Pernahkah kamu merasakan gatal, ruam, atau biduran setiap kali tubuh terpapar cuaca panas? Jika ya, bisa jadi kamu alergi cuaca panas atau dalam istilah bahasa Inggris dikenal sebagai heat hives. Alergi cuaca panas terjadi saat tubuh terpapar suhu panas dari luar atau tubuh mengalami kenaikan suhu badan sehingga memicu produksi histamin. Senyawa histamin inilah yang membuat seseorang merasakan gangguan kulit. Mari memahami penyebab alergi cuaca panas, gejala, dan cara mengatasinya.
Alergi cuaca panas terjadi karena tubuh memiliki sistem imun yang berbeda dari umumnya dan akan mengeluarkan histamin saat tubuh mengalami kenaikan suhu. Beberapa penyebab umum tubuh mengalami peningkatan suhu adalah sebagai berikut:
Mandi air hangat atau air panas.
Sedang berada di tempat bercuaca panas, seperti di bawah sinar matahari, di dekat api unggun, di dekat kompor menyala, dan lain-lain.
Sedang menghadapi musim panas dengan kelembapan tinggi.
Mengonsumsi makanan atau minuman panas.
Melakukan aktivitas fisik lain yang membuat tubuh terasa panas, misal olahraga berat.
Merasakan cemas, gugup, marah, atau sedih yang membuat tubuh berkeringat.
Mengenakan pakaian yang terlalu ketat.
Selain penyebab di atas, faktor kondisi fisik tertentu juga bisa memengaruhi tingkat sensitivitas sistem imun seseorang dalam merespons kenaikan suhu. Beberapa faktor fisik tersebut adalah memiliki alergi keringat, memiliki kondisi pori-pori tersumbat, memiliki alergi terhadap alergen lain, dan lain-lain.
Image by freepik
Saat seseorang terpapar oleh beberapa penyebab di atas, umumnya mereka akan merasakan gejala awalnya beberapa menit setelah itu kemudian akan mereda sekitar 1-2 jam. Di bawah ini adalah beberapa gejala alergi cuaca panas yang akan dialami.
Bentol, ruam, dan gatal, terutama pada bagian yang berkeringat atau terpapar langsung dengan suhu tinggi. Beberapa orang bahkan mengalami kulit pucat.
Mengalami angioedema yaitu pembengkakan lapisan kulit pada bibir dan area sekitar wajah.
Pada beberapa kasus, pemilik alergi cuaca panas juga akan merasakan kelelahan, pusing, mual, kram perut, produksi air liur berlebih, dan diare.
Pada kasus yang berat dan harus diwaspadai, seseorang juga bisa mengalami sesak napas, napas pendek, hingga tekanan darah rendah. Bila hal ini terjadi, penderitanya harus segera dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat.
Reaksi alergi cuaca panas ringan biasanya akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa jam. Namun jika kamu ingin meringankan gejalanya, ada beberapa langkah yang bisa dicoba di rumah.
Segera hindari benda atau situasi yang membuatmu terpapar suhu panas.
Hindari menggaruk atau menggosok bagian kulit yang gatal untuk mengurangi risiko terkena infeksi.
Jaga kelembapan kulit dengan mengoleskan produk aloe vera atau mandi dengan oatmeal. Langkah ini akan mencegah kulit mengalami inflamasi.
Apabila gejalanya terlalu mengganggu atau tidak kunjung sembuh dengan cara alami di atas, maka mengonsumsi obat alergi adalah solusi efektif dan aman. Salah satu kandungan pada jenis obat ini adalah citrizine hydrochloride dan berfungsi untuk menekan produksi histamin. Sifat antihistamin inilah yang akan mendukung proses pemulihan dari gangguan kulit akibat alergi.
Namun jika setelah mengonsumsi obat alergi gejala cuaca panas masih dirasakan bahkan hingga beberapa hari, segeralah memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat. Meskipun tidak ada tanda gejala berat, dokter mungkin akan melakukan perawatan atau memberikan saran medis khusus.
Baca Juga: 8 Cara Jitu Atasi Alergi Panas, Penyebab & Gejalanya
Referensi:
https://www.webmd.com/allergies/cholinergic-urticaria-facts
https://www.healthline.com/health/heat-hives#causes
Featured Image - Image by freepik (gambar hanya ilustrasi)