Gangguan pada sistem imun ternyata juga bisa memainkan peran dalam terjadinya alergi, meskipun tidak selalu menjadi satu-satunya penyebabnya. Beberapa gangguan atau ketidakseimbangan dalam sistem imun yang bisa menyebabkan atau memperburuk alergi di antaranya adalah reaksi hipersensitivitas tipe I, gangguan pada sel-sel imun, ketidakseimbangan Th1/Th2, ketidakseimbangan kinerja imun, hingga riwayat keluarga dan genetik.
Reaksi hipersensitivitas tipe I adalah reaksi alergi yang disebabkan oleh antibodi IgE yang berlebihan terhadap zat tertentu, seperti serbuk sari, bulu hewan, makanan, atau alergen lainnya. Sistem imun akan melepaskan histamin dan zat lainnya yang menyebabkan gejala alergi.
Ketidakseimbangan pada sel-sel imun tertentu, seperti sel T atau sel B bisa menyebabkan reaksi alergi yang lebih sering atau lebih parah. Lalu, ketidakseimbangan antara Th1 dan Th2 juga menyebabkan peningkatan risiko alergi. Th1 dan Th2 ini adalah dua jenis sel T pembantu yang memainkan peran dalam regulasi respons imun. Kemudian, gangguan pada mekanisme kontrol kekebalan tubuh yang bertanggung jawab atas penekanan respons alergi bisa menyebabkan peningkatan sensitivitas terhadap alergen.
Di sisi lain, faktor genetik juga memainkan peran dalam kecenderungan terhadap alergi. Jika ada riwayat alergi dalam keluarga, maka seseorang memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan alergi juga.
Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan mengurangi risiko terserang alergi:
Konsumsi makanan yang seimbang dan kaya akan nutrisi seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, serta protein berkualitas tinggi seperti ikan, daging tanpa lemak, dan kacang-kacangan. Makanan sehat tentunya akan memberikan nutrisi penting bagi sistem kekebalan tubuh.
Jika kamu memiliki alergi makanan tertentu, sangat penting untuk menghindari makanan tersebut sepenuhnya. Menghindari alergen tentunya akan membantu mencegah reaksi alergi yang tidak diinginkan.
Menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan sekitar juga akan membantu mengurangi paparan terhadap alergen dan mikroba penyebab penyakit. Pastikan untuk mandi secara teratur, cuci tangan dengan sabun dan air, dan bersihkan rumah secara teratur.
Berolahraga secara teratur bisa membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Kamu bisa melakukan aktivitas fisik yang kamu sukai, seperti berjalan, berlari, bersepeda, atau yoga, setidaknya 30 menit setiap hari.
Stres kronis bisa melemahkan sistem kekebalan tubuhmu. Jadi, cobalah untuk mempraktikkan relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau yoga untuk mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan mental dan fisik.
Pastikan kamu mendapatkan cukup tidur setiap malam, sebab tidur yang cukup sangat penting untuk pemulihan tubuh dan fungsi kekebalan tubuh yang optimal.
Kurangi paparan terhadap alergen lingkungan seperti serbuk sari, tungau debu, bulu hewan, dan juga jamur. Kamu bisa mempertimbangkan untuk menggunakan alat bantu seperti pengatur udara dan alat penyaring udara di rumah untuk membantu membersihkan udara dari alergen.
Terkadang, vaksinasi juga dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh terhadap alergi tertentu, seperti vaksinasi flu tahunan.
Jika kamu memiliki riwayat alergi yang berat atau memiliki kekhawatiran tentang alergi tertentu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau ahli alergi untuk evaluasi dan rekomendasi yang tepat.
Meningkatkan daya tahan tubuh secara keseluruhan memang dapat membantu mengurangi risiko terkena alergi dan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan. Jika saat ini kamu tengah mengalami gejala alergi seperti gatal-gatal, pastikan untuk memilih dan menggunakan obat anti alergi yang tepat.
Obat anti alergi seperti antihistamin akan bekerja dengan menghalangi efek histamin, zat kimia yang dilepaskan oleh sistem kekebalan tubuh selama reaksi alergi. Beberapa antihistamin yang umum digunakan termasuk di antaranya adalah cetirizine , loratadine , fexofenadine , dan desloratadine.
Sumber gambar: Freepik