Jangan Asal! Perhatikan Tips Memilih Obat Alergi Anak Berikut Ini

  Senin, 10 Juni 2024 | 06:44 WIB
   TEAM PROSIX
obat-alergi-anak_COL.jpg

Sumber: Freepik

Obat anti alergi bisa menjadi penting bagi anak dalam beberapa situasi tertentu untuk meredakan gejala alergi yang dapat memengaruhi kesejahteraan dan kualitas hidup mereka.

Ada beberapa alasan mengapa obat anti alergi bisa menjadi penting bagi anak, salah satunya adalah untuk meredakan gejala alergi. Obat anti alergi akan membantu meredakan gejala alergi seperti hidung berair, bersin, gatal-gatal, mata berair, dan pembengkakan. Hal ini akan memberikan anak kenyamanan dan membantu mereka berfungsi lebih baik sehari-hari.

Anak-anak yang menderita alergi biasanya dapat mengalami penurunan kualitas hidup karena gejala yang mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti belajar, bermain, atau tidur. Nah, penggunaan obat anti alergi bisa membantu meningkatkan kualitas hidup mereka. Kemudian, jika alergi tidak diatasi dengan baik, gejalanya mungkin dapat berkembang menjadi masalah yang lebih serius atau menyebabkan komplikasi. Maka dari itu, penggunaan obat anti alergi diperlukan sehingga dapat membantu mencegah atau mengurangi risiko komplikasi tersebut.

Beberapa gejala alergi, seperti hidung tersumbat atau gatal-gatal juga dapat mengganggu kualitas tidur anak. Obat anti alergi berperan untuk membantu mengurangi gejala ini, sehingga anak dapat tidur lebih nyenyak dan merasa segar di pagi hari.

Mengenal Jenis-Jenis Obat Alergi untuk Anak

Sumber: Freepik

Jenis-jenis obat yang diberikan akan tergantung pada jenis alergi, tingkat keparahan gejala, dan usia anak. Beberapa jenis obat alergi yang umum digunakan pada anak-anak di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Antihistamin: Ini adalah obat yang umumnya digunakan untuk meredakan gejala alergi seperti gatal-gatal, hidung berair, bersin, dan mata berair. Beberapa antihistamin yang dapat diberikan pada anak-anak termasuk cetirizine, loratadine, atau fexofenadine di mana pemberian dosis harus disesuaikan dengan usia dan berat badan anak.

  • Decongestant: Obat ini dapat membantu mengurangi hidung tersumbat dengan menyempitkan pembuluh darah di saluran hidung. Namun, penggunaan decongestant pada anak-anak harus diperhatikan dan wajib disesuaikan dengan dosis yang tepat. Pastikan kamu berkonsultasi dengan dokter sebelum memberikan obat ini pada anak.

  • Obat Kombinasi: Beberapa obat alergi juga mengandung kombinasi antihistamin dan decongestant. Namun, kamu harus berhati-hati karena beberapa anak mungkin tidak memerlukan obat decongestant dan efek sampingnya perlu diawasi.

  • Obat Tetes Mata: Untuk meredakan gejala alergi mata, seperti mata berair atau gatal, dokter biasanya juga akan meresepkan tetes mata yang mengandung antihistamin.

  • Obat Topikal: Krim atau salep kortikosteroid topikal bisa diresepkan oleh dokter untuk mengatasi reaksi kulit atau peradangan pada kulit yang disebabkan oleh alergi.

  • Epinefrin (EpiPen): Pada anak-anak dengan alergi berat atau yang berisiko anafilaksis, dokter akan meresepkan epinefrin untuk digunakan dalam situasi darurat. Obat ini biasanya akan diberikan kepada anak yang memiliki riwayat reaksi alergi yang serius.

Selain pengobatan, dokter biasanya juga akan memberikan saran untuk menghindari paparan alergen, merubah lingkungan, atau memberikan imunoterapi alergi jika diperlukan. 

Tips Memilih Obat Anti Alergi Anak

Sumber: Freepik

Memilih obat anti alergi untuk anak perlu dilakukan dengan hati-hati dan sebaiknya harus berdasarkan rekomendasi dari dokter. Berikut adalah beberapa tips yang bisa membantu kamu untuk memilih obat anti alergi untuk anak yang tepat:

  1. Sebelum memberikan obat apapun kepada anak, sebaiknya kamu berkonsultasi dengan dokter anak. Dokter akan memberikan diagnosis yang akurat dan merekomendasikan jenis obat anti alergi yang sesuai dengan jenis alergi dan keparahan gejalanya.

  2. Pilihlah obat yang sesuai dengan usia dan berat badan anak. Dosis obat bisa bervariasi tergantung pada faktor-faktor ini, jadi pastikan untuk membaca petunjuk dosis dengan cermat atau mengikuti petunjuk dokter.

  3. Untuk anak-anak yang sulit menelan tablet atau kapsul, obat dalam bentuk cair atau tetes mungkin akan lebih mudah untuk diberikan. 

  4. Beberapa obat bisa memiliki efek samping tertentu, dan efek samping ini bisa berbeda pada setiap anak. Cobalah untuk berdiskusi dengan dokter tentang potensi efek samping dan apakah obat tersebut aman untuk anak.

  5. Pastikan kamu selalu memeriksa tanggal kadaluarsa obat dan menyimpannya sesuai dengan petunjuk penyimpanan yang tertera pada kemasan.

  6. Terus pantau bagaimana respons anak terhadap obat anti alergi, dan hubungi dokter jika ada perubahan atau kekhawatiran.

Setiap anak memang bisa merespons obat dengan cara yang berbeda, dan rekomendasi yang spesifik akan bervariasi tergantung pada kondisi kesehatan dan kebutuhan individu anak. Jadi, ketika kamu memberikan obat anti alergi kepada anak perlu diperhatikan komposisi dan aturan pemakaiannya. Jika alergi pada anak tidak kunjung membaik maka sebaiknya kamu berkonsultasi dengan dokter.

Ingat, penggunaan obat anti alergi tidak menggantikan perlunya menghindari paparan alergen. Pastikan untuk tetap menjaga lingkungan anak dari alergen yang dapat memicu reaksi.