Mengenal Perbedaan Autoimun-Alergi, Waspadai Gejalanya!

  Senin, 19 Agustus 2024 | 08:51 WIB
   Team Prosix
mengenal-perbedaan-autoimun-alergi-waspadai-gejalanya_F6q.jpg

Sumber: pressfoto via freepik.com 

Salah satu hal yang sering kali membuat masyarakat bingung adalah bagaimana mengenali autoimun alergi. Keduanya merupakan gangguan kesehatan yang wajib dicermati, dan diketahui perbedaannya agar dapat diatasi dengan cara-cara yang tepat.

Secara alami, tubuh dapat menunjukkan reaksi tertentu, yang biasa dikenal dengan gejala alergi, pada makanan atau zat, atau protein tertentu yang masuk ke dalam tubuh. Namun reaksi ini tidak selalu berarti alergi, karena bisa jadi merupakan gejala kondisi autoimun.

Perbedaan Autoimun-Alergi

Sumber: rawpixel.com via freepik.com

Jika pengertian alergi dan gejalanya bisa dengan mudah kamu temukan di blog situs ini, maka akan menarik jika pembahasan fokus pada kondisi autoimun. Autoimun merupakan reaksi berlebihan dari sistem imun tubuh, yang seharusnya menjadi pelindung tubuh dari ‘serangan’ dari luar atau dalam.

Namun pada kenyataannya sistem imun penderita autoimun justru menyerang bagian atau organ tubuh tertentu. Reaksinya tidak terkendali, dan dapat menyerang sel sehat mulai dari tulang hingga bahkan sel darah. Setidaknya sudah terdapat sebanyak 100 jenis autoimun yang tersebar di masyarakat.

Salah satu yang paling umum adalah kondisi lupus, atau Systemic Lupus Erythematosus. Kondisi ini merupakan gangguan autoimun yang menyerang multisistem dengan manifestasi spektrum yang berpengaruh di setiap organ tubuh yang ada di dalam badan manusia.

Mengenali Penyebab dan Gejala Autoimun

Jika alergi disebabkan oleh kesalahan identifikasi dari sistem daya tahan tubuh pada protein tertentu, autoimun disebabkan oleh faktor genetik, dan paparan yang terus menerus dari zat kimia tertentu. Secara umum, banyak kesamaan yang muncul dari autoimun alergi. Maka dari itu perlu pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikannya.

Untuk gejalanya sendiri akan memiliki banyak kemiripan dengan gejala alergi. Antara lain:

  • Ruam pada kulit

  • Radang pada persendian

  • Mengalami pembengkakan pada kaki dan mata

  • Rasa lelah yang parah dan terus menerus

Jika tanda-tanda atau gejala ini muncul dan tidak reda setelah mengonsumsi obat anti alergi atau sejenisnya, maka sangat dianjurkan untuk pergi ke dokter guna memastikan kondisi yang kamu punya. Pasalnya identifikasi yang cepat pada penyakit autoimun dapat meningkatkan kesempatan sembuh atau perawatan intensif, sehingga menekan efek negatif jangka panjang atau bahkan dampak fatal.

Cara Tepat Menangani Autoimun

Sumber: tirachardz .com via freepik.com

Untuk pengobatannya sendiri akan berbeda dengan penanganan pada alergi. Jika alergi dapat disikapi dengan antihistamin, cetirizine, atau obat anti alergi jenis lain, maka kondisi autoimun membutuhkan pendekatan yang berbeda.

Secara medis, autoimun belum dapat disembuhkan. Namun sebagian besar gejala yang muncul bisa diringankan dan dicegah agar tidak menjadi kondisi yang lebih buruk. Dua cara penanganannya adalah konsumsi obat-obatan dan terapi pengganti hormon.

Obat-obatan yang mungkin akan direkomendasikan oleh dokter antara lain adalah obat nonsteroidal anti-inflammatory drugs, atau biasa dikenal dengan istilah NSAIDs mulai dari ibuprofen dan naproxen dan sejenisnya. Kemudian ada pula obat penekan sistem kekebalan tubuh, dan obat anti TNF.

Sedangkan untuk terapi pengganti hormon sendiri akan dilakukan jika penderita kondisi autoimun mengalami hambatan produksi hormon pada tubuh. Paling sederhana adalah suntik insulin untuk mengatur kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 1, dan sejenisnya.

Langkah Pencegahan Autoimun

Kondisi autoimun, sama seperti alergi, dapat dicegah agar tidak kambuh dan memberikan gangguan. Caranya adalah dengan menerapkan pola hidup sederhana, seperti olahraga rutin, tidak merokok, menjaga berat badan ideal, menggunakan APD yang ideal saat bekerja, dan rutin mencuci tangan agar terhindar dari infeksi virus dan bakteri yang dapat memicu kondisi ini.

 

Itu tadi sekilas pembahasan tentang perbedaan autoimun-alergi yang dapat diberikan pada artikel singkat ini. Meski memiliki banyak kemiripan, tapi sejatinya dua kondisi ini memerlukan penanganan yang berbeda. Tapi yang pasti untuk selalu siap menghadapi gejala awal alergi, kamu bisa menyediakan obat yang tepat, sehingga gejala dapat diatasi tanpa mengganggu aktivitas. Semoga berguna!