Kacang adalah salah satu bahan pangan nabati yang memiliki banyak manfaat karena kandungan protein, lemak baik, vitamin, dan masih banyak lagi lainnya. Selain itu, hampir semua jenis kacang sangat fleksibel diolah menjadi berbagai hidangan yang lezat. Sayangnya, banyak orang beranggapan bahwa kacang membuat gatal, memicu jerawat, dan lain-lain. Namun selain karena alergi kacang, apakah kacang membuat gatal? Mari cek kembali fakta soal kacang ini, gejala, serta cara mengatasinya.
Apakah kacang membuat gatal? Jawabannya adalah tidak, kecuali apabila seseorang memiliki riwayat mengalami alergi terhadap beberapa jenis kacang. Artinya, selama kamu tidak mengalami reaksi alergi setelah mengonsumsi kacang utuh atau bahan olahan dari kacang seperti minyak, saus, dan sebagainya, maka kacang tidak membuat gatal.
Sedangkan apabila seseorang pernah mengalami reaksi alergi ringan atau berat setelah terpapar kacang, maka ia sebaiknya menghindari semua jenis kacang dan produk olahan yang menggunakan kacang sebagai bahan utama maupun bahan tambahan.
Salah satu tanda untuk mengetahui seseorang memiliki alergi kacang atau tidak adalah dengan melihat reaksi yang muncul beberapa menit setelah mengonsumsi kacang. Reaksi atau gejala yang muncul adalah sebagai berikut.
Biduran
Kulit ruam kemerahan
Gatal atau terasa geli pada area mulut dan tenggorokan
Tenggorokan tegang dan terasa menyempit
Pilek
Napas pendek atau napas mengi
Gangguan pencernaan seperti diare, kram perut, mual, dan muntah
Anafilaksis (syok berat yang mengancam jiwa)
Tidak hanya mengonsumsi kacang secara langsung, seseorang juga bisa mengalami alergi kacang saat mengonsumsi makanan lain yang sebagian proses produksinya bersinggungan dengan bahan baku kacang. Termasuk ketika seseorang menghirup partikel atau debu yang mengandung kacang, seperti semprotan minyak kacang dan tepung kacang.
Hentikan konsumsi kacang sesegera mungkin jika kamu merasakan beberapa gejala di atas. Apabila gejala yang dirasakan berkaitan dengan kesulitan bernapas, segeralah menghubungi dokter atau datang ke fasilitas kesehatan untuk mendapat penanganan medis dengan cepat.
Jika gejala yang dialami cenderung ringan hingga sedang, mengonsumsi obat alergi adalah cara mengatasi yang efektif. Kandungan antihistamin yang ada di dalamnya akan mencegah timbulnya gejala baru dan meredakan gatal. Obat alergi telah banyak dijual secara bebas, jadi penderita tidak perlu resep dokter untuk mendapatkannya.
Setelah gatal akibat alergi kacang reda dan menghilang, sangat disarankan untuk melakukan diagnosis lebih lanjut dengan mengunjungi dokter atau ahli imunolog. Langkah ini dilakukan untuk mengetahui jenis kacang yang harus dihindari dan perlu diwaspadai. Jika pemilik alergi kacang ingin menghilangkan alergi kacang secara permanen, sudah ada jenis terapi yang mampu membantu proses ini yaitu oral imunoterapi (OIT). Tentu saja perlu ada beberapa tahap prosedur medis yang perlu dilalui.
Cara mengelola alergi yang paling banyak disarankan adalah menghindari pemicu alergi atau alergen. Hal ini untuk mencegah munculnya gejala yang lebih parah. Dengan kata lain, semua jenis kacang dan produk olahannya perlu dihindari sejauh mungkin. Perhatikan dengan cermat kandungan dan semua informasi yang ada pada kemasan produk. Jangan ragu untuk menanyakan bahan makanan pada juru masak atau manajer restoran sebelum membeli suatu hidangan.
Jangan meremehkan reaksi alergi dari paparan terhadap kacang. Meski pada banyak kasus alergi kacang yang muncul saat anak-anak dapat hilang seiring berjalannya waktu, namun menghindari pemicu alergi secara bijak juga sangat disarankan untuk mencegah gejala yang lebih parah muncul di kemudian hari.
Referensi:
Mayo Clinic. 2022. Peanut Allergy. Diakses pada 2 Januari 2024 dari https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/peanut-allergy/symptoms-causes/syc-20376175
Healthline Editorial Team. 2019. What Are the Symptoms of a Nut Allergy?. Diakses pada 2 Januari 2024 dari https://www.healthline.com/health/allergies/nut-allergy-symptoms