Sumber: freepik
Penyembuhan alergi pada tiap pasien mungkin berbeda-beda, tergantung dari jenis alergen atau gejala yang muncul di tubuh. Namun, bagi kamu yang belum tahu pasti jenis alergen apa yang menyebabkan tubuh merasakan gejala alergi tertentu, maka wajib menyimak berbagai jenis-jenis alergi berikut ini.
Alergi dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan alergen yang memicunya dan gejala yang ditimbulkannya. Berikut adalah jenis-jenis alergi dan cara mengatasinya dengan aman dan tepat.
Alergi makanan umumnya disebabkan oleh beberapa jenis sumber pangan seperti susu, telur, kacang-kacangan, makanan laut, gandum, kedelai, dan lain-lain. Zat alergen tersebut biasanya juga akan memicu gejala alergi seperti gatal-gatal, ruam, pembengkakan, sakit perut, muntah, diare, hingga anafilaksis. Untuk meminimalisir gejalanya, kamu bisa melakukan beberapa hal berikut.
Hindari makanan penyebab alergi: Baca label makanan dengan cermat dan hindari makanan yang mengandung alergen.
Konsultasi dengan ahli gizi: Untuk memastikan diri mendapatkan nutrisi yang cukup meskipun menghindari makanan tertentu.
Gejala akibat alergi debu dan tungau adalah bersin-bersin, hidung tersumbat atau berair, mata gatal atau berair, batuk, dan sesak napas. Lakukan langkah antisipasi berikut untuk mencegah alergi kambuh:
Jaga kebersihan rumah: Bersihkan rumah secara teratur, terutama karpet, tirai, dan tempat tidur.
Gunakan penjernih udara: Alat ini dapat membantu mengurangi jumlah debu di udara.
Sarung bantal dan kasur anti-alergi: Gunakan penutup anti-alergi untuk bantal dan kasur.
Sumber: freepik
Orang yang punya riwayat alergi serbuk sari biasanya akan mengalami bersin-bersin, hidung tersumbat atau berair, mata gatal atau berair, dan tenggorokan gatal. Cara penyembuhan alergi yang bisa kamu lakukan adalah sebagai berikut.
Monitor kualitas udara: Hindari keluar rumah saat jumlah serbuk sari tinggi.
Tutup jendela: Saat musim serbuk sari, tutup jendela rumah dan mobil.
Gunakan obat alergi: Antihistamin, dekongestan, atau semprotan hidung kortikosteroid dapat membantu meredakan gejala.
Siapa sangka, hewan peliharan seperti anjing, kucing, burung, dan lain-lain juga bisa menyebabkan gejala alergi seperti bersin, hidung tersumbat/berair, mata gatal/berair, hingga asma. Cobalah untuk melakukan hal-hal berikut supaya gejala alergi yang muncul tidak terlalu parah/sering kambuh.
Batasi akses hewan: Jangan biarkan hewan peliharaan masuk ke kamar tidur.
Mandikan hewan secara teratur: Untuk mengurangi jumlah alergen yang ditumpahkan.
Gunakan penjernih udara: Untuk membantu menghilangkan alergen dari udara.
Alergi kulit umumnya disebabkan karena kontak langsung terhadap zat alergen tertentu di kulit, misalnya seperti lateks, nikel, pewangi, dan deterjen. Gejala yang muncul biasanya seperti gatal-gatal, ruam kemerahan, atau kulit melepuh. Begini cara mengatasinya:
Hindari alergen: Kenali dan hindari produk atau bahan yang menyebabkan reaksi.
Gunakan krim atau salep kortikosteroid: Untuk mengurangi peradangan dan gatal.
Pelembap: Gunakan pelembab untuk menjaga kulit tetap lembab dan mengurangi iritasi.
Sumber: freepik
Obat-obatan yang dikonsumsi ternyata juga bisa menimbulkan reaksi tertentu seperti ruam, gatal, bengkak, kesulitan bernapas, sampai anafilaksis. Namun jangan panik dulu, coba lakukan beberapa hal berikut untuk penyembuhan alergi.
Hindari obat penyebab alergi: Selalu beri tahu dokter tentang alergi obat yang dimiliki.
Alternatif obat: Dokter mungkin akan meresepkan obat alternatif yang tidak menyebabkan reaksi alergi.
Selalu konsultasikan gejala dan pengobatan dengan dokter atau ahli alergi agar penyembuhan alergi lebih optimal. Dokter mungkin akan merujuk untuk tes alergi yang lebih spesifik, imunoterapi, atau memberikan alternatif obat alergi yang aman dan sesuai. Dengan demikian, kamu dapat mengelola alergi secara efektif dan mengurangi risiko reaksi alergi yang parah.