Sumber: Freepik
Jika kamu pernah mengonsumsi minuman beralkohol dan setelahnya hidung meler dan perut terasa sakit, mungkin kamu mengalami intoleransi alkohol atau alergi minuman alkohol. Jenis alergi ini jarang terjadi namun menimbulkan reaksi yang lebih kuat karena melibatkan sistem kekebalan.
Jika kamu mengalami intoleransi alkohol atau alergi minuman alkohol, merasa pusing mual setelah meneguk beberapa teguk alkohol meskipun jarang terjadi, tidak ada salahnya mengetahui lebih jauh mengenai alergi minuman alkohol.
Sebagian orang mungkin langsung mengalami gejala alergi hanya setelah minum beberapa teguk minuman beralkohol. Namun sebagian lainnya mengalami reaksi alergi setelah menghabiskan 1 atau 2 gelas minuman.
Perlu kamu catat dengan baik, sebuah penelitian dari National Center of Biotechnology Information, menemukan bahwa orang dengan riwayat alergi rhinitis atau asma lebih mungkin mengalami gejala alergi minuman alkohol. Jadi, sangat perlu untuk berhati-hati. Gejala yang muncul akibat tubuh bereaksi terhadap kandungan dalam minuman alkohol antara lain:
Wajah kemerahan (flushing)
Kulit kemerahan
Pilek
Hidung tersumbat
Gangguan pencernaan
Mulut kering
Masalah pernapasan
Tubuh terasa hangat
Sakit kepala
Anafilaksis, reaksi parah berupa denyut jantung cepat (palpitasi) dan lemah, mual, dan muntah.
Zat alkohol sendiri sebenarnya tidak memicu reaksi alergi. Faktanya, banyak orang yang benar-benar mengalami reaksi alergi saat minum alkohol, sebenarnya alergi terhadap bahan lain dalam minuman itu (seperti gandum, barley, anggur, dan ragi). Reaksi alergi bukan karena alkohol itu sendiri, namun kandungan atau zat di dalamnya.
Sulfit (senyawa yang mengandung belerang), tiramin, dan histamin (senyawa organik dalam makanan fermentasi) adalah zat yang kerap ditemukan dalam berbagai bentuk alkohol. Zat-zat tersebut ada dalam jumlah yang lebih tinggi pada jenis alkohol tertentu, seperti anggur merah. Ketiga zat dalam alkohol tersebut juga dapat melebarkan pembuluh darah peminumnya, sehingga menyebabkan alergi minuman beralkohol.
Nah, reaksi alergi terjadi saat sistem kekebalan tubuh bekerja ekstra untuk melawan sesuatu yang dianggap sebagai ancaman, yaitu minuman alkohol itu sendiri.
Bentuk reaksi alergi di antaranya seperti gatal pada area mulut, mata, hidung, wajah menjadi bengkak, mual, dan muntah. Pada tingkat yang parah, dapat menyebabkan reaksi yang mengancam jiwa atau disebut anafilaksis.
Sumber: frantic00/iStock via Getty Images
Cara untuk mengatasi alergi minuman beralkohol tentunya dengan menghindari bahan-bahan yang digunakan untuk membuat anggur (wine), bir, atau minuman beralkohol. Apa saja bahan-bahan dalam minuman alkohol yang bisa memicu reaksi alergi?
Penderita alergi gluten harus menghindari biji-bijian seperti gandum, barley, dan gandum hitam.
Orang dengan intoleransi histamin (senyawa organik dalam makanan fermentasi), harus menghindari anggur merah karena kadar histaminnya tinggi.
Orang dengan alergi sulfit (senyawa yang mengandung belerang) perlu menghindari anggur merah.
Orang dengan alergi ragi perlu menghindari minuman fermentasi yang dibuat dengan ragi, termasuk bir dan anggur.
Jika kamu memiliki alergi terhadap beberapa bahan-bahan dalam makanan yang telah diuraikan sebelumnya, penting untuk berhati-hati dengan minuman beralkohol yang dikonsumsi. Dengan membaca label produk akan membantu risiko mengalami reaksi alergi terhadap alergen yang ada dalam minuman beralkohol.
Apabila ragu-ragu, berkonsultasilah kepada dokter mengenai alergi yang mungkin bisa terjadi saat minum minuman beralkohol.
Untuk penanganan awal saat alami reaksi alergi ringan, segera minum obat anti alergi yang mengandung Cetirizine Hydrochloride.