Pengobatan dan Pencegahan Rhinitis Alergi, Cermati di Sini!

  Senin, 29 Juli 2024 | 03:21 WIB
   Team Prosix
pengobatan-dan-pencegahan-rhinitis-alergi-cermati-di-sini_Wjo.jpg

Sumber: freepik.com

Tentu banyak di antara kamu semua yang pernah mendengar istilah hay fever. Pada konteks bahasa Indonesia, istilah ini biasa disebut dengan rhinitis alergi, yakni peradangan yang terjadi di dalam hidung karena penderita terkena paparan alergen.

Kondisi ini jelas akan cukup mengganggu untuk penderitanya ketika kambuh, karena membuat rasa tak nyaman di bagian hidung dan area tengah wajah. Pada kondisi ekstrim, gangguan bahkan bisa membuat penderitanya tidak dapat berkegiatan.

Lebih Jauh tentang Rhinitis Alergi

Sumber: freepik.com

Secara lebih detail, rhinitis alergi merupakan peradangan di area hidung yang dipicu oleh paparan alergen. Kondisi ini bisa muncul karena seseorang memiliki reaksi berlebih dari sistem imun yang ada di dalam tubuhnya, sehingga muncul inflamasi lokal di area selaput dalam hidung.

Sederet Gejala Hay Fever yang Sering Muncul

Karena yang mengalami peradangan adalah bagian selaput dalam hidung, maka gejala yang muncul juga tidak akan terlalu jauh dari area ini. Beberapa gejala yang paling sering muncul antara lain adalah sebagai berikut.

  • Langit-langit mulut dan tenggorokan terasa gatal

  • Badan menjadi lemas

  • Nyeri di kepala karena hidung tersumbat

  • Kulit terasa kering dan gatal

  • Munculnya ruam merah pada kulit

  • Hidung terasa gatal dan berair

  • Sering merasa kelelahan yang berat

  • Kulit di bagian bawah mata terlihat bengkak dan memar

  • Terjadinya gangguan pada telinga seperti nyeri, berdenging, atau keluarnya cairan dari telinga

Gejala-gejala ini terbilang gejala ringan hingga sedang, tergantung dengan intensitasnya. Idealnya gejala ini tidak memberikan gangguan yang terlalu ekstrim hingga merusak agenda yang kamu punya. Tapi bukan berarti juga hal ini bisa disepelekan, karena jika berkepanjangan bisa berdampak lebih buruk .

Efek lanjutan ketika gejalanya tidak lekas diatasi antara lain adalah penurunan kualitas hidup, sinusitis, otitis media atau infeksi telinga bagian tengah, penurunan kualitas tidur, hingga asma yang dirasakan makin buruk.

Sebenarnya Apa Penyebabnya?

Sumber: freepik.com

Karena masuk dalam salah satu alergi, maka penyebabnya tentu adalah alergen. Bedanya, alergen yang menjadi pemicu utama bisa beragam. Mulai dari tungau, serbuk sari, jamur atau kapang, debu yang terlalu banyak, bulu hewan, polusi udara, hingga asap rokok dan lain sebagainya.

Sebenarnya zat-zat yang ada di dalam alergen ini mungkin tidak terlalu berbahaya bagi tubuh. Namun sistem imun tubuh merespons hal ini dengan berlebihan, dengan produksi histamin yang terlalu tinggi sehingga gejala alergi seperti yang disebutkan di atas muncul.

Selain alergen, beberapa hal juga ditengarai sebagai faktor yang membuat risiko rinitis alergi semakin besar. Antara lain adalah sebagai berikut.

  • Punya riwayat keluarga dengan kondisi serupa

  • Memiliki kondisi medis yang dipengaruhi alergi (asma, dermatitis atopik, atau sejenisnya)

  • Berada di lingkungan yang lembap

  • Suhu udara yang dingin

  • Tinggal atau bekerja di area yang membuat penderita terus terpapar alergen

  • Kondisi di atas bisa jadi memperparah hay fever yang dialami oleh seseorang.

Diagnosis oleh Dokter yang Biasa Dilakukan

Dokter bisa melakukan beberapa tes untuk memastikan apakah seseorang memiliki kondisi ini atau tidak. Tes yang dilakukan bisa berupa tes tusuk kulit atau skin prick test, serta tes darah. Pemeriksaan lanjutan kemudian akan dilakukan jika gejala rhinitis alergi tidak kunjung membaik.

Metode pemeriksaan lanjutan yang digunakan kemudian adalan CT scan, rontgen, endoskopi hidung, hingga tes aliran udara pernapasan dengan memasukkan alat kecil ke dalam mulut dan hidung.

Pengobatan dan Pencegahan, Ini yang Bisa Kamu Lakukan

Sumber: freepik.com

Pengobatan

Pengobatan dilakukan dengan beberapa obat, mulai dari obat ringan hingga obat yang lebih intens. Obat ringan berupa antihistamin, cetirizine, dekongestan, semprotan kortikosteroid, obat penghambat leukotriene, dan suntik alergi. Beberapa obat yang lebih serius akan disesuaikan dengan kondisi yang dimiliki seseorang.

Cara lain yang juga dapat dilakukan adalah dengan nasal irrigation, dengan menyemprotkan cairan khusus untuk membersihkan rongga hidung. Di sisi lain, tindakan desensitisasi juga bisa dilakukan sebagai terapi agar gejala alergi tidak bertambah parah dan bisa terus membaik.

Pencegahan

Untuk langkah pencegahan sendiri sebenarnya bukan langkah yang terlalu rumit. Hanya saja perlu kecermatan dan disiplin agar pencegahan ini membawa hasil yang maksimal. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.

  • Gunakan masker ketika beraktivitas di area yang rawan alergen.

  • Rutin bersihkan rumah dan perabotan agar tidak terlalu berdebu.

  • Tutup jendela ketika cuaca sedang berangin, kering, atau berdebu.

  • Jaga kebersihan hewan peliharaan sebaik mungkin.

  • Usahakan segera mandi setelah beraktivitas di luar ruangan.

  • Lakukan cuci hidung secara rutin menggunakan cairan saline.

  • Selalu sedia obat anti alergi, seperti obat dengan kandungan cetirizine, sebagai langkah cepat menangani gejala alergi yang muncul.

 

Itu tadi sekilas tentang rhinitis alergi yang bisa disampaikan di artikel ini. Tentu langkah pencegahan akan menjadi langkah terbaik yang bisa kamu lakukan. Ingat untuk selalu sedia obat anti alergi seperti cetirizine sebagai langkah awal penanganan gejala alergi ringan hingga sedang, dengan mengkliknya di sini. Semoga berguna!