Alergi Imunologi, Pengertian, Penyakit dan Cara Menanganinya

  Senin, 29 Juli 2024 | 23:02 WIB
   Team Prosix
alergi-imunologi-pengertian-penyakit-dan-cara-menanganinya_Pcz.jpg

Gangguan alergi imunologi bisa terjadi pada siapa saja, termasuk pada anak-anak. Gangguan ini bisa terjadi karena adanya masalah pada respons sistem kekebalan tubuh.

Alergi juga merupakan gangguan pada sistem imun tubuh. Meski alergi adalah hal familiar namun tidak ada salahnya mengenal gangguan alergi imunologi serta cara menanganinya.

Apa itu alergi?

Alergi adalah sebuah kondisi di mana sistem imun tubuh bereaksi secara berlebihan terhadap zat yang seharusnya tidak berbahaya seperti debu, jamur, atau serbuk sari. Pada orang dengan alergi, tubuh memproduksi antibodi yang menyerang alergen tersebut. Hal ini dapat menyebabkan mengi, gatal, pilek, mata berair dan gatal, dan gejala lainnya.

Apa itu imunologi?

Sumber: Freepik

Sementara itu, imunologi adalah studi tentang sistem kekebalan tubuh dan merupakan cabang yang sangat penting dari ilmu kedokteran dan biologi. Sistem kekebalan tubuh berfungsi untuk melindungi kita dari infeksi melalui berbagai lini pertahanan.

Jika sistem imun tidak berfungsi sebagaimana mestinya, maka dapat mengakibatkan penyakit seperti autoimunitas, alergi, dan kanker.

Gangguan yang Disebabkan Alergi dan Imunologi

Sumber: Freepik

Berikut ini gangguan alergi dan imunologi yang umum menyerang tubuh dan harus ditangani dengan tepat:

1. Asma

Asma adalah sebuah kondisi ketika saluran udara menyempit dan membengkak serta menghasilkan lendir dalam jumlah banyak. Saat asma kambuh, penderitanya sulit bernapas batuk, mengi atau napas berbunyi seperti siulan, dan merasa sesak napas.

Jika tidak ditangani, penyakit ini bisa menjadi masalah besar yang mengganggu aktivitas sehari-hari dan dapat menyebabkan serangan asma yang mengancam jiwa.

Asma tidak dapat disembuhkan, namun gejalanya dapat dikontrol. Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Dokter mungkin memberikan inhaler untuk membantu bernafas saat asma menyerang.

2. Penyakit Autoimun

Idealnya, sistem kekebalan tubuh berfungsi menyerang kuman atau zat asing yang masuk ke tubuh seperti misalnya virus dan bakteri. Namun pada penyakit autoimun, sistem kekebalan tubuh malah menyerang sel-sel sehat organ dan jaringan tubuh.

Ada lebih dari 80 jenis penyakit autoimun. Mereka dapat memengaruhi hampir semua bagian tubuh manusia. Misalnya, alopecia areata adalah penyakit autoimun pada kulit yang menyebabkan kerontokan rambut, diabetes tipe 1 yang menyerang organ pankreas, atau penyakit lupus di mana sistem kekebalan tubuh menyerang organ-organ sehat seperti otak hingga paru-paru.

Penyakit autoimun tidak dapat disembuhkan, tetapi gejalanya dapat dikelola. Perawatannya juga setiap orang berbeda karena sistem kekebalan, genetik, dan lingkungan setiap orang tidak sama.

3. Alergi

Alergi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh secara keliru memicu reaksi alergi terhadap alergen. Gejala reaksi alergi termasuk mata berair, pilek, muntah, dan dalam kasus yang parah, anafilaksis.

Dokter dapat melakukan tes untuk menentukan alergi seseorang dan kemudian meresepkan obat. Dokter juga dapat merujuk ke spesialis atau kelompok pendukung lainnya.

4. Eczema

Eczema atau eksim adalah kondisi peradangan kulit yang menyebabkan gatal, kulit kering, ruam, bercak bersisik, lecet, dan infeksi kulit. Kulit gatal adalah gejala eksim yang paling umum.

Ada tujuh jenis eksim di antaranya adalah; dermatitis atopik, dermatitis kontak, eksim dishidrotik, eksim nummular, dermatitis seboroik, dan dermatitis stasis.

Eksim dapat dimulai pada masa kanak-kanak, remaja, atau dewasa, serta dapat berkisar dari ringan hingga parah. Untuk menanganinya dokter bisa memberikan obat tertentu untuk meredakan peradangan.

5. Gangguan Imunodefisiensi

Gangguan imunodefisiensi adalah menurunnya kemampuan sistem imun untuk melawan virus atau bakteri. Jenis kelainan ini membuat seseorang lebih mudah tertular virus dan infeksi bakteri.

Gangguan ini bersifat bawaan atau diwariskan. Gangguan imunodefisiensi mengganggu kemampuan tubuh untuk mempertahankan diri melawan dari antigen seperti bakteri, virus, sel kanker, dan parasit.

Untuk menanganinya, dokter bisa menyarankan untuk menjalankan pola hidup sehat seperti tidur cukup, olahraga, dan mengkonsumsi makanan sehat untuk merangsang dan memperkuat sistem imun. Jika diperlukan, dokter juga bisa memberikan obat atau suplemen untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh.

Dari artikel di atas bisa disimpulkan bahwa alergi dan imunologi sangat berkaitan dan memiliki gejala yang hampir sama. Namun kedua hal tersebut masih bisa  ditangani namun tidak bisa dihilangkan atau sembuh total. Khusus,  jika kamu mengalami alergi, kamu bisa mencari pertolongan pertama melalui obat-obat bebas yang dijual di Apotek sebagai langkah pertolongan pertama.