Kenali Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi Alergi Angin Malam

  Jumat, 26 April 2024 | 03:12 WIB
   Team Prosix
oktep36.1.jpg

Sumber: Freepik

Beberapa orang bisa mengalami gejala alergi pada malam hari atau dalam kondisi cuaca tertentu, seperti saat angin malam bertiup. Alergi terhadap angin malam ini sebetulnya tidak termasuk dalam kategori alergi yang umum. Sebab, alergi biasanya terkait dengan reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap zat-zat tertentu, seperti serbuk sari, bulu hewan, atau makanan tertentu. 

Perlu dipahami, bahwa alergi merupakan suatu reaksi dari sistem imun tubuh yang terjadi karena suatu zat atau substansi yang disebut alergen. Zat tersebut dianggap berbahaya oleh tubuh, meski sebenarnya tidak. Inilah yang kemudian mengakibatkan munculnya gejala alergi. Berikut ini adalah beberapa gejala umum alergi yang mungkin memburuk pada malam hari atau saat angin malam:

  • Iritasi berupa mata yang merah, gatal, atau berair.
  • Iritasi hidung berupa bersin-bersin, hidung tersumbat atau berair, dan gatal di hidung.
  • Jika kamu memiliki alergi terhadap serbuk sari atau partikel udara lainnya, maka kamu mungkin mengalami batuk atau kesulitan bernapas, terutama jika udara malam lebih dingin.
  • Jika kulit kamu sensitif terhadap perubahan suhu atau paparan angin malam, maka kamu mungkin mengalami gatal-gatal atau ruam.
  • Alergi juga dapat menyebabkan pilek atau nyeri tenggorokan, terutama jika terpapar alergen seperti serbuk sari atau polutan udara.
  • Gejala alergi yang memburuk pada malam hari juga bisa mengganggu kualitas tidur dan menyebabkan insomnia.

Penyebab Alergi Angin Malam

Sumber:Freepik

Perlu dipahami bahwa alergi terhadap angin malam tidak termasuk dalam kategori alergi yang umum, dan secara khusus tidak ada alergi yang secara langsung disebabkan oleh angin malam itu sendiri. Penyebab alergi bisa bervariasi, dan beberapa faktor yang mungkin terkait dengan gejala alergi yang memburuk pada malam hari atau saat angin malam bertiup, yang melibatkan:

  • Serbuk Sari: Serbuk sari merupakan pemicu alergi umum yang dapat terbawa oleh angin. Jika kamu alergi terhadap serbuk sari dan terpapar pada malam hari, maka gejala alergi kamu mungkin memburuk.
  • Polusi Udara: Partikel-partikel polutan udara seperti debu, asap, atau polusi lainnya juga dapat memicu atau memperburuk gejala alergi, terutama jika terjadi pada malam hari.
  • Cuaca Dingin dan Kering: Udara malam cenderung lebih dingin dan kering, yang bisa menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan dan kulit, lalu pada gilirannya dapat memperburuk gejala alergi.
  • Alergi Dingin atau Urtikaria Dingin: Beberapa orang mungkin akan mengalami reaksi alergi terhadap udara dingin, yang menyebabkan gejala seperti ruam, gatal, biduran atau pembengkakan kulit. Meskipun ini bukan alergi klasik, namun bisa menjadi penyebab gejala yang memburuk pada malam hari.

Cara Mengatasi Alergi Angin Malam

Sumber: Freepik

Meskipun alergi terhadap angin malam tidak umum, namun gejala alergi pada malam hari atau dalam kondisi cuaca tertentu dapat diatasi dengan berbagai cara. Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat membantu mengurangi gejala alergi:

  1. Gunakan kacamata hitam untuk melindungi mata dari paparan serbuk sari dan partikel-partikel lain di udara.
  2. Selain itu, kamu juga bisa menggunakan masker hidung untuk membantu menyaring udara dan mengurangi paparan alergen.
  3. Sebaiknya kamu rutin membersihkan rumah untuk menghilangkan debu, tungau debu, dan alergen lainnya.
  4. Gunakan penyaring udara ataupurifierudara di dalam ruangan untuk mengurangi jumlah partikel alergen.
  5. Tips berikutnya, coba hindari berada di luar rumah pada waktu-waktu di mana tingkat serbuk sari paling tinggi, yang sering kali terjadi pada pagi atau sore hari.
  6. Sebaiknya hindari kontak dengan pemicu alergi lain yang mungkin memperburuk gejala, seperti bulu hewan atau jamur.
  7. Jika kulit menjadi kering atau iritasi akibat cuaca dingin dan kering, maka cobalah untuk menggunakan pelembap kulit untuk menjaga kelembapan.
  8. Mengonsumsi obat alergi seperti Cetirizinejuga dapat membantu mengatasi gejala seperti gatal-gatal, biduran, bersin, dan hidung berair. Selain itu, decongestant dapat membantu mengurangi hidung tersumbat.

Jika gejala alergi angin malah semakin parah atau tidak merespons pengobatan sendiri, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter atau spesialis alergi. Dokter dapat merekomendasikan pengujian alergi dan memberikan saran pengobatan yang lebih spesifik.