Pahami Penyebab, Gejala & 9 Cara Tepat Atasi Alergi Asap

  Senin, 19 Agustus 2024 | 09:49 WIB
pahami-penyebab-gejala-9-cara-tepat-atasi-alergi-asap_Ykp.jpg

Paparan asap yang berlebihan dan terlalu sering dapat memicu alergi asap, yang bisa sangat mengganggu dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Alergi asap dapat memicu gejala yang mengganggu aktivitas sehari-hari, mengiritasi mata, mengganggu sistem pernapasan, dan menurunkan kualitas hidup. Gejalanya dapat berupa hidung tersumbat, batuk, dan sakit kepala. Namun, ada beberapa cara efektif yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi alergi asap. Selengkapnya artikel ini akan membahas penyebab, gejala, dan cara tepat untuk mengatasi alergi asap.

Apa Penyebab Alergi Asap?

1. Komponen Berbahaya dalam Asap 

Asap mengandung berbagai partikel dan bahan kimia seperti karbon monoksida, benzena, dan formaldehida yang dapat memicu reaksi alergi. Paparan terus-menerus terhadap zat-zat ini dapat menyebabkan alergi pada beberapa orang. 

2. Polusi Udara 

Polusi udara dari kendaraan bermotor, pabrik, dan pembakaran sampah menjadi sumber utama asap di kota-kota besar, yang bisa memicu alergi asap.

3. Asap Rokok 

Asap rokok mengandung lebih dari 4000 bahan kimia, banyak diantaranya merupakan iritan atau alergen. Paparan asap rokok, baik secara aktif maupun pasif, dapat menyebabkan alergi asap.

4. Asap dari Pembakaran Kayu atau Sampah 

Asap dari pembakaran kayu atau sampah mengandung partikel kecil yang dapat masuk ke saluran pernapasan, mengiritasi, dan memicu reaksi alergi.

Gejala yang Timbul dari Alergi Asap

alergi-asap

Sumber: Freepik

Efek langsung jangka pendek yang terjadi sebagai respons akibat menghirup asap adalah sebagai berikut:

  1. Gangguan pernapasan. Gejala utama alergi asap biasanya terkait dengan gangguan pernapasan seperti sesak napas, sesak dada, batuk, dan mengi.

  2. Iritasi mata dan hidung. Paparan asap sering menyebabkan mata merah, berair, dan gatal, serta hidung tersumbat atau berair.

  3. Sakit tenggorokan. Asap dapat mengiritasi tenggorokan, menyebabkan rasa sakit atau gatal yang mengganggu.

  4. Kelelahan dan sakit kepala. Paparan terus-menerus terhadap asap bisa menyebabkan kelelahan dan sakit kepala yang kronis.

  5. Iritasi atau gatal-gatal pada kulit.

Tingkat keparahan gejala yang dialami tergantung pada kondisi masing-masing, apakah termasuk golongan berisiko tinggi atau tidak. Orang-orang yang berisiko tinggi mencakup anak-anak, orang lanjut usia, dan siapapun yang memiliki riwayat penyakit jantung, paru-paru, atau gangguan pernapasan. Selain itu, gejala yang dialami oleh penderita alergi akibat paparan asap bisa lebih buruk daripada gejala orang yang tidak memiliki alergi. 

Begini Cara Tepat Mengatasi Alergi Asap

Hal terbaik untuk mengatasi smoke allergy tentunya dengan membatasi paparan terhadap asap. Namun dengan mengkombinasikan beberapa cara lain, merupakan strategi efektif untuk melindungi kesehatan diri. Semakin banyak upaya pencegahan yang dilakukan, maka semakin besar pula dampak buruk yang bisa dikurangi.

1. Menghindari Paparan Asap di Sekeliling Kita

Seperti yang sudah disebutkan, langkah pertama yang dilakukan adalah menghindari paparan asap sebanyak mungkin. Jika tinggal di area dengan polusi tinggi, cobalah untuk tetap berada di dalam ruangan dan menggunakan penyaring udara.

2. Menjaga Udara Dalam Ruangan Sebersih Mungkin

Tutup jendela dan pintu di rumah atau tempat kerjamu. Gunakan filter udara terbaik untuk mengurangi paparan polusi udara di dalam ruangan. Selain itu, ingatlah untuk mengganti filter udara setiap beberapa bulan agar kinerjanya dalam menyaring udara tetap terjaga. Di dalam ruangan, hindari merokok, menyalakan lilin, dan menggunakan tungku atau perapian berbahan bakar.

alergi-asap

Sumber: Freepik

3. Menggunakan Masker saat di Luar Ruangan

Saat berada di luar ruangan, terutama di tempat dengan polusi tinggi atau saat ada asap, gunakan masker untuk mengurangi inhalasi partikel berbahaya masuk ke dalam tubuh. Kenakan masker respirator N95 yang dapat menyaring 95% partikel asap dengan menutupi hidung dan mulut. 

4. Menjaga Kelembapan Udara di Dalam Ruangan 

Gunakan humidifier untuk menjaga kelembapan udara di dalam rumah, yang dapat membantu mengurangi iritasi pada saluran pernapasan.

5. Minum Banyak Air Putih

Perbanyak minum air putih untuk membantu menghilangkan iritasi di dalam tubuh. Minumlah sebanyak-banyaknya untuk mengurangi tenggorokan gatal dan batuk, sehingga tubuh tetap sehat.

6. Mengonsumsi Obat Antihistamin 

Obat antihistamin dapat membantu mengurangi gejala alergi seperti bersin, pilek, dan gatal-gatal. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan rekomendasi obat meredakan gejala alergi yang sesuai.

7. Melakukan Terapi Uap 

Terapi uap dapat membantu membersihkan saluran pernapasan dari partikel iritan. Cukup hirup uap dari air panas untuk meredakan gejala iritasi.

8. Menghindari Asap Rokok 

Hindari tempat-tempat dengan paparan asap rokok dan minta orang di sekitar kamu untuk tidak merokok di dekatmu. Mengurangi paparan asap rokok sangat baik bagi kesehatan.

9. Konsultasi dengan Dokter 

Jika gejala alergi asap sangat parah atau tidak kunjung mereda, sebaiknya konsultasikan dengan dokter. Dokter mungkin akan meresepkan obat yang lebih kuat atau memberikan saran penanganan lebih lanjut.

 

Alergi asap bisa sangat mengganggu dan mempengaruhi kualitas hidup kamu. Namun, dengan mengetahui penyebab dan cara tepat mengatasinya, kamu dapat mengelola gejala dengan lebih baik. Hindari paparan asap, gunakan masker, dan jaga kelembaban udara di rumah. Jika diperlukan, konsumsi obat meredakan gejala alergi dan konsultasikan dengan dokter untuk penanganan yang lebih spesifik. 

Dengan langkah-langkah ini, kamu bisa menjalani aktivitas sehari-hari dengan lebih nyaman tanpa terganggu oleh gejala alergi asap. Dapatkan informasi terbaru seputar alergi, cara penanganan, dan rekomendasi obat-obatan anti alergi hanya di situs resmi Prosix.