Alergi panas adalah jenis alergi yang kerap menimbulkan reaksi gangguan kulit seperti gatal, bentol, dan sensasi panas. Meskipun bisa terjadi pada bagian kulit mana saja, gejalanya sering terjadi pada wajah, dada, punggung bagian atas, dan lengan. Sebagian orang hanya merasakan ruam kemerahan, namun sebagian yang lain bisa terlihat seperti membengkak karena antar bentol kulit saling menyatu. Kenali penyebab dan cara mengatasi alergi panas pada kulit berikut ini.
Alergi panas pada kulit atau bisa juga disebut sebagai cholinergic urticaria adalah kondisi di mana kulit merasakan gatal dan biduran saat suhu tubuh meningkat dan keringat mulai muncul. Hal ini terjadi karena serabut saraf dalam kelenjar keringat bereaksi terhadap suhu tinggi dan cairan keringat yang keluar. Reaksi inilah yang membuat tubuh memproduksi histamin sehingga muncul beberapa gejala gangguan kulit.
Lebih rinci soal gejalanya, seseorang akan merasakan gatal pada kulit dengan sensasi geli dan hangat di area tersebut. Umumnya kulit bentol berukuran 1-3 milimeter dan berwarna kemerahan seperti membentuk pulau. Gejala ini akan muncul kurang lebih 6 menit setelah terpapar pemicunya dan akan berlangsung selama 1-2 jam. Selain gatal, beberapa orang juga mungkin akan merasakan pusing, air liur berlebih, bersin, hingga kram perut. Meskipun jarang sekali terjadi, ada juga kasus alergi panas pada kulit menyebabkan syok berat dan gangguan napas bernama anafilaksis.
Pemicu alergi panas pada kulit tidak hanya karena orang tersebut berada di bawah sinar matahari langsung. Tapi juga bisa terjadi saat seseorang mandi air panas, olahraga hingga berkeringat, mengonsumsi makanan atau minuman hangat, atau bahkan sesederhana merasakan gerah karena suhu lingkungan yang naik. Bahkan kondisi emosional seperti marah dan cemas juga bisa memicu reaksi alergi jika seseorang berkeringat akibat situasi tertentu.
Sebagai pertolongan pertama, seseorang yang mengalami reaksi alergi panas dapat mengompres dingin bagian kulit yang bentol atau biduran. Bila perlu, segeralah mandi dengan air dingin atau berpindah ke tempat dengan pendingin ruangan seperti AC atau kipas angin.
Berikutnya saat rasa gatal masih mengganggu atau muncul bentol di area lain pada tubuh, minumlah obat oral yang mengandung antihistamin seperti cetirizine. Kandungan tersebut mampu menekan produksi histamin dan meredakan gangguan kulit. Selain itu, obat ini juga bisa dibeli di apotek tanpa resep dokter.
Namun jika muncul gangguan kulit yang disertai dengan gejala berat lain, penderitanya perlu segera dibawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. Beberapa gejala yang dimaksud adalah pusing, mual, muntah, denyut nadi lemah, tekanan darah menurun, hingga sulit bernapas akibat pembengkakan saluran pernapasan. Dokter mungkin akan memberikan tindakan cepat seperti suntikan epinefrin untuk mencegah terjadinya anafilaksis yang mengancam jiwa.
Setelah reaksi alergi panas pada kulit dapat disembuhkan, sebaiknya pemilik alergi menjauhi pemicunya sebisa mungkin. Buat suhu di dalam rumah tidak panas atau tidak membuat kamu berkeringat. Bila perlu, bawa selalu kipas angin mini jika kamu terpaksa bepergian ke luar ruangan. Kenakan baju yang nyaman dan longgar agar tidak memicu rasa gerah dan panas. Kemudian jika kamu tipe orang yang mudah berkeringat saat marah, cemas, atau gugup, cobalah cara atau trik untuk mengelola perasaan dan suasana hati dengan cepat. Misalnya dengan mendengarkan musik, meditasi, latihan pernapasan, menulis jurnal, dan lain sebagainya.
Baca Juga: 8 Cara Jitu Atasi Alergi Panas, Penyebab & Gejalanya
Referensi:
https://www.webmd.com/allergies/cholinergic-urticaria-facts
Images by freepik