kemungkinan anak memiliki alergi terhadap susu sapi.

  1. Asam lambung naik sampai ke tenggorokan.
  2. Muntah dan mengalami gangguan pencernaan seperti diare atau sembelit.
  3. Terdapat darah pada feses anak.
  4. Pilek dan batuk kronik.
  5. Anemia atau defisiensi zat besi.
  6. Kolik atau menangis sampai berjam-jam per hari secara konsisten sampai 3 minggu.
  7. Mengalami syok anafilaktik yang merupakan gejala alergi parah.

2. Alergi Debu

Jika anak sering batuk pilek meski berada di dalam rumah, bisa jadi hal tersebut merupakan ciri-ciri alergi debu pada si kecil. Selain debu, anak mungkin juga alergi terhadap jamur, serbuk sari, tungau, bulu binatang peliharaan, dan zat alergen lain yang mudah terbawa oleh udara. 

Umumnya berbagai pemicu tadi akan mengakibatkan peradangan di dalam rongga hidung dan menimbulkan gejala-gejala seperti batuk pilek, hidung tersumbat, bersin-bersin, mata merah disertai gatal serta berair.

3. Alergi Obat

Obat-obatan jenis tertentu juga bisa menyebabkan reaksi alergi muncul pada tubuh si kecil. Menariknya, gejala alergi obat tidak langsung muncul setelah anak minum obat tersebut. Pada konsumsi obat yang pertama kalinya, sistem imun belum bereaksi, tapi setelah konsumsi kedua atau berikutnya barulah tubuh memberikan sinyal melalui berbagai gejala alergi.

Beberapa gejala alergi obat yang muncul di antaranya seperti gatal-gatal, ruam, bentol-bentol, sesak napas, kelopak mata bengkak, dan lain-lain.

Cara Mengatasi Alergi pada Anak

Mengatasi Alergi Anak

Sumber: Freepik

Hal utama yang harus orang tua pahami untuk mengatasi alergi pada si kecil yaitu dengan mengenali pemicunya. Kamu juga bisa berkonsultasi kepada dokter untuk menjalani tes alergi atau pemeriksaan lebih lanjut. Selain itu, kamu juga bisa mengendalikan gejala alergi pada anak dengan melakukan cara-cara berikut ini.

  1. Hentikan pemberian susu formula dan konsultasikan asupan pengganti yang aman kepada dokter.
  2. Menjaga kebersihan dengan rutin membersihkan perabot dan seluruh ruangan di dalam rumah.
  3. Sediakan pendingin udara di dalam rumah.
  4. Gunakan dehumidifier untuk mengatasi ruangan yang lembap.
  5. Memberikan obat pada anak sesuai dengan petunjuk dokter.

Jangan sampai salah dalam memberikan pengobatan alergi pada anak ya! Di sisi lain, kamu harus peka terhadap berbagai kemungkinan yang memicu reaksi alergi pada si kecil supaya bisa melakukan langkah pencegahan secara tepat.