Perhatikan Gejala Alergi Tungau dan Cara Tepat Mengatasinya

  Kamis, 11 Januari 2024 | 03:45 WIB
   Team Prosix
oktep15.1.jpg

Sumber: Freepik

Tungau adalah serangga berukuran mikroskopis yang memakan tumbuhan, serangga, hewan, dan bahkan manusia. Kamu mungkin tidak sadar bahwa telah bersentuhan dengan tungau, sampai kamu mengalami benjolan merah yang gatal yang menyerupai gigitan. Kira-kira, seperti apa gejala alergi tungau dan bagaimana cara mengatasinya?

Perlu diketahui, tungau ini paling banyak ditemukan di dalam rumah karena sumber makanan tungau adalah sel kulit mati. Dalam sehari, manusia bisa melepaskan 1,5 gram sel kulit mati, dan ini bisa jadi makanan untuk satu juta tungau debu sekaligus. Tungau sangat menyukai tempat-tempat di mana sel kulit mati paling mungkin menumpuk, seperti tempat tidur, perabotan, karpet, hingga boneka. Selain itu, tungau juga mampu membenamkan diri jauh ke dalam serat kain, sehingga tungau bisa ikut berpindah dan juga bepergian bersama kamu.

Tungau sangat kecil, sehingga membuatnya sulit dikenali. Akibatnya, banyak orang tidak menyadari bahwa mereka telah terpapar tungau sampai mereka melihat apa yang tampak seperti gigitan-gigitan kecil. Yuk, cari tahu seperti apa gejala alergi tungau dan cara tepat mengatasinya melalui ulasan di bawah ini.

Gejala Alergi Tungau

Alergi Tungau

Sumber: Freepik

Alergi tungau merupakan reaksi alergi terhadap tungau debu rumah, yang merupakan mikroorganisme kecil yang hidup di debu rumah. Gejala alergi tungau ini dapat bervariasi antar orang, tetapi pada umumnya melibatkan gejala-gejala seperti:

  • Batuk dan Bersin. Gejala ini bisa muncul secara tiba-tiba dan sering kali parah. Tungau debu akan melepaskan partikel ke udara yang dapat memicu iritasi pada saluran pernapasan.
  • Rhinitis Alergi. Ini bisa mencakup hidung tersumbat, pilek, bersin-bersin berlebihan, dan gatal di hidung atau tenggorokan.
  • Mata Gatal dan Berair. Kontak dengan tungau debu juga bisa menyebabkan iritasi mata, yang dapat membuat mata gatal, merah, dan berair.
  • Sesak Napas. Beberapa orang dengan alergi tungau mungkin juga akan mengalami kesulitan bernapas atau sesak napas, terutama jika mereka memiliki asma.
  • Ruam Kulit. Kulit yang terkena gigitan tungau akan menjadi gatal, merah, dan bergejolak. Hal ini mungkin akan terjadi jika seseorang bersentuhan langsung dengan debu yang mengandung tungau.
  • Pembengkakan dan Gatal-Gatal. Beberapa orang juga bisa mengalami pembengkakan pada area tertentu, seperti wajah, bibir, atau kelopak mata. Gatal-gatal pada umumnya akan terjadi di daerah yang terpapar tungau debu.

Cara Mengatasi Alergi Tungau

Cara Mengatasi Alergi Tungau

Sumber: Freepik

Ada beberapa cara yang dapat membantu mengatasi alergi tungau yang bisa kamu lakukan, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Membersihkan Rumah secara Berkala

Kamu bisa menggunakan alat penghisap debu dengan filter HEPA untuk membersihkan debu di rumah. Kemudian, jangan lupa cuci sprei, gorden, dan selimut secara teratur dengan air panas untuk membunuh tungau. Selain itu, kamu juga bisa mempertimbangkan penggunaan penutup kasur dan bantal anti-alergi.

2. Menjaga Kelembapan di Area Rumah

Pastikan kelembapan udara di rumah tetap rendah (biasanya di bawah 50%) untuk mengurangi pertumbuhan tungau. Kamu juga bisa menggunakan dehumidifier jika diperlukan.

3. Hindari Benda yang Menumpuk Debu

Kamu juga perlu mengurangi jumlah barang yang dapat menumpuk debu, seperti karpet, boneka berbulu, dan tirai yang tebal.

4. Gunakan Perlindungan Pribadi

Pada saat membersihkan rumah atau melakukan kegiatan yang dapat menghasilkan debu, kamu bisa menggunakan masker penutup hidung dan mulut.

5. Gunakan Obat-obatan

Biasanya dokter akan meresepkan beberapa obat-obatan anti alergi seperti berikut ini:

  • Antihistamin. Zat kimia dalam obat jenis ini akan bekerja dengan memblokir histamin, yang dilepaskan ketika sistem kekebalan tubuh bertemu dengan alergen. Obat ini akan meredakan gatal, bersin dan pilek. Beberapa antihistamin termasuk dalam golongan obat OTC, yang artinya bisa secara bebas membelinya tanpa memerlukan resep dokter contohnya antara lain Cetirizine.
  • Kortikosteroid. Obat ini akan diberikan sebagai semprotan hidung dapat mengurangi peradangan dan mengontrol gejala demam. Obat-obatan jenis ini termasuk Fluticasone Propionate, Mometasone Furoate, Triamcinolone, Ciclesonide. Dosis dan efek samping kortikosteroid hidung juga terbilang rendah jika dibandingkan dengan jenis oral.
  • Dekongestan. Dekongestan akan membantu mengecilkan jaringan yang bengkak di saluran hidung dan membuatnya lebih mudah untuk bernapas melalui hidung. Beberapa tablet alergi yang dijual bebas biasanya akan mengkombinasikan antihistamin dengan dekongestan. Tapi obat ini tidak boleh sembarang digunakan karena bisa meningkatkan tekanan darah tinggi dan tidak boleh dikonsumsi jika memiliki tekanan darah tinggi, glaukoma, atau penyakit kardiovaskular.

Selalu ingat bahwa menjaga kebersihan lingkungan adalah salah satu faktor yang dapat membuat kamu bisa terhindar dari gigitan tungau. Jika gejala alergi tungau tidak juga kunjung membaik dalam hitungan minggu, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.