Sumber: freepik via freepik.com
Apa yang terjadi jika antibiotik yang seharusnya menjadi obat justru memicu reaksi alergi? Meski jarang ditemukan, alergi antibiotik diderita beberapa orang. Karena sifatnya yang unik, jelas alergi ini memerlukan pemahaman lebih jauh dan penanganan yang tepat.
Antibiotik sendiri adalah obat yang digunakan untuk mengatasi atau mencegah berbagai jenis penyakit akibat bakteri. Mulai dari infeksi telinga, tenggorokan, saluran kemih, hingga pneumonia serta sepsis.
Sumber: denissmart via freepik.com
Disampaikan pada salah satu artikel di situs resmi Alodokter, alergi ini diperkirakan terjadi pada 1 dari 15 orang. Artinya, kemungkinan seseorang memiliki alergi ini cukup besar, dan harus dikenali dengan tepat apa yang menjadi pemicu dan gejalanya.
Alergi antibiotik umumnya disebabkan ketika sistem imun tubuh bereaksi melawan zat-zat yang terkandung dalam antibiotik, yang diidentifikasi sebagai zat berbahaya. Hal ini umum pada kondisi alergi di mana sistem imun tubuh salah dalam melakukan identifikasi.
Zat yang dapat memicunya kemudian menjadi semakin beragam dan memerlukan pemeriksaan lebih lanjut karena sifatnya spesifik. Pemeriksaan oleh dokter ahli akan memberikan pengetahuan lebih baik pada zat apa yang menjadi pemicunya, sehingga di kemudian hari kamu bisa menghindari zat ini di dalam obat, makanan, atau antibiotik yang kamu konsumsi.
Sumber: buraratn via freepik.com
Untuk gejala yang muncul sendiri sebenarnya tidak jauh berbeda dengan gejala alergi pada umumnya. Gejalanya kemudian dibedakan menjadi tiga tahapan berbeda, yakni gejala ringan, gejala sedang, dan gejala berat yang dapat membahayakan keselamatan.
Gejala ringan ditunjukkan dengan munculnya ruam atau bercak kemerahan di kulit, rasa gatal, hingga terjadinya pembengkakan pada kulit. Gejala ini bisa ditangani dengan langkah sederhana atau obat ringan yang dijual secara bebas.
Pada gejala sedang apa yang dirasakan akan cenderung lebih intens daripada gejala ringan. Beberapa keluhan yang muncul antara lain adalah kulit yang melepuh dan mengelupas, diare, mual serta muntah, terjadinya gangguan penglihatan, dan pembengkakan lebih parah di area tubuh tertentu.
Penanganannya masih dapat dilakukan dengan obat-obatan seperti cetirizine atau obat alergi lain.
Gejala berat disebut demikian karena resikonya yang lebih besar, yang dapat mengancam keselamatan jiwa. Gejala ini muncul dalam bentuk tubuh menjadi lemas, kesemutan, sesak nafas, adanya peningkatan detak jantung yang membuat dada berdebar, hingga penurunan kesadaran. Gejala ini umum disebut dengan anafilaksis.
Ketika gejala ini terjadi, sangat disarankan untuk segera mendatangi fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan bantuan profesional. Secara umum, gejala berat pada alergi antibiotik cukup jarang terjadi, namun diperlukan langkah cepat untuk menyikapi ketika anafilaksis muncul.
Sumber: freepik via freepik.com
Pada gejala ringan dan sedang, penggunaan obat-obatan ringan seperti cetirizine dapat menjadi langkah yang tepat. Obat ini dapat mengurangi intensitas gejala alergi yang muncul, dan segera meredakannya dengan menekan produksi histamin yang merupakan respons alami tubuh.
Beberapa obat lain yang juga dapat diberikan adalah antihistamin, kortikosteroid, dan epinefrin. Obat ini bisa didapatkan secara bebas atau dengan rekomendasi dokter, meski yang disebutkan belakangan lebih direkomendasikan karena telah didasarkan pada pemeriksaan oleh dokter yang ahli.
Cara lain agar alergi ini tidak kambuh adalah dengan mengetahui secara pasti zat apa yang memicu alergi antibiotik. Beberapa jenis antibiotik seperti amoxicillin, ampicillin, dicloxacillin, nafcillin, hingga piperacillin menjadi antibiotik yang memicu alergi. Namun akan lebih baik jika kamu memeriksakan diri dan melakukan tes alergi sehingga diketahui benar apa yang menjadi pemicunya.
Berangkat dari informasi ini, kamu bisa memperoleh antibiotik lain yang memiliki manfaat serupa namun tidak mengandung zat yang memicu alergi.
Pada gejala berat, cara yang paling direkomendasikan adalah dengan mendatangi fasilitas kesehatan untuk memperoleh bantuan profesional. Langkah tepat ini dapat menyelamatkan jiwa dan menghindarkan penderita dari gangguan kesehatan lebih berat.
Itu tadi sekilas penjelasan tentang alergi antibiotik yang dialami beberapa orang. Tentu, selalu membawa obat yang tepat jadi hal penting sehingga gejala alergi ringan dan sedang dapat diatasi sebelum menunjukkan eskalasi lebih berat. Semoga berguna, dan selamat beraktivitas!