Sumber: freepik
Histamin adalah istilah yang berhubungan dengan reaksi alergi. Namun sebenarnya apa itu? Nah, sebelum membahas definisinya lebih jauh, apakah kamu punya riwayat alergi terhadap zat tertentu seperti misalnya debu, makanan, obat-obatan, bulu hewan, kosmetik, dan sebagainya? Jika iya, pastinya kamu pernah mengalami gejala alergi seperti gatal-gatal, ruam, bersin-bersin, mual muntah, dan lain-lain. Nah, reaksi tersebut merupakan bentuk perlawanan histamin terhadap zat alergen yang masuk ke tubuh. Untuk lebih jelasnya, sebaiknya baca artikel di bawah ini sampai habis ya!
Sumber: freepik
Histamin adalah zat kimia yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh. Fungsi utama dari histamin adalah mengatur kinerja sistem pencernaan dan neurotransmitter pada saraf. Di dalam tubuh, histamin bekerja dengan melawan berbagai zat alergen yang disinyalir berbahaya, meski sebenarnya tidak sama sekali.
Zat kimia ini juga berperan dalam melindungi tubuh dari ancaman mikroorganisme penyebab penyakit infeksi. Umumnya, tubuh mengeluarkan histamin saat mengalami alergi. Nah, penyebab alergi ini cukup beragam dan bisa berbeda-beda pada masing-masing orang.
Umumnya, hal-hal yang memicu histamin muncul adalah makanan tertentu seperti telur; susu; seafood; bulu binatang, debu, obat-obatan tertentu, gigitan serangga, serbuk sari, kosmetik, dan lain sebagainya.
Saat zat alergen masuk ke tubuh, histamin bekerja untuk melawannya sehingga menimbulkan berbagai reaksi alergi. Dengan kata lain, gejala alergi seperti gatal-gatal, bersin-bersin, mual muntah, dan lain-lain merupakan cara histamin untuk mengeluarkan zat alergen yang masuk ke tubuh. Kondisi ini juga bisa disebut sebagai bentuk pertahanan tubuh terhadap sesuatu yang dianggap berbahaya.
Namun, histamin yang muncul harus ditekan supaya reaksi alergi bisa teratasi dengan segera dan tidak semakin parah. Umumnya, hal ini bisa diatasi dengan pemberian obat antihistamin terhadap pasien alergi.
Sumber: freepik
Saat tubuh merasakan alergi yang dipicu oleh zat alergen tertentu, sistem imun mendeteksi dan meluncurkan respons secara berkelanjutan sebagai bentuk perlindungan. Awalnya, tubuh akan mengirimkan sinyal kimia ke sel mast yang ada di kulit, paru-paru, hidung, mulut, usus, serta darah. Hal ini bertujuan untuk melepaskan histamin yang tersimpan di dalam kulit.
Lalu, histamin meningkatkan aliran darah pada area yang terkena substansi alergen sehingga mengakibatkan terjadinya peradangan. Selanjutnya, sistem kekebalan tubuh berusaha untuk memperbaiki masalah yang sedang terjadi.
Meski produksi histamin memiliki tujuan yang baik, tapi hal ini justru bisa menimbulkan masalah kesehatan tertentu jika kadarnya terlalu tinggi. Oleh sebab itu, reaksi alergi yang muncul di tubuh tidak boleh dianggap remeh dan sebaiknya segera diatasi atau dikonsultasikan ke dokter.
Kadar histamin yang tinggi di dalam tubuh biasanya akan menimbulkan intoleransi histamin karena tubuh tidak bisa memecah histamin dengan baik. Umumnya, hal ini juga akan membuat tubuh merasakan gejala-gejala tertentu seperti pusing/migrain, hidung tersumbat, merasa kelelahan, terjadi gangguan pada sistem pencernaan, hingga mengalami siklus haid yang tidak teratur.
Sebelum minum obat antihistamin, kamu juga bisa mencoba untuk mengonsumsi makanan yang bersifat antihistamin alami seperti nanas, apel, bawang, kunyit, serta makanan yang kaya akan vitamin C. Dengan mengonsumsi berbagai makanan dengan kandungan antihistamin alami tersebut, diharapkan gejala dari alergi bisa segera sembuh.
Namun, jika gejala-gejala alergi pada tubuh tidak kunjung membaik, maka segera konsultasikan hal ini ke dokter untuk mendapatkan perawatan medis dan pengobatan yang tepat.