Kutu kucing merupakan jenis parasit yang biasa ditemukan dan menyerang pada hewan berbulu seperti kucing. Kutu kucing ini bisa menimbulkan infeksi dan penyakit pada hewan peliharaan. Lalu apakah alergi kutu kucing ini bisa menular pada manusia? Bagaimana gejala, ciri-ciri, dan cara mengatasinya?
Alergi kutu kucing bisa saja ditularkan kepada manusia saat kucing yang terinfeksi kutu dipelihara di dalam rumah. Kutu-kutu yang berkembang di kucing bisa berpindah ke beberapa tempat yang dilewati kucing, seperti sofa, karpet, tumpukan baju atau bagian lainnya di dalam rumah. Kutu kucing yang bertebaran inilah berisiko menular ke manusia.
Gejala yang muncul akibat terinfeksi kutu kucing yang paling umum di antaranya demam, gatal-gatal, bengkak 1-3 minggu pasca terkena gigitan, hingga timbul koreng atau luka yang mengering di titik awal gigitan kutu.
Gejala cat scratch disease lainnya yang bisa terjadi seperti infeksi area mata, nyeri otot parah, mual, nyeri di dada, pusing, sulit bernafas bahkan hingga pembengkakan otak.
Apabila beberapa gejala di atas kamu alami, segera dapatkan penanganan medis agar tidak semakin parah dan membahayakan diri.
Sumber: Freepik
Ciri-ciri infeksi gigitan kutu meliputi timbulnya rasa gatal dan ketidaknyamanan pada kulit. Tanda-tanda ini disebabkan reaksi akibat kandungan antikoagulan dalam air liur kutu. Sewaktu air liur kutu terinjeksi ke dalam kulit dan mengalir dalam aliran darah, maka akan muncul beberapa tanda seperti kulit nyeri, kemerahan, dan pembengkakan.
Untuk memberikan indikasi pertama bahwa kucing terinfeksi kutu pada bulunya, perlu dilakukan tes. Seperti tes alergi intradermal (tes kulit seperti yang dilakukan pada manusia) atau tes darah khusus (tes IgE) untuk memeriksa adanya alergi kutu pada kucing.
Setelah mengetahui gejala dan ciri-cirinya, lalu apa saja dampak yang ditimbulkan dari alergi akibat gigitan kutu kucing?
Dirangkum dari laman Healthline, sebenarnya kutu kucing ini tidak dapat hidup dan berkembang pada kulit manusia. Lantaran kutu kucing membutuhkan tempat hangat untuk berkembang, seperti pada tubuh kucing.
Lokasi favorit kutu kucing yang menggigit manusia seperti area kaki dan pergelangan kaki. Setelah terjadi gigitan, dampak pertama yang muncul adalah rasa gatal, terserang penyakit yang ditularkan kuku (pes, tifus, dan cat scratch disease/CSD), infeksi parasit, hingga infeksi cacing pita atau cacing hati.
Dampak gigitan kutu kucing yang lebih parah bisa menimpa orang dengan kulit sensitif.
Sumber: Freepik
Salah satu cara pencegahan alergi kutu kucing yang menular ke manusia tentunya dengan memastikan bahwa kucing tidak terinfeksi dengan kutu. Cara mencegah alergi yang berasal dari tubuh kucing ini dengan menjaga hewan peliharaan tetap sehat dan bersih. Saat kutu kucing menggigitmu, ada sejumlah pertolongan pertama yang perlu segera dilakukan, antara lain:
Mengompres kulit yang tergigit kutu kucing dengan es batu untuk meredakan gatal dan bengkak.
Minum obat anti alergi seperti antihistamin (Cetirizine Hydrochloride) untuk meredakan reaksi gatal-gatal, bintik, dan kemerahan.
Jangan menggaruk kulit yang terasa gatal agar tidak semakin meradang.
Mencuci permukaan kulit yang tergigit menggunakan sabun antiseptik.
Meredakan gejala kulit gatal dan kemerahan dengan rutin mengoleskan lotion khusus.
Jika gejala yang muncul semakin parah dan mengganggu aktivitas sehari-hari, segera berkonsultasi dengan dokter.
Untuk mengatasi kucing yang terinfeksi kutu antara lain pemberian steroid dalam jumlah kecil, antibiotik terutama jika kucing mengalami infeksi bakteri sekunder (pioderma), hingga perawatan dengan shampo dan semprotan khusus.
Itulah informasi dasar mengenai alergi kutu kucing meliputi gejala, dampak, hingga cara mengatasi dengan tepat. Dapatkan informasi terbaru seputar alergi, cara penanganan, dan rekomendasi obat-obatan anti alergi hanya di situs resmi Prosix.