Ketahui Penyebab dan Gejala Alergi Air Meski Jarang Terjadi

  Rabu, 22 November 2023 | 04:19 WIB
   Team Prosix
ep49.1.webp

Sumber: Freepik

Air adalah komponen terpenting dalam kehidupan manusia yang harus dipenuhi. Namun apakah kamu pernah membayangkan kasus alergi air yang menimpa seseorang? 

Alergi air atau aquagenic urticaria ini adalah jenis reaksi alergi yang cukup jarang terjadi, namun dapat dialami oleh siapa pun. Biasanya, aquagenic urticaria ini ditandai dengan kulit gatal-gatal dan muncul ruam. 

Kemungkinan Penyebab Alergi Air Terjadi

Pada intinya, alergi terhadap air bisa dialami seseorang saat bersentuhan dengan berbagai jenis air, termasuk air hujan, air kolam, air keran, dan lainnya. Memang hingga saat ini belum ada penelitian spesifik yang menemukan apa penyebab alergi karena paparan air ini bisa terjadi.

Namun beberapa peneliti menyebutkan bahwa kandungan senyawa dalam air, seperti klorin, disinyalir dapat memicu pelepasan histamin sebagai respons imun tubuh. Kondisi dalam tubuh inilah yang memicu reaksi alergi pada kulit.

Kemungkinan penyebabnya bukan karena oleh air, melainkan disebabkan oleh zat alergen yang larut di dalam air. Penyebab lainnya mungkin karena interaksi air dan zat pada kulit yang menghasilkan materi beracun pada tubuh, sehingga memicu reaksi alergi sebagai perlawanan.

Gejala yang Ditimbulkan

Gejala yang dialami akibat alergi air hampir serupa dengan biduran, seperti muncul kemerahan, gatal, rasa perih, sensasi terbakar, hingga kulit meradang. Kondisi kulit ini dapat terjadi di area tubuh mana saja yang kontak langsung dengan air. 

Meskipun jarang terjadi, gejala alergi juga dapat disebabkan setelah seseorang mengonsumsi air. Beberapa reaksi yang muncul di antaranya sensasi kulit terbakar, peradangan kulit, eritema (warna merah pada kulit), hingga munculnya lesi (jaringan abnormal pada tubuh).

Pada kasus alergi yang lebih parah, mengonsumsi air putih dapat menimbulkan reaksi yang parah, seperti ruam sekitar area mulut, sulit untuk menelan, sesak napas, hingga mengi.

Tanda-tanda dan gejala alergi akibat paparan air ini dapat berkurang dengan sendirinya setidaknya 30-60 menit setelah kulit dikeringkan dari air.

Sumber: Freepik

Cara Mengatasi Alergi Air

Seperti alergi pada umumnya, hingga saat ini belum ditemukan pengobatan untuk menyembuhkan alergi karena air. Meski belum ada pengobatan efektif untuk mengatasinya, ada beberapa opsi penanganan yang bisa dilakukan untuk mencegah dan meringankan gejala alergi.

Sebelum melakukan tindakan pengobatan mana yang akan dilakukan, dokter terlebih dahulu melakukan pemeriksaan untuk meneliti apa penyebab dan seberapa berat gejala alergi yang dialami.

Hasil pemeriksaan dan diagnosis dokter lalu akan mengarahkan pengobatan alergi apa yang paling sesuai dengan kondisi masing-masing pasien. Jenis obat untuk mengatasi alergi adalah golongan antihistamin, kortikosteroid untuk meringankan peradangan, atau painkiller untuk meredakan sakit nyeri. 

Obat-obatan untuk alergi dalam mengonsumsinya harus berdasarkan resep dokter untuk mendapatkan dosis yang tepat. Biasanya, obat golongan antihistamin dikonsumsi setelah kulit terpapar air.

Jika kamu menduga mengalami alergi akibat paparan air yang kasusnya jarang terjadi ini, disarankan untuk periksa ke dokter atau ahli alergi yang akan memberikan diagnosis yang tepat. Jangan tunda melakukan pemeriksaan ke dokter agar penanganan alergi cepat tertangani dengan baik.