Sumber: Suzy Hazelwood, pexels.com
Hampir semua orang pernah mengonsumsi telur. Konon kandungan protein dalam telur dianggap sangat baik untuk kesehatan dan bermanfaat bagi orang yang sedang melakukan diet. Tapi tahukah kamu, ternyata tidak semua orang bisa bebas mengonsumsi telur. Hal ini disebabkan karena sebagian orang memiliki alergi telur.
Alergi telur adalah kondisi yang menyebabkan munculnya reaksi abnormal dari sistem kekebalan tubuh terhadap protein telur. Dalam kondisi ini, sistem kekebalan tubuh alias imunitas mengenali telur sebagai zat yang bisa berbahaya bagi tubuh. Hal itu kemudian menyebabkan sistem imun mendorong tubuh untuk melepaskan zat histamin. Ini yang menjadi penyebab munculnya gejala alergi.
Pengidap kondisi ini bisa mengalami gejala ringan hingga berat. Secara umum, putih telur merupakan bagian dari telur yang paling sering menjadi pemicu alergi daripada bagian kuning telur. Alergi ini umumnya terjadi pada bayi dan akan menghilang sebelum memasuki usia remaja.
Sumber: Andrea Piacquadio, pexels.com
Gejala kondisi ini biasanya akan timbul beberapa saat hingga beberapa jam setelah pengidapnya mengonsumsi telur atau makanan yang mengandung telur. Beberapa gejala yang muncul karena alergi ini adalah:
Pada kondisi yang langka, alergi pada makanan ini bisa menyebabkan gejala yang berat dan mengancam nyawa (anafilaksis). Gejala yang bisa muncul, antara lain:
Sumber: Rodolfo Clix, pexels.com
Terdapat beberapa faktor risiko yang menyebabkan seseorang lebih rentan mengalami alergi, antara lain:
Bayi dan anak-anak lebih rentan mengalami alergi karena saluran pencernaan belum matang dan sempurna. Organ tubuh juga masih belum bisa mencerna jenis makanan tertentu dengan baik sehingga terjadi efek samping pada tubuh.
Alergi telur bisa bersifat turun menurun. Hal ini berarti seseorang bisa mengalaminya jika terdapat anggota keluarga yang juga alergi terhadap protein yang terkandung dalam telur. Alergi turunan terjadi karena gen tertentu terwariskan pada anak dari orang tua.
Tidak hanya alergi yang sama, seseorang juga bisa memiliki alergi makanan jika satu atau kedua orang tua memiliki alergi jenis lain. Contoh alerginya yaitu eksim, asma, atau rhinitis. Kondisi ini bisa berdampak pada gen anak dan menyebabkan alergi pada makanan tertentu.
Pengobatan alergi ini adalah dengan tidak mengonsumsi telur atau makanan yang mengandung telur. Sedangkan obat-obatan anti alergi yang bertujuan untuk mengurangi gejala yang timbul umumnya menggunakan adalah antihistamin.
Antihistamin adalah jenis obat yang dapat meredakan gejala alergi. Obat ini dapat kamu gunakan setelah mengonsumsi telur dan merasakan gejala-gejalanya. Tujuan pemakaiannya adalah untuk menghindari reaksi alergi yang berat. Bagi pengidap alergi yang parah, sebaiknya selalu siap sedia obat ini agar terhindar dari efek samping yang serius.
Alergi telur bisa terjadi pada siapa saja. Hal yang perlu diwaspadai jika seseorang mengidap alergi telur adalah:
Jika berbagai cara pencegahan tidak berhasil dan gejala alergi semakin parah, maka segera hubungi layanan kesehatan terdekat.