Alergi susu kedelai disebabkan dari adanya reaksi hipersensitivitas baik di kulit, saluran pencernaan maupun sistem lain, karena respons imunitas terhadap protein kacang kedelai. Kacang kedelai sendiri merupakan keluarga kacang polong, yang mana juga termasuk makanan seperti kacang merah, kacang hijau dan kacang tanah.
Orang dewasa maupun anak-anak yang mengidap alergi susu kedelai biasanya juga mengalami alergi terhadap semua bahan makanan dan minuman yang berbahan dari kedelai.
Ingin tahu apa saja gejala alergi susu kedelai, cara mendiagnosisnya, serta penanganannya? Yuk cari tahu semua informasinya di bawah ini.
Sumber: Freepik
Pada dasarnya setiap orang memiliki gejala yang berbeda-beda, ada yang berlangsung beberapa menit hingga beberapa jam setelah mengkonsumsi susu kedelai atau produk-produk olahan susu kedelai lainnya. Tanda dan gejala yang bisa dikenali, antara lain:
Mengi
Perasaan gatal atau kesemutan di sekitar bibir
Pembengkakan pada bibir, lidah atau tenggorokan
Batuk atau sesak napas
Muntah
Tanda dan gejala lain yang mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk berkembang, diantaranya: Diare atau tinja mengandung darah
Kram perut
Pilek
Mata berair
Kolik pada bayi
Sumber: Freepik
Jika kamu khawatir akan kemungkinan memiliki alergi susu kedelai, maka hal yang harus kamu lakukan adalah periksa ke dokter untuk mendapatkan diagnosisnya. Terutama ketika reaksi telah terjadi beberapa kali setelah mengkonsumsi susu kedelai.
Saat pemeriksaan, dokter akan menanyakan seputar gejala yang kamu rasakan seperti apa saja gejala yang muncul, makanan apa yang kamu konsumsi sebelumnya, kapan gejala terjadi, dan berapa lama kamu mengalaminya. Dokter mungkin juga menanyakan riwayat kesehatan dan keluarga untuk mengetahui adanya kemungkinan alergi yang diturunkan.
Kemudian dokter mungkin akan menyarankan beberapa tes untuk mengetahui jenis alergi seperti di bawah ini:
Tes ini dilakukan dengan memasukan sejumlah kecil protein yang ditemukan di dalam susu ke dalam kulit. Jika kamu memiliki alergi, tubuh akan mengalami peningkatan benjolan di area kulit yang sedang di tes. Perlu diingat bahwa jenis tes ini tidak sepenuhnya akurat untuk mendeteksi alergi.
Tes darah dapat mengukur respons sistem kekebalan tubuh terhadap susu kedelai dengan mengukur jumlah antibodi imunoglobulin E (IgE) dalam darah. Akan tetapi tes ini tidak sepenuhnya akurat dalam mengidentifikasi alergi.
Sama halnya dengan alergi makanan dan minuman lainnya, prinsip pengobatan alergi susu kedelai adalah menghindari segala penyebabnya yaitu susu kedelai dan semua yang berbahan kedelai. Orang tua harus perhatian terhadap makanan dan minuman yang dikonsumsi anak, dan melabelinya apabila mengandung kedelai agar tidak dimakan dan diminumnya.
Selain itu, dokter mungkin akan memberikan obat berupa antihistamin. Antihistamin bukanlah obat untuk menghilangkan alergi, tetapi obat ini dapat meringankan gejala setiap reaksi alergi terjadi.
Beberapa obat antihistamin yang dapat kamu beli di apotek meliputi Diphenhydramine, Cetirizine, dan Loratadine. Ketika kamu tak sengaja mengkonsumsi susu kedelai, segera minum obat ini untuk mengurangi gejalanya.
Itulah pemahaman tentang alergi susu kedelai yang harus kamu tahu. Tetaplah selalu menjaga kesehatan. Dan jangan lupa, selalu sediakan antisipasi pertama penanganan alergi di kotak kesehatanmu. Tetapi jika gejala alergi tetap berlanjut, segera pergi ke layanan kesehatan terdekat