Penyebab dan Ciri-Ciri Alergi Atopik yang Patut Diwaspadai

  Senin, 26 Agustus 2024 | 09:05 WIB
   TEAM PROSIX
penyebab-dan-ciri-ciri-alergi-atopik-yang-patut-diwaspadai_r_z.jpg

Saat mengalami gatal-gatal di kulit, sebaiknya jangan dianggap remeh. Pasalnya, gatal-gatal di kulit merupakan salah satu tanda utama dari alergi atopik, yang juga dikenal sebagai dermatitis atopik atau eksim atopik. 

Jika tidak diatasi dengan tepat, alergi atopik ini bisa sangat mengganggu dan memengaruhi kualitas hidup seseorang. Gatal yang terus-menerus akan mengganggu tidur, konsentrasi, hingga aktivitas sehari-hari. Bahkan, gatal yang parah sering kali memburuk pada malam hari, sehingga akan mengakibatkan gangguan tidur yang bisa memengaruhi energi dan produktivitas di siang harinya.

Selain itu, ruam dan kulit yang meradang juga bisa menyebabkan ketidaknyamanan dan nyeri, terutama jika digaruk hingga menyebabkan luka. Di sisi lain, penderita alergi ini mungkin juga akan merasa malu atau kurang percaya diri karena penampilan kulit mereka. Hal ini bisa mengarah pada stres, kecemasan, hingga depresi. Yuk, kenali penyebab, ciri-ciri, dan cara mengatasi alergi atopik yang tepat.

Penyebab Alergi Atopik

Alergi atopik bisa disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan. Berikut ini adalah beberapa penyebab utama alergi atopik yang perlu diketahui:

1. Faktor Genetik

Jika salah satu atau kedua orang tua memiliki kondisi alergi seperti asma, rinitis alergi, atau dermatitis atopik, maka risiko anak untuk mengembangkan kondisi yang sama meningkat. Selain itu, beberapa mutasi genetik tertentu juga dapat memengaruhi fungsi penghalang kulit, sehingga membuatnya lebih rentan terhadap iritasi dan alergi.

2. Faktor Lingkungan

  • Alergen: Paparan terhadap alergen seperti serbuk sari, debu, bulu hewan, dan jamur dapat memicu reaksi alergi pada individu yang rentan.

  • Iritan: Kontak secara langsung dengan iritan seperti sabun, deterjen, bahan kimia, dan bahkan air yang terlalu sering juga bisa memperburuk kondisi kulit.

  • Cuaca: Perubahan cuaca, terutama udara yang sangat kering atau sangat lembap, akan memengaruhi kondisi kulit.

  • Infeksi: Infeksi kulit, terutama yang disebabkan oleh bakteri seperti Staphylococcus aureus, juga bisa memperparah eksim.

  • Makanan: Pada beberapa individu, alergi makanan seperti susu, telur, kacang-kacangan, dan makanan laut dapat memicu atau memperburuk gejala.

  • Stres: Stres emosional atau fisik juga bisa memicu atau memperburuk gejala alergi atopik.

Faktor lainnya adalah kondisi kulit yang kering dan mudah teriritasi, lebih rentan terhadap alergi atopik. Kemudian, kurangnya paparan terhadap bakteri dan virus pada usia dini juga diduga bisa meningkatkan risiko berkembangnya penyakit atopik.

Ciri-Ciri Alergi Atopik

alergi atopik

Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri spesifik dari gatal-gatal yang terkait dengan alergi atopik yang wajib diperhatikan:

  • Lokasi yang Tertentu: Gatal-gatal biasanya akan muncul di lipatan kulit seperti siku, belakang lutut, leher, pergelangan tangan, dan pergelangan kaki. Pada bayi, gatal sering kali muncul di wajah dan kulit kepala.

  • Intensitas yang Bervariasi: Gatal-gatal bisa sangat intens dan sering kali memburuk pada malam hari, hingga mengganggu tidur.

  • Kulit Kering dan Bersisik: Daerah yang gatal sering kali disertai juga dengan kulit yang kering, bersisik, hingga bisa pecah-pecah.

  • Pembengkakan dan Kemerahan: Area-area yang digaruk bisa menjadi merah, bengkak, dan terasa hangat.

  • Lesi Kulit: Pada kasus yang lebih parah, gatal-gatal yang terus menerus juga dapat menyebabkan lesi atau luka terbuka yang berisiko infeksi.

  • Penebalan Kulit (Likenifikasi): Kulit bisa menebal bahkan mengeras akibat sering digaruk.

Cara Mengatasi Alergi Atopik

Mengatasi alergi atopik tentunya memerlukan pendekatan yang komprehensif untuk mengurangi gejala dan mencegah kambuh. Di bawah ini adalah beberapa cara yang efektif untuk mengelola alergi atopik:

1. Perawatan Kulit

Kamu bisa menggunakan pelembap secara teratur untuk menjaga kelembapan kulit dan mencegah kekeringan. Sebaiknya, pilih pelembap yang bebas pewangi dan hipoalergenik. Kemudian, mandi dengan air hangat (bukan panas) juga bisa dilakukan. Tapi ingat, batasi waktu mandi untuk menghindari kekeringan, dan gunakan sabun yang lembut dan bebas pewangi. Untuk pengeringan, tepuk-tepuk kulit hingga kering setelah mandi, jangan digosok. Lalu, segera oleskan pelembap saat kulit masih lembap.

2. Menghindari Pemicu

Pastikan untuk mengidentifikasi dan hindari alergen yang diketahui, seperti serbuk sari, bulu hewan, debu, dan makanan tertentu. Lalu, hindari kontak dengan bahan kimia iritan, deterjen keras, dan produk perawatan kulit yang mengandung pewangi atau bahan kimia keras. Kamu juga perlu menggunakan pakaian yang lembut, longgar, dan terbuat dari bahan alami seperti katun. Sebaiknya hindari pakaian yang dapat menyebabkan iritasi, seperti wol atau bahan sintetis.

3. Pengelolaan Stres

Coba lakukan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam untuk mengurangi stres, yang bisa memperparah gejala. Selain itu, pastikan tidur yang cukup untuk membantu tubuh dalam proses penyembuhan dan mengurangi stres.

4. Obat-obatan

Krim kortikosteroid bisa digunakan untuk mengurangi peradangan dan gatal, tapi ini harus digunakan sesuai petunjuk dokter. Lalu antihistamin dapat digunakan untuk membantu mengurangi gatal dan reaksi alergi. Obat anti alergi ini bisa diminum secara oral atau dalam bentuk krim.

Jangan lupa untuk rutin berkonsultasi dengan dokter atau spesialis kulit untuk memantau kondisi dan menyesuaikan pengobatan sesuai kebutuhan. Dengan pendekatan yang tepat, banyak penderita alergi atopik akhirnya bisa mengelola gejalanya dengan baik dan menjalani kehidupan yang lebih nyaman.

Sumber gambar: Freepik