Kondisi Mata Alergi Cahaya, Apa yang Harus Dilakukan?

  Senin, 19 Agustus 2024 | 08:21 WIB
   Team Prosix
kondisi-mata-alergi-cahaya-apa-yang-harus-dilakukan_WwB.jpg

Sumber: freepik.com

Pernahkah kamu merasa tidak nyaman ketika melihat cahaya yang terlalu terang beberapa saat? Rasa nyaman yang muncul bukan silau yang biasa dirasakan, tapi sampai memejamkan mata, gatal, hingga sakit kepala. Apakah mungkin hal ini bisa terjadi karena mata alergi cahaya?

Istilah fotofobia kemudian muncul untuk menyebut kondisi ini. Secara umum, fotofobia adalah kondisi ketika mata menjadi sangat sensitif terhadap cahaya atau tidak lagi bisa menoleransi sumber cahaya dengan intensitas tertentu.

Apa Penyebabnya?

Sumber: freepik.com

Dalam rangka mengidentifikasi penyebab dari mata alergi cahaya, sebenarnya kamu harus paham terlebih dahulu jenis alergi mata yang ada. Dari pembagian jenis ini, kamu bisa mencermati lebih jauh tentang apa yang menjadi pemicu terjadinya alergi ini.

Dibagi menjadi tiga, berikut penjelasannya.

1. Alergi Mata Musiman

Disebut sebagai musiman karena hanya terjadi di waktu tertentu saja. Misalnya saat musim kemarau atau cuaca berangin. Pada kondisi ini, alergi dipicu oleh alergen yang ada di udara (serbuk sari, rumput, pohon, bunga, kotoran, atau serpihan bulu hewan).

2. Dermatokonjungitivis Alergi

Kondisi ini disebabkan oleh paparan zat tertentu yang berasal dari kosmetik, parfum, atau hal yang lain yang memiliki kandungan klorin. Jika kamu memiliki kondisi ini, mata cenderung mudah gatal ketika terpapar asap rokok atau polusi udara.

3. Konjungtivitis Papiler Raksasa

Kondisi ini menjadi efek dari penggunaan lensa kontak yang kondisinya kurang bersih. Kotoran yang ada di lensa kontak akan mengiritasi mata, dan memicu berbagai gangguan yang sangat tidak nyaman jika terus digunakan.

Beberapa Gejala yang Paling Umum Muncul

Sumber: freepik.com

Alergi mata, seperti pada umumnya alergi, selalu memiliki gejala yang cukup jelas. Gejala ini akan lebih mudah terdeteksi jika sebelumnya kamu memang sudah mengetahui kondisi tersebut ada di dalam tubuh.

Setidaknya ada empat gejala yang sering muncul dan umum ditemui, antara lain adalah sebagai berikut:

  • Mata terasa gatal

  • Mata tampak merah

  • Rasa terbakar atau panas di bagian mata

  • Keluarnya cairan bening dan encer dari mata

Gejala-gejala ini bisa muncul ketika mata terkena alergen atau iritan yang memicu kondisi tersebut. Alergen luar ruangan (serbuk sari dari rumput, pohon, atau gulma), alergen dalam ruangan (bulu hewan peliharaan, tungau debu, atau jamur), hingga berbagai iritan dapat menjadi pemicu munculnya gejala-gejala ini.

Sebagai indikasi kuat kamu memiliki kondisi ini adalah munculnya gejala setelah beberapa hal di atas, kamu alami secara langsung. Gejala akan muncul dalam waktu singkat, mengingat mata cukup responsif dan menjadi sensitif.

Berikut Cara Sederhana untuk Mengatasi Mata Alergi Cahaya

Sumber: freepik.com

Sebisa mungkin jangan mengucek mata yang terasa gatal dan terindikasi dipicu oleh alergi. Meski terasa nyaman, tapi hal ini justru bisa melukai mata dan memperparah kondisi yang ada.

Cara terbaik untuk berhadapan dengan kondisi ini jelas adalah pencegahan yang dapat dilakukan dengan menggunakan kaca mata hitam, kemudian topi, atau penghalau cahaya lain yang dapat melindungi mata dari paparan cahaya dan alergen lainnya.

Solusi lain yang dapat digunakan adalah penggunaan obat tetes mata yang mengandung dekongestan, antihistamin, kortikosteroid, atau cetirizine. Kamu juga bisa berkonsultasi dengan dokter untuk melakukan imunoterapi agar kondisi ini berangsur membaik.

Antihistamin oral yang tidak memicu sedasi bisa menjadi opsi, tapi harus terlebih dahulu dipastikan obat anti alergi ini tidak membuat mata kering yang justru bisa memperburuk gejala mata alergi cahaya yang dialami.

 

Itu tadi, sekilas penjelasan tentang kondisi mata alergi cahaya yang mungkin dialami sebagian dari kamu yang membaca artikel ini. Langkah pencegahan tentu jadi imbauan utama, dan selalu membawa obat dengan kandungan cetirizine akan membantu kamu mengatasi gejala awal yang muncul agar tidak sampai mengganggu aktivitas. Semoga berguna, dan selamat melanjutkan kegiatanmu!