Antibiotik Juga Bisa Jadi Alergen, Mari Kenali Alergi Penicillin di Sini!

  Senin, 28 Oktober 2024 | 07:45 WIB
   Team Prosix
antibiotik-juga-bisa-jadi-alergen-mari-kenali-alergi-penicillin-di-sini_deT.jpg

Sumber: freepik via freepik.com

Peniccilin dikenal luas sebagai salah satu obat untuk mengatasi infeksi bakteri. Tapi tidak jarang justru obat ini memicu kondisi alergi, yang menambah masalah yang dialami. Alergi penicillin dialami oleh beberapa orang, dan wajib disikapi dengan bijak agar tidak menjadi ancaman pada keselamatan seseorang.

Secara umum, penicillin dapat memicu gejala alergi yang cukup banyak ditemui, seperti gatal-gatal hingga ruam. Namun jika dibiarkan dan tidak ditangani dengan baik, gejala ini bisa mengarah pada anafilaksis, yang menjadi bentuk ekstrem dari respons alergi tubuh.

Apa Pemicunya?

Seperti pada kondisi alergi pada umumnya, alergi penicillin dipicu karena tubuh menganggap zat ini sebagai sebagai ancaman untuk keselamatan. Kondisi hipersensitif ini muncul karena kekeliruan identifikasi yang dilakukan oleh sistem tubuh.

Sebagai reaksinya, tubuh akan memproduksi histamin dan memompanya ke saluran darah guna mengeliminasi ancaman yang muncul ini. Dari respons tubuh ini kemudian muncul gejala-gejala alergi penicillin yang dirasakan oleh penderitanya.

Mengenai Gejala dan Ciri-Ciri dari Alergi Penicillin

alergi penicillin

Sumber: freepik via freepik.com

Untuk gejala umumnya seperti yang disampaikan pada bagian awal tadi, adalah ruam di bagian kulit dan gatal-gatal. Beberapa gejala lain juga dapat muncul sebagai bentuk gejala alergi, yakni sebagai berikut:

  • Demam

  • Terjadinya pembengkakan

  • Sesak nafas

  • Mengi

  • Pilek

  • Mata terasa gatal dan berair

Hingga kondisi paling parah berupa anafilaksis. Kondisi ini adalah reaksi alergi yang ekstrem, dan dapat mengancam keselamatan penderitanya. Gejala anafilaksis dapat dilihat ketika terjadi penyempitan saluran udara dan tenggorokan yang memicu kesulitan bernapas, mual atau kram perut, muntah dan diare, pusing atau sakit kepala ringan, denyut nadi lemah dan cepat, penurunan tekanan darah, kejang, dan sejenisnya.

Reaksi Lain dari Alergi Penicillin yang Tertunda

Dikutip dari salah satu artikel di situs resmi Mayo Clinic, terdapat beberapa reaksi lain yang mungkin saja muncul bahkan beberapa hari setelah kamu berhenti mengkonsumsi penicillin. Secara singkat reaksi yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  • Serum sickness, yang dapat muncul dalam bentuk demam, rasa nyeri di persendian.

  • Drug-induced Anemia, pengurangan jumlah sel darah merah yang dapat memicu rasa pusing, detak jantung tidak menentu, hingga napas pendek.

  • DRESS atau Drug Reaction with Eosinophilia and Systemic Symptoms, yang berbentuk tingginya sel darah putih, pembengkakan di beberapa area tubuh.

Serta beberapa kondisi lain yang juga harus diwaspadai.

Cara Mengatasi Alergi

alergi penicillin

Sumber: freepik via freepik.com

Ketika alergi penicillin muncul, maka tindakan yang cepat dan tepat harus segera dilakukan sebab dapat memiliki risiko mengancam nyawa. Akan sangat dianjurkan untuk membawa penderitanya ke dokter untuk memperoleh penanganan profesional secepatnya.

Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter dapat memberikan informasi mengenai langkah terbaik untuk menghadapi alergi pada salah satu jenis antibiotik ini. Jika memang kondisi yang dialami mengharuskan penggunaan antibiotik, maka penicillin dapat diganti dengan alternatif lain.

Reaksi alergi juga dapat diredakan dengan obat-obatan yang direkomendasikan dokter, seperti antihistamin, kortikosteroid, cetirizine, epinefrin, dan sejenisnya. Obat-obatan ini sifatnya dapat meredakan gejala ringan hingga sedang, dan membantu kamu mengontrol gejala alergi agar tidak sampai menjadi gejala yang lebih parah dan membahayakan nyawa.

Meski ada obat-obatan yang bisa didapatkan dengan mudah, tapi tetap disarankan untuk mengutamakan rekomendasi dari dokter, berdasarkan hasil pemeriksaan mendetail yang dilakukan sesuai prosedur. Dengan demikian kamu bisa mendapatkan analisis terbaik, dan segera mengatasi kondisi alergi ini dengan tepat.

 

Itu tadi sedikit penjelasan tentang alergi penicillin yang mungkin dialami beberapa orang yang kamu kenal, atau justru kamu sendiri. Semoga menjadi artikel yang berguna untuk kamu, selalu sediakan obat yang tepat, dan selamat melanjutkan kegiatan berikutnya!