Sumber: freepik.com
Jika berbicara mengenai alergi, mungkin kamu banyak mengenal mengenai alergi makanan, alergi panas, alergi obat, hingga alergi yang dipicu oleh kondisi lain. Namun pernahkah kamu mendengar tentang alergi gula yang diderita seseorang?
Meski terbilang langka, alergi gula sejatinya dialami beberapa orang yang ada di dunia ini. Meski beberapa orang mengalami gejala mirip dengan alergi setelah mengkonsumsi gula, tapi bisa saja ada hal lain yang memicu gejala ini muncul dan dialami oleh penderitanya.
Sumber: freepik.com
Jika alergi gula adalah kondisi ketika tubuh melepaskan histamin karena mengidentifikasi gula di dalam makanan atau minuman, atau partikel gula di udara sehingga muncul gejala alergi, maka tidak demikian dengan intoleransi gula.
Pada alergi, gula dideteksi sebagai zat atau entitas yang berbahaya sehingga tubuh melakukan pertahanan diri dengan metode tersebut. Namun pada intoleransi, tubuh mengalami kesulitan untuk mencerna beberapa jenis gula dan sama sekali tidak melibatkan sistem daya tahan tubuh.
Jadi jelas perbedaan antara keduanya. Alergi gula dipicu karena sistem pertahanan tubuh mendeteksi gula sebagai zat berbahaya, sedangkan intoleransi gula adalah kondisi saat tubuh tidak mampu mencerna gula jenis tertentu sehingga menimbulkan gangguan atau gejala yang beberapa mirip dengan gejala alergi.
Sumber: freepik.com
Meski kebanyakan kasus yang muncul pada masyarakat adalah intoleransi pada gula, namun bukan tidak mungkin seseorang atau kamu memiliki alergi gula. Secara umum, alergi ini akan menimbulkan gejala yang serupa dengan beberapa jenis alergi lainnya.
Gejala umum yang dirasakan antara lain adalah rasa gatal di beberapa area tubuh, kulit menjadi bentol bentol dan berwarna merah serta terasa panas. Pada konteks yang lebih parah, penderita alergi ini dapat mengalami anafilaksis, yang merupakan gejala parah dari alergi yang dapat mengancam keselamatan. Beberapa tanda seorang mengalami kondisi ini adalah napas yang menjadi pendek, terjadinya pembengkakan di bagian bibir, lidah, atau tenggorokan, hingga napas berbunyi atau mengi.
Ketika kondisi anafilaksis ini terjadi, sebaiknya lekas mengunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih profesional.
Sumber: freepik.com
Seperti kebanyakan alergi pada umumnya, pemicu dari alergi gula adalah tubuh yang mendeteksi adanya gula yang masuk ke sistem pencernaan atau sistem pernapasan. Ketika tubuh mendeteksi hal ini, maka respons alami akan dilakukan.
Alergi ini dapat dipicu dari berbagai jenis gula yang umum digunakan dalam produk makanan atau minuman, bahkan mungkin produk lain. Beberapa jenis gula yang sering digunakan adalah:
Glukosa, yang sejatinya adalah sumber utama energi tubuh.
Sukrosa, yang merupakan gula pada produk makanan dan minuman di rumah atau biasa dikenal dengan istilah table sugar.
Fruktosa, yang merupakan kandungan gula di dalam buah-buahan.
Laktosa, yang merupakan jenis gula pada susu dan berbagai jenis produk peternakan lainnya.
Untuk mencegah terjadinya gejala alergi, jelas kamu harus menghindari makanan atau minuman yang mengandung jenis gula tertentu. Jenis gula yang memicu alergi bisa kamu ketahui dengan menjalani tes alergi oleh tenaga kesehatan yang ahli di bidang ini.
Untuk cara mengatasinya sendiri, kamu bisa mencoba menjauhi dan menghentikan konsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula tersebut. Lakukan pengompresan pada area yang gatal, dan biarkan tubuh beristirahat sejenak.
Untuk mempercepat proses pemulihan kamu bisa mengonsumsi obat dengan kandungan cetirizine. Sekilas tentang alergi gula di atas semoga bisa membantu menambah insight yang berguna untukmu. Jangan ragu periksakan diri ke dokter untuk mengetahui kondisi sebenarnya, dan selalu percayakan pada obat yang tepat untuk mengatasi berbagai gejala alergi seperti obat dengan kandungan cetirizine yang bisa kamu temukan di sini!