Ketahui Ciri-Ciri dan Cara Menangani Alergi Bulu Kucing

  Selasa, 31 Oktober 2023 | 02:13 WIB
   Team Prosix
ep5.1.jpg

Sumber: Freepik

Alergi kucing perlu diwaspadai karena bisa berpotensi menyebabkan anafilaksis (reaksi alergi berat yang dapat mengancam nyawa). 

Pada umumnya, alergi akan muncul di saat sistem imun tubuh bereaksi berlebihan terhadap senyawa yang sebenarnya tidak berbahaya. Ketika hal ini terjadi, maka sistem imun akan melawannya karena menganggap senyawa itu sebagai zat asing yang dianggap mengancam kesehatan. Pada kasus alergi kucing, para penderitanya dapat merasakan gejala alergi saat menghirup atau terpapar dengan alergen, seperti bulu kucing, sel kulit mati, air liur, hingga air kencing kucing.

Ciri-Ciri Alergi Kucing

Sumber: Freepik

Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri umum alergi terhadap bulu kucing yang perlu kamu ketahui:

  • Gatal pada kulit merupakan gejala umum alergi terhadap bulu kucing. Ini bisa saja terjadi di seluruh tubuh atau terlokalisasi di daerah tertentu.
  • Penderita alergi kucing mungkin mengalami ruam kulit, yang bisa muncul sebagai bercak-bercak merah atau bentol.
  • Mata merah, gatal, berair, atau peradangan konjungtiva (konjungtivitis) juga menjadi gejala umum alergi terhadap bulu kucing.
  • Alergi terhadap bulu kucing juga bisa menyebabkan hidung tersumbat, bersin-bersin, atau ingusan.
  • Beberapa orang dengan alergi terhadap bulu kucing juga bisa mengalami gejala pernapasan seperti batuk atau sesak napas.
  • Pilek, bersin-bersin, atau hidung gatal juga dapat menjadi gejala alergi terhadap kucing.
  • Pada beberapa kasus, alergi terhadap bulu kucing juga dapat memicu gejala asma, seperti sesak napas dan batuk yang berat.
  • Gejala alergi biasanya akan memburuk ketika kamu berdekatan dengan kucing atau berinteraksi langsung dengan mereka.

Cara Menangani Alergi Bulu Kucing

Sumber: Freepik

Satu-satunya cara yang paling ampuh untuk mengatasi alergi kucing adalah menghindari pemicu munculnya reaksi alergi, seperti bulu, air kencing, hingga air liur kucing.

Sebagai upaya pencegahan alergi kucing, ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan, di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Jangan biarkan kucing masuk ke dalam kamar.
  • Segera cuci tangan setelah kamu memegang kucing.
  • Hindari penggunaan karpet atau furniture yang berlapis kain.
  • Pilihlah karpet atau sarung furniture yang bisa dicuci dengan menggunakan air panas.
  • Tutuplah ventilasi pendingin ataupun pemanas ruangan dengan kain penyaring.
  • Pastikan kamu rajin mengganti filter pendingin ruangan.
  • Vakum berbagai sudut ruangan di rumah secara rutin.
  • Jangan lupa menggunakan masker selama membersihkan rumah.

Namun, jika kamu memelihara kucing dan tidak ingin melepasnya, ada beberapa obat-obatan yang bisa membantu mengatasi gejala alergi kucing.

1. Antihistamin

Obat-obatan antihistamin yang tersedia secara bebas di apotek bisa meredakan gejala alergi seperti gatal, bersin, dan pilek. 

2. Kortikosteroid

Obat-obatan kortikosteroid juga dapat membantu mengurangi peradangan dan demam akibat alergi. Obat ini umumnya akan diberikan dalam bentuk semprotan hidung karena dosis obat tergolong rendah dan memiliki risiko efek samping yang jauh lebih rendah daripada kortikosteroid oral.

3. Dekongestan

Dekongestan merupakan obat untuk mengurangi hidung tersumbat, di mana obat ini dapat membantu mengecilkan jaringan yang bengkak di saluran hidung sehingga mempermudah bernapas melalui hidung. Dekongestan berupa semprotan hidung yang dijual secara bebas dapat mengurangi gejala alergi secara singkat. Tetapi sebaiknya jangan gunakan obat ini selama lebih dari tiga hari berturut-turut, karena malah dapat menyebabkan hidung tersumbat.

4. Montelukast atau Leukotriene Modifiers

Obat alergi kucing ini akan bekerja dengan cara memblokir aksi senyawa kimia sistem kekebalan tertentu. Pengubah leukotrien ini mungkin diresepkan jika semprotan hidung kortikosteroid atau antihistamin bukanlah pilihan tepat untuk kamu.

Obat-obatan di atas bisa diandalkan untuk menangani alergi kucing. Tapi jika alergi kucing yang kamu alami sudah parah, jangan ragu untuk berkonsultasi pada dokter untuk mencari pengobatan terbaik, ya.